- Omah Sinau, Desa Energi Berdikari Binaan PTK Kelola 31,5 Ton Sampah, Jadi Pusat Edukasi
- Kerahkan Kapal Perang, TNI AL Himpun Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Erick Thohir Angkat Heru Widodo Jadi Dirut ASDP, Ini Jajaran Komisaris dan Direksi Baru
- Ikan Paus Sperma 17 Meter Mati Terdampar di Pantai Sumba Timur NTT Dimusnahkan
- Food Safety Jadi Isu Global, KKP Gandeng Norwegia Tingkatkan Mutu Produk Perikanan
- Bantu Pengungsi Letusan Gunung Lewotobi, KKP Kirim 1,8 Ton Ikan, Makanan dan Pakaian
- Bangun Depot Ketiga di Surabaya, CMA CGM Perluas Jangkauan di Indonesia
- Pelindo Gandeng Jamdatun Kejaksaan Agung, Bisnis Integritas Tinggi
- Jelang Penghujung Tahun 2024, Terminal Petikemas Surabaya Kembali Sabet Penghargaan
- Dipimpin Kasal, Athan Negara Sahabat Olahraga Menembak Eksekutif
HUT Kota Surabaya, Pelukis Disabilitas Persembahkan Lukisan Mobil Hias Pelindo
Keterangan Gambar : Pelukis disabilitas memberikan lukisan mobil hias Pelindo kepada Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. Foto: dok. Pelindo
Inďonesiamaritimenews.com (IMN), SURABAYA – Sebuah momen menarik terlihat di gelaran 'Surabaya Vaganza', Pawai Bunga dan Budaya Surabaya Tahun 2023, Sabtu (27/5). Seorang pelukis autis warga Surabaya, Vincent Purwono (20), memberikan lukisan mobil hias Pelindo kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, sebagai kado HUT ke-730 Kota Surabaya.
Momen mengharukan tersebut mendapat sambutan meriah dari masyarakat. Karena mobil hias Pelindo bertema Garuda – Bhinneka Tunggal Ika itu buka hanya membawa pesan keberagaman suku dan ras, namun juga perhatian pada disabilitas.
Sebagai catatan, lukisan karya Vincen tak hanya telah dikoleksi kolektor Indonesia, namun hingga Hongkong, Brazil, Amerika Serikat, dan Jepang.
Baca Lainnya :
Mobil hias BUMN Pelindo memang tampak mencolok di antara parade dengan ikon burung Garuda berukuran besar bertengger di atas mobil truk dengan mencengkeram pita Bhinneka Tunggal Ika.
Pada partisipasi tahun 2023 ini, BUMN Pelindo mengusung lambang dan semboyan Negara Indonesia, yakni Garuda dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai interpretasi tertinggi dan terluhur dari tema ‘Puspawarni Indonesia’ yang ditetapkan Pemkot Surabaya sebagai tema Pawai Bunga Surabaya 2023.
Direktur Investasi Pelindo, Boy Robyanto mengatakan lukisan mobil hias Pelindo karya pelukis penyandang autisme, menjadi pesan simbolis penggugah kesadaran.
"Bahwa keanekaragaman umat manusia yang dianugerahkan Tuhan YME bukan hanya ragam suku dan ras, tetapi juga kondisi fisik, termasuk disabilitas. Sehingga semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan kesempatan dan perlakuan yang sama, seperti di keluarga besar pegawai Pelindo ada beragam suku, budaya, agama, dan kondisi fisik,” kata Boy Robyanto.
PERSAMAAN HAK
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan hal senada. Pemerintah Kota Surabaya sudah berkomitmen untuk memberikan keseimbangan dan hak yang sama kepada warga kota, termasuk penyadang disabilitas.
Bahkan Wali Kota yang kebetulan berulang tahun tepat pada hari pelaksanaan pawai bunga Surabaya tersebut, sebelumnya telah mengarahkan perekrutan 140 disabilitas di lingkungan Perangkat Daerah Pemkot Surabaya.
“Pesan keberagaman suku, ras, budaya, hingga perhatian pada disabilitas yang dibawa mobil hias Pelindo menjadi kado ulang tahun yang indah bagi warga Kota Surabaya," kata Eri Cahyadi usai menerima lukisan.
"Saya juga senang bisa bertemu langsung dengan pegawai Pelindo yang keturunan Tionghoa, Papua, Muslim, hingga juga yang disabilitas. Kota Surabaya dan Pelindo telah menunjukkan keberagaman bisa diwujudkan dengan kebersamaan, ini salah satu wujud Surabaya Hebat,” tandas Eri Cahyadi.
Sementara itu pemerhati pendidikan dari Universitas Negeri Surabaya, Dr. Martadi, pada kesempatan terpisah, menanggapi bahwa kebhinekaan tidak melihat status, ras, suku, atau bangsa. Kebhinekaan yang hakiki tentang penghargaan akan perbedaan dan kesetaraan untuk memuliakan umat manusia.
“Pesan kesetaraan disabilitas yang diusung mobil hias Pelindo sangat luar biasa. Karena Surabaya Vaganza merupakan momen ekspresi dan wahana yang mewadahi potensi semua warga Surabaya. Sekaligus membangun kesadaran bahwa semua anak adalah istimewa, termasuk yang disabilitas. Harapannya agar Surabaya menjadi kota yang merupakan rumah kita semua, rumah bagi umat manusia,” pesannya. (FAT/Oryza)