- H+5 Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, 3 Jenazah Ditemukan, Menhub: Pencarian Diperluas
- Sukses, Pelindo Uji Coba Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, KMP Pulo Tello Berhasil Masuk Dermaga
- Sukseskan Program Strategis Kelautan Perikanan, KKP Perkuat Peran Penyuluh
- KTT BRICS di Rio de Janeiro, Presiden Prabowo Dapat Ucapan Khusus dari Presiden Brasil
- KKP Lebarkan Sayap Ekspor Perikanan ke Vietnam, Korsel dan Kanada
- Hari ke-4 Operasi SAR, Kapal Perang TNI AL Temukan Jasad Korban KMP Tunu Pratama Jaya
- Kapal Perang Singapura Masuki Indonesia, Kapal Rudal KRI Alamang-644 Awasi Ketat
- KKP Gandeng SEAFDEC Kurangi Pencemaran Mikroplastik di Laut
- BUMN Tambang Harus Serahkan Laporan Tahunan Tepat Waktu, KKP: Denda Rp5 Juta/Hari
- Presiden Prabowo Hadiri KTT BRICS di Rio de Janiero, Momen Bersejarah
Gerakan Bersih Poka Pantai, 300 Kg Sampah Setiap Bulan Dikumpulkan KKP dari Pantai Ambon

Keterangan Gambar : Aksi Gerakan Bersih Poka Pantai (Garopa) di Pantai Ambon. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), AMBON: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) mencanangkan Gerakan Bersih Poka Pantai (Garopa) di Ambon, Maluku, untuk mendukung program ekonomi biru Bulan Cinta Laut.
Hasilnya terkumpul sekitar 300 Kg sampah dari pesisir Desa Poka, Ambon setiap bulannya. Gerakan tersebut merupakan bagian dari program pengembangan SMART Fisheries Village (SFV) atau desa perikanan cerdas di Desa Poka, yang diselenggarakan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Ambon.
Baca Lainnya :
- Tersedia Ikan 1,06 Juta Ton, KKP Siapkan Strategi Amankan Ikan Ramadan & Lebaran0
- KKP Godok Kebijakan Kawasan Hilirisasi Hasil Kelautan dan Perikanan, Ini Fungsinya0
- Selama Bulan Puasa, KKP Pastikan Stok dan Harga Ikan Stabil0
- Bantu Warga Cilincing, PELNI Sumbang Mesin Pengolah Limbah Kerang Hijau0
- Hakim Tolak Praperadilan Pagar Laut: Pembongkaran Pagar Laut Sesuai Aturan0
“SFV merupakan pembangunan desa perikanan dari hulu ke hilir yang berbasis penerapan teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa dalam rangka mendukung program prioritas KKP untuk strategi implementasi ekonomi biru," tutur Kepala BPPSDM KP I Nyoman Radiarta dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
"Konsep SFV digunakan sebagai sarana pengembangan SDM baik dari aspek pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta sebagai sarana inkubasi bisnis untuk mencetak startup di bidang kelautan dan perikanan,” sambung Nyoman.
Program SFV di Desa Poka, Ambon, yang dibangun sejak 2023 tak hanya menghadirkan sebuah pembangunan kawasan desa perikanan yang berbasis teknologi informasi dan manajemen tepat guna. Namun juga pengembangan kawasan wisata edukasi berbasis ekosistem laut yang didukung kelestarian kawasan lingkungan laut itu sendiri.
Melalui salah satu program pengembangan kawasan SFV Desa Poka, setiap sebulan sekali BPPP Ambon bekerja sama dengan Pemkot Ambon melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan beserta seluruh perangkat desa, masyarakat, dan stakeholder di pesisir Pantai Desa Poka secara rutin melakukan kegiatan Garopa.
Kata Garopa diambil dari Bahasa lokal Ambon yang berarti ikan kerapu. Hal tersebut memiliki makna dan harapan bahwa program Garopa memiliki sifat seperti ikan Kerapu, yaitu tangguh dan suka lingkungan yang bersih.
Peran Penyuluh Perikanan
Kepala BPPP Ambon Abubakar mengatakan, kesuksesan setiap pelaksanaan Garopa tak lepas dari peran penyuluh perikanan yang terus berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, sehingga kegiatan ini dapat terus dilaksanakan rutin setiap bulan.
Rata-rata sampah yang terkumpul sekitar 300 kg, di mana sekitar 70 persennya merupakan sampah plastik, yang dijual oleh pengelola SFV Desa Poka ke bank sampah senilai Rp1.000 per kg. Sementara sisanya sekitar 30 persen menjadi residu yang diangkut ke tempat pembuangan akhir. Menurut Abubakar, hal itu menjadi keuntungan tersendiri selain tentunya kawasan tersebut bebas dari sampah plastik, masyarakat juga memperoleh tambahan penghasilan dari sampah yang dijual.
“Sebuah pencapaian yang sangat luar biasa, mengingat Pantai Desa Poka terletak di Semenanjung Teluk Ambon bagian dalam, yang memiliki panorama yang sangat indah, dan ditunjang dengan latar Jembatan Merah Putih, sebagai icon Kota Ambon yang sangat menawan, tentunya menjadi daya tarik pengunjung untuk berkunjung ke Pantai Desa Poka, apabila kondisi pantainya bersih dan terawat,” ujarnya.
Artinya program Garopa, lanjut Abubakar, memiliki andil dalam program prioritas KKP, khususnya Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut, yang mendukung dalam pencapaian target Nasional pengurangan sampah plastik di laut. Hal ini juga didukung oleh tingkat kesadaran masyarakat Desa Poka sangat tinggi terhadap kelestarian lingkungan laut.
“Pada akhirnya, kita semua berharap bahwa dengan dilakukan aksi rutin kegiatan Garopa ini, SFV Desa Poka dapat memberikan kontribusi strategis dalam mendukung Ekonomi Biru untuk Indonesia Maju dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan, yang tentunya dapat menjadi multiple effect kepada masyarakat Desa Poka dan memberikan nilai tambah, baik segi ekologi lingkungan maupun sosial ekonomi masyarakat Desa Poka Kota Ambon,” pungkas Abubakar.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengutarakan persoalan sampah plastik di laut mengancam keberlanjutan ekosistem. Untuk itu pihaknya meluncurkan program ekonomi biru Bulan Cinta Laut untuk mengentaskan persoalan tersebut. (Arry/Oryza)
