- Jelang Audit IMSAS 2025, Ini Langkah Persiapan Kemenhub
- KKP Genjot Budidaya Ikan di Sumatera Selatan, Produksi Musi Rawas Paling Tinggi
- Program MBG, Kasal Makan Bergizi Gratis Bersama Pelajar SMA Hang Tuah 1 Jakarta
- Dukung Konektivitas, ASDP Relokasi Dua Kapal KMP Temi dan KMP Erana di Cabang Ambon
- Penyelundupan Senpi Ilegal Digagalkan Marinir di Pelabuhan Ambon
- Perahu Tenggelam, 2 Nelayan Terombang-ambing di Selat Riau Diselamatkan KRI Silas Papare-386
- Setahun, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- Kombes AM Kamal, Dari Operasi DOM Aceh hingga Satgas Damai Papua, Mengabdi untuk Negeri
- Hilirisasi Rajungan di Jepara, KKP Dorong Ekonomi Masyarakat Pesisir Naik Kelas
- Gotong Royong, TNI AL dan Masyarakat Bangun Tanggul Penahan Abrasi di Tapal Batas
Ini Penyebab Port Stay Kapal di TPK Kendari Lebih Cepat, Arus Peti Kemas Tumbuh 7 Persen
Keterangan Gambar : PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) melansir ada peningkatan arus peti kemas di TPK Kendari sebesar 7 persen pada periode Januari hingga Oktober 2024 . Humas SPTP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), SURABAYA: PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) melansir ada peningkatan arus peti kemas di TPK Kendari sebesar 7 persen pada periode Januari hingga Oktober 2024 bila dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Peningkatan tersebut disebabkan meningkatnya industri nikel, pertanian dan perikanan membuat kunjungan kapal naik dan transpormasi pelayanan sehingga bongkar muat lebih cepat.
Baca Lainnya :
- Dipicu Petikemas Internasional Kinerja TPS Naik 9,27 Persen0
- PTP Nonpetikemas Berhasil Kurangi Port Stay 33%, Ini Transformasi yang Dilakukan0
- Arus Peti Kemas Domestik Tumbuh Kinerja Operasi IPC TPK Naik 16,7% Triwulan 40
- SNI Award 2024, PTP Nonpetikemas Kembali Raih Peringkat Perak0
- Bangun Depot Ketiga di Surabaya, CMA CGM Perluas Jangkauan di Indonesia0
Hingga Oktober 2024, perseroan mencatat arus peti kemas di TPK Kendari sebanyak 112.077 TEUs, sementara pada periode yang sama tahun 2023 sebanyak 104.423 TEUs. Pertumbuhan arus peti kemas tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara periode triwulan III tahun 2024 sebesar 5,24 persen.
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra mengatakan setidaknya ada beberapa faktor yang memicu pertumbuhan peti kemas yang melalui TPK Kendari. Faktor tersebut antara lain, adanya industri nikel di Provinsi Sulawesi Tenggara yang memicu meningkatnya kebutuhan barang yang masuk ke wilayah tersebut.
Selain itu juga dipicu adanya peningkatan hasil perikanan dan pertanian yang menjadikan angkutan balik dari TPK Kendari rata-rata mencapai 30 persen. Jumlah ini relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia timur lainnya yang rata-rata hanya sekitar 10 persen.
“Peningkatan arus peti kemas di TPK Kendari juga sejalan dengan beberapa perusahaan pelayaran nasional yang menambah jumlah kunjungan kapal (call) ke terminal tersebut,” ucap Widyaswendra, Rabu (4/12/2024).
Penambahan jumlah kunjungan kapal salah satunya dilakukan oleh Pelayaran Meratus yang saat ini terdapat tujuh kunjungan kapal setiap bulan, dari yang sebelumnya hanya empat kunjungan kapal.
PORT STAY LEBIH CEPAT
Kepala Pelayaran Meratus Cabang Kendari, Klemens Kenny mengatakan trend pertumbuhan peti kemas di wilayah Sulawesi Tenggara cukup bagus berkisar antara 8-10 persen per tahun. Kapal-kapal Pelayaran Meratus yang singgah di TPK Kendari memiliki kapasitas 400-800 TEUs.
Klemens Kenny menyebut penambahan kunjungan kapal selain adanya peningkatan muatan juga dipicu adanya peningkatan kinerja operasional TPK Kendari pasca transformasi yang dilakukan oleh SPTP. Waktu singgah kapal (port stay) menjadi lebih cepat karena kecepatan bongkar muat yang naik signifikan hingga mencapai 40 boks per jam (B/S/H) pada saat dua unit quay container crane (QCC) bekerja bersamaan melayani satu kapal.
“Ada peningkatan yang sangat signifikan dalam hal kecepatan bongkar muat di pelabuhan serta port stay yang jauh lebih singkat. Saat ini, port stay rata-rata berkisar 17 jam, dari sebelumnya rata-rata dua hari. Apalagi, jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu yang rata-rata lebih dari tiga hari,” jelas Klemens Kenny.
Penambahan jumlah kunjungan kapal juga dilakukan oleh Pelayaran Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) yang menambah dua kunjungan kapal setiap bulan dari yang sebelumnya empat kunjungan menjadi enam kunjungan kapal.
Branch Manager PT Salam Pacific Indonesia Line (SPIL) Cabang Kendari, Usman Bada menyebut muatan yang ditangani oleh SPIL meningkat rata-rata 10 persen setiap tahun. Pihaknya juga merasakan hasil transformasi TPK Kendari pasca penggabungan Pelindo.
“Upaya-upaya perbaikan yang dilakukan SPTP mulai terlihat, salah satunya kegiatan operasional yang terencana lebih baik dan efektif, menjadikan kecepatan bongkar muat meningkat dan waktu singgah kapal yang semakin cepat,” tandasnya. (Arry/Oryza)