- Omah Sinau, Desa Energi Berdikari Binaan PTK Kelola 31,5 Ton Sampah, Jadi Pusat Edukasi
- Kerahkan Kapal Perang, TNI AL Himpun Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Erick Thohir Angkat Heru Widodo Jadi Dirut ASDP, Ini Jajaran Komisaris dan Direksi Baru
- Ikan Paus Sperma 17 Meter Mati Terdampar di Pantai Sumba Timur NTT Dimusnahkan
- Food Safety Jadi Isu Global, KKP Gandeng Norwegia Tingkatkan Mutu Produk Perikanan
- Bantu Pengungsi Letusan Gunung Lewotobi, KKP Kirim 1,8 Ton Ikan, Makanan dan Pakaian
- Bangun Depot Ketiga di Surabaya, CMA CGM Perluas Jangkauan di Indonesia
- Pelindo Gandeng Jamdatun Kejaksaan Agung, Bisnis Integritas Tinggi
- Jelang Penghujung Tahun 2024, Terminal Petikemas Surabaya Kembali Sabet Penghargaan
- Dipimpin Kasal, Athan Negara Sahabat Olahraga Menembak Eksekutif
KKP Lepas Ekspor Indukan Udang dan Pakan ke Brunei
Keterangan Gambar : Dirjen PDSPKP Budi Sulistiyo Bersama Kepala Badan Karantina Sahat M. Panggabean melepas ekspor PT STP komoditas perikanan berupa Induk, Benur dan Pakan Udang di Purwakarta. Ekspor ini merupakan perdana dilakukan oleh PT STP dengan tujuan Brunei Darussalam. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan produk akuakultur Indonesia telah berstandar internasional dan mampu bersaing di pasar global. Ini dibuktikan dengan ekspor 42 ton pakan udang dan 8 juta ekor benur (benih) udang, serta 400 induk udang ke Brunei Darussalam.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo mengatakan daya saing produk akukultur bukan hanya di dalam negeri.
Baca Lainnya :
- UIIF Ideathon Nusantara 2024, Pertamina Trans Kontinental Gandeng UI Bangun Masyarakat Pesisir0
- KKP Perketat Pengawasan Daerah Perbatasan0
- Disiapkan Jadi Pilar Penopang Ekonomi Sirkular Makan Bergizi Gratis, UMKM Perikanan Didongkrak Naik 0
- Makan Bareng, 32 Ribu Warga Santap Menu Ikan Bergizi di Puncak HUT Ke-25 KKP0
- Pengelolaan Tuna di Samudera Hindia, Indonesia Soroti Aspek Sosial Ekonomi0
"Daya saing produk akukultur kita bukan hanya di dalam negeri, ekspor ini menunjukkan bahwa produk akuakultur Indonesia berstandar insternasional dan mampu bersaing di pasar global," ungkap Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (18/11/2024).
Budi menambahkan ekspor perdana senilai Rp 1,66 miliar yang dilakukan PT Suri Tani Pemuka dari Purwakarta tersebut bermakna strategis dalam hal penguatan nilai tambah dan peningkatan daya saing. Menurutnya, produk pakan ikan yang diekspor merupakan hasil dari optimalisasi bahan baku lokal dan inovasi teknologi, sehingga memberikan nilai tambah signifikan bagi sektor perikanan Indonesia dan mampu bersaing dalam kualitas, keberlanjutan, dan efisiensi produksi.
Penyediaan pakan ikan berkualitas, sambung Budi, tidak hanya mendukung budidaya dalam negeri tetapi juga mendorong industri hilir seperti pengolahan hasil perikanan, yang akan memperluas manfaat ekonominya.
"Kami harap ekspor ini menjadi pintu pembuka untuk kerja sama lebih lanjut antara Indonesia dan Brunei Darussalam dalam bidang perikanan, baik dari sisi perdagangan maupun investasi," tuturnya.
Budi juga mengapresiasi sinergi berbagai pihak hingga adanya ekspor perdana. Dikatakannya, pemerintah selalu memberikan dukungan melalui regulasi serta mitra dagang internasional yang mempercayai produk Indonesia.
Karenanya, dia mengajak berbagai pihak untuk terus menjaga momentum ekspor tersebut. Menurutnya, pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung penguatan hilirisasi melalui kebijakan yang mendorong inovasi, efisiensi produksi, dan keberlanjutan lingkungan.
"Semoga ekspor perdana ini menjadi awal dari keberhasilan-keberhasilan berikutnya, tidak hanya ke Brunei Darussalam tetapi juga ke negara-negara lain," tuturnya.
Dengan begitu, Budi optimistis sektor kelautan dan perikanan Indonesia akan terus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional untuk mewujudkan kemandirian pangan. "Termasuk mendukung upaya peningkatan asupan protein ikan untuk mewujudkan generasi emas 2045," tutupnya.
BKI SIAP MENGAWAL
Sementara itu Kepala Badan Karantina Indonesia (BKI), Sahat Pangabean mengatakan jajarannya siap menyukseskan peningkatan ekspor komoditas perikanan. Bahkan, dia menegaskan akan turut mengawal guna memudahkan pelaku usaha melakukan ekspor.
"Sesuai tugas dan fungsi, kami siap mengawal, terutama di pintu keluar-masuk agar pelaku usaha mudah melakukan ekspor. Ini komitmen kami agar ekspor kian meningkat," kata Sahat.
Di tempat yang sama, Direktur STP, Jonny Susanto mengaku bangga bisa mengirimkan pakan, benur, dan induk udang berkualitas ke pasar internasional. Menurutnya, ekspor ini tidak hanya mengenalkan produk akuakultur Indonesia, melainkan turut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan nasional serta menjalin hubungan ekonomi antara Indonesia dengan Brunei.
"Ekspor perdana ke Brunei ini menandakan langkah awal dalam membuka pintu kerjasama, termasuk dalam upaya memperluas jangkauan pasar bagi para penggiat akuakultur disana," kata Jonny.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menilai perlunya peningkatan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar internasional. Menurutnya, Indonesia memiliki wilayah perairan yang luas dan potensi besar untuk unggul di sektor perikanan. (Arry/Oryza)