Breaking News
- KSOP Kelas IV Kalianget Bagi-bagi Life Jacket ke Nelayan
- Kemenhub Bentuk Maritime Coordination Center, Ini Fungsinya
- KKP Menggadang-gadang Susu Ikan Minuman Protein Tinggi, Bisa Dibikin Cilok
- PON XXI Aceh-Sumut 2024, KM Kelud Jadi Hotel Terapung Gratis
- 10 Negara Menimba Ilmu Budidaya Nila dan Lele dari Indonesia
- Kekuatan Kapal Selam Kunci Amankan Perairan RI, Kasal: Wujudkan TNI AL Modern dan Berdaya Gentar
- HUT ke 79 TNI AL di Atas Kapal Perang Dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto
- Tanjung Priok Bikin Presiden Zanzibar Kesengsem, Kerja Sama Maritim dengan Pelindo
- Pelindo Mengajar Menyasar SMAN 13 Jakarta, Drajat Sulistyo: SDM Bagus, Perusahaan Maju
- Kapal Nelayan Dimangsa Api, 4 Korban Dievakuasi KRI Layang 345, Seorang Tewas
Kendaraan Lebih 50 Ton Jangan Coba Nyeberang dari Pelabuhan Bakauheni
Keterangan Gambar : Truk melintas di jalan. FOTO: Property Of indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com (IMN)JAKARTA: Kendaraan dengan muatan lebih dari 50.ton dilarang menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Penegakan hukum akan dilakukan bilanterjadi pelanggaran.
Larangan tersebut dikeluarkan oleh
Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah VI Provinsi Bengkulu-Lampung.
Kepala BPTD Wilayah VI Provinsi Bengkulu-Lampung, Bahar Latief, di Bakauheni, Lampung Selatan, pada Senin (2/1/2023) mengatakan pihaknya sudah menerapkan batas muat angkutan truk.
"Kami sudah mulai menerapkan batas muat angkutan pada kendaraan truk yang akan menyeberang di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan," kata Bahar Latief.
Dikatakan Bahar, pihaknya sudah melakukan penegakan hukum terhadap kendaraan yang melebihi kapastitas atau over load over dimention (ODOL).
"Kami telah melakukan penegakan hukum terhadap kendaraan yang melebihi kapasitas muatan atau melebihi 50 ton, sejak tiga hari lalu. Atau sejak malam pergantian tahun baru kemarin," sambung Bahar.
BPTD juga sudah menyosialisasikan dan mengimbau pengendara truk yang bermuatan melebihi kapasitas untuk mengurangi muatannya.
"Kami telah menyosialisasikan kepada pengendara truk atau driver sejak tahun 2017 dan sampai dengan saat ini," ungkap Bahar.
Selain itu BPTD wilayah VI juga telah bekerjasama dengan PT Hutama Karya sebagai pengelola tol, untuk membantu membatasi angkutan yang melebihi 50 ton agar dilarang keluar menuju Pelabuhan Bakauheni.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Bakauheni, Suharto juga mengakui bahwa pihaknya telah membatasi angkutan melebihi 50 ton juga ODOL.
Seperti diketahui, insiden truk bermuatan 40 ton semen kecebur di laut Pelabuhan Merak, Banten, membuat kendaraan ODOL kembali menjadi sorotan. Diberitakan indonesiamaritimenews.com sebelumnya, peristiwa terjadi pada Rabu malam 22 Desember 2022 saat ombak cukup tinggi.
Truk mengalami patah as dan tersangkut tepat saat berada di jembatan penghubung dermaga dan lambung kapal. Kendaraan itu akhirnya dibiarkan kecebur di laut setelah sekitar 2 jam gagal ditarik. Diduga kendaraan itu over kapasitas. (Arry/ Oryza)
Write a Facebook Comment