- TNI AL Kembali Dipercaya Pimpin ADVANCE Maneuvering Exercise MTF di Laut Mediterania
- Tegaskan Anti Gratifikasi, IPC Terminal Petikemas Gelar Pelatihan SMAP ISO
- Ekspor Komoditas Lampung Meningkat, IPC TPK Panjang Pilihan Strategis Shipping Line
- Kasal Bertemu Sejumlah Pejabat Jepang, Perkuat Kerja Sama Bilateral
- KRI Belati-622, Kapal Cepat Rudal Buatan Anak Bangsa Perkuat TNI AL
- Program Pelindo Mengajar, Siswa SMA 14 Makassar Antusias Dapat Ilmu Soal Dunia Pelabuhan
- Pelindo Regional 4 Santuni 1.150 Anak Yatim
- Pelindo Sukseskan MotoGP Mandalika 2025 Pastikan Pelabuhan Lembar Lancar, Aman dan Efisien
- Dirpamobvit Baharkam Polri Cek Kesiapan Pengamanan Jelang MotoGP di Lombok Tengah
- Kemenhub dan Pemkab Subang Perkuat Pelabuhan Patimban
Kembangkan Industri Rumput Laut dan Udang, KKP Didukung PBB

Keterangan Gambar : Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (kedua dari kiri berbatik) bersama Deputy to the Director General of UNIDO Ciyong Zou di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2025). Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com(IMN),JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapat dukungan dari Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO) dalam mengembangkan industri rumput laut dan udang dalam negeri.
Dukungan tersebut melalui kolaborasi pelaksanaan Project Global Quality and Standards Programme (GQSP) Indonesia Fase 2 senilai 2 juta Euro yang akan berlangsung sampai tahun depan.
Baca Lainnya :
- Cegah Bakteri E Coli, Tim UPT Diturunkan Awasi Produk Perikanan Selama Ramadhan0
- Tingkatkan Daya Saing Produk Perikanan Berkelanjutan, KKP Gandeng WWF0
- Gerakan Bersih Poka Pantai, 300 Kg Sampah Setiap Bulan Dikumpulkan KKP dari Pantai Ambon0
- Tersedia Ikan 1,06 Juta Ton, KKP Siapkan Strategi Amankan Ikan Ramadan & Lebaran0
- KKP Godok Kebijakan Kawasan Hilirisasi Hasil Kelautan dan Perikanan, Ini Fungsinya0
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat bertemu Deputy to the Director General of UNIDO Ciyong Zou mengharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas produksi rumput laut dan udang nasional. Pertemuan dilakukan di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2026).
“Untuk rumput laut dan udang kami sudah membangun modelingnya budidayanya di Wakatobi, dan Kebumen. Dengan kolaborasi bersama UNIDO kami harap semakin meningkatkan kualitas produksi dan daya saing produk yang dihasilkan,” ungkap Trenggono dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Tujuan utama proyek tersebut untuk memperkuat kontribusi rantai nilai rumput laut dan udang terhadap pembangunan ekonomi, mata pencaharian dan ekosistem agar tahan terhadap mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Melalui dukungan kerjasama dengan UNIDO ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan produk perikanan Indonesia melalui inovasi, diversifikasi, peningkatan kualitas, dan kepatuhan terhadap standar kualitas produk perikanan dan kelautan.
Proyek rumput laut dilakukan di Takalar, Jeneponto, Makasar, Maros (Sulsel), Wakatobi, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruna, Denpasar dan Karawang. Sedangkan untuk udang di Tarakan, Bulungan, Sidodarjo, Gresik, Pinrang, Barru, dan Lampung Selatan.
Menteri Trenggono menambahkan, pelaksanaan proyek hasil kolaborasi dengan Badan Khusus PBB tersebut sekaligus untuk mendukung program prioritas nasional seperti swasembada pangan, hilirisasi, dan makan bergizi.
Dukungan tersebut diwujudkan melalui pengembangan teknologi pengolahan biostimulan rumput laut, budidaya udang, serta budidaya rumput laut jenis baru (Ulva) di beberapa wilayah percontohan.
KKP dan badan khusus PBB yang bermarkas di Vienna, Austria itu telah menjalin kerja sama sejumlah bidang sejak 2014. Kerja sama sebelumnya yakni melalui proyek SMART-Fish yang berjalan sejak 2014 hingga 2019. Kemudian proyek Global Quality and Standards Programmes (GQSP) Fase I dari 2019 hingga 2023.
Terkesan
Deputy to the Director General of UNIDO, Ciyong Zou mengaku terkesan dengan kerja sama yang sudah terjalin dengan KKP. Selain untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, proyek yang dilaksanakan sekaligus sebagai upaya menahan laju perubahan iklim melalui kontribusi tata kelola sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
“Kami mendiskusikan segala hal untuk memperkuat kerja sama yang telah sukses terjalin dalam 10 tahun terakhir. Kami mendukung implementasi kebijakan yang mendorong perekonomian dan keberlanjutan,” ungkap Zou.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya turut membahas sejumlah isu lain seperti penguatan teknologi pengawasan berbasis satelit, pembangunan pelabuhan perikanan ramah lingkungan, hingga penguatan sumber daya kelautan dan perikanan melalui program pendidikan, pelatihan dan riset. (Arry/Oryza)
