- TNI AL Kembali Dipercaya Pimpin ADVANCE Maneuvering Exercise MTF di Laut Mediterania
- Tegaskan Anti Gratifikasi, IPC Terminal Petikemas Gelar Pelatihan SMAP ISO
- Ekspor Komoditas Lampung Meningkat, IPC TPK Panjang Pilihan Strategis Shipping Line
- Kasal Bertemu Sejumlah Pejabat Jepang, Perkuat Kerja Sama Bilateral
- KRI Belati-622, Kapal Cepat Rudal Buatan Anak Bangsa Perkuat TNI AL
- Program Pelindo Mengajar, Siswa SMA 14 Makassar Antusias Dapat Ilmu Soal Dunia Pelabuhan
- Pelindo Regional 4 Santuni 1.150 Anak Yatim
- Pelindo Sukseskan MotoGP Mandalika 2025 Pastikan Pelabuhan Lembar Lancar, Aman dan Efisien
- Dirpamobvit Baharkam Polri Cek Kesiapan Pengamanan Jelang MotoGP di Lombok Tengah
- Kemenhub dan Pemkab Subang Perkuat Pelabuhan Patimban
Kapal Kargo MV Indian Partnership Bocor di Raja Ampat, TNI AL Sigap Menolong

Keterangan Gambar : Kapal kargo curah MV Indian Partnership mengalami kebocoran saat melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia III (ALKI III), di sekitar perairan Pulau Missol Raja Ampat, Papua. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), Kapal kargo curah MV Indian Partnership mengalami kebocoran saat melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia III (ALKI III), di sekitar perairan Pulau Missol Raja Ampat, Papua Barat Daya. TNI Angkatan Laut langsung mengerahkan unsur KRI Mata Bongsang-873 guna melaksanakan pertolongan dan pengamanan.
Kapal kargo curah MV Indian Partnership mengalami kebocoran pada Selasa (25/4/2023). Setelah menerima Informasi tersebut, Panglima Komando Armada III (Pangkoarmada III) Laksamana Muda TNI Agus Hariadi, segera memerintahkan unsur KRI jajarannya menuju titik lokasi kejadian.
Dikatakan Pangkoarmada III, pihaknya langsung melaksanakan koordinasi dengan unsur terkait untuk bersinergi dalam penanganan masalah tersebut. Koordinasi dilakukan dengan pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Bea Cukai, Karantina setempat, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIV Sorong, serta dengan keagenan kapal MV Indian Partnership yang berada di Indonesia.
Baca Lainnya :
- Mudik Lebaran, Penumpang Kapal Lewat Pelabuhan Pelindo Nyaris 1 Juta Orang0
- Naik KM Dobonsolo, Pemilir Sepeda Motor Tiba di Tanjung Priok0
- Keharuan Idul Fitri Satgas TNI AL di Libanon, Halal Bihalal Online dengan Keluarga 0
- Yuuk... Intip Satgas KJK 2023 Rayakan Idul Fitri di Kapal Perang KRI Bima Suci0
- Mudik Lebaran 2023, Penumpang Pesawat di Bandara Soekarno Hatta Naik 25 % 0
"Salah satu yang dikoordinasikan adalah penerbitan Notice to Mariner dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk pemberitahuan kepada Pelaut dan Nahkoda Kapal yang melintas di perairan tersebut, dikarenakan adanya kapal yang mengalami kecelakaan ataupun dugaan kebocoran yang dapat mengganggu keselamatan pelayaran, navigasi, termasuk akan bahaya pencemaran dan lain sebagainya", ungkap Pangkoarmada III.
Kapal MV Indian Partnership sebelumnya bertolak dari pelabuhan Skarten River, Australia menuju Cina dengan muatan bauksit sejumlah 178.087 ton. Dari informasi yang diperoleh, kapal diduga mengalami kebocoran yang terjadi pada 23 April 2023, meskipun ABK tidak merasakan adanya benturan terhadap badan kapal.
Setelah menyadari kapal mengalami kebocoran, ABK berusaha mempertahankan kapal, karena posisi geladak haluan hampir sejajar dengan garis air. Kemudian kapal tersebut melaksanakan lego jangkar darurat di sekitar perairan Pulau Missol.
Selanjutnya Nahkoda Kapal berkoordinasi dengan keagenan di Indonesia untuk meminta persetujuan diving clearance dari Syahbandar setempat, serta agar dapat menurunkan ABK yang memiliki kemampuan menyelam untuk memeriksa dan menemukan, serta memperbaiki kebocoran kapal.
MV Indian Partnership sendiri merupakan Kapal Motor jenis Kargo/Bulk Carrier, berbendera Inggris, bermuatan bauksit. Kapal ini diawaki oleh 22 orang ABK warga negara asing, yakni dari India, Russia, Myanmar, Ukraina, Turki, Cina, serta Vietnam.
Dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali telah menegaskan kepada seluruh jajaran TNI AL untuk selalu siap dalam kegiatan pengamanan di wilayah perairan NKRI serta dalam pelaksanaan Search And Rescue (SAR) di perairan yurisdiksi nasional guna membantu masyarakat, dan terus bersinergi dengan Instansi maupun lembaga terkait. (Arry/Oryza)
