- TPK Kupang Catat Arus Peti Kemas 96.205 TEUs, Kinerja Bongkar Muat Meningkat
- Kontingen Garuda 2025 Terima Medali Penghargaan PBB di Lebanon, Merah Putih Berkibar
- KRI John Lie-358 dan Angkatan Laut India Unjuk Kekuatan Pertahanan Maritim
- Di Tangan Pelaku UMKM, Limbah Ban Bekas Hibah PT TPK Diolah Jadi Kreasi Meraup Cuan
- Dukung MHT Award 2025, KSO TPK Koja Dapat Apresiasi Ketua PWI Jaya Kesit Budi Handoyo
- Tiga Kapal Perang RI Manuver di Perairan Ambalat
- Dirjenhubla:TKBM Tulang Punggung Logistik Nasional Harus Mendapatkan Perhatian Serius
- Kapal Tunda Terombang-ambing Mati Mesin di Tengah Laut, Diselamatkan KRI Sultan Nuku-373
- Ramah Lingkungan & Tingkatkan Layanan, Petikemas TPK Koja Tumbuh 1,53% Optimistis Capai 1 Juta TEUs
- Libur Nataru 2026, Buruan Pesan Tiket Kapal via Ferizy Mulai Sekarang
Geliat Ekonomi Produk UMKM Perikanan, Bazar KKP Jadi Ajang Promosi

Keterangan Gambar : Pelaku UMKM produk perikanan menjual hasil produksinya di bazar yabg digelar oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengoptimalkan program bazar untuk pengembangan usaha perikanan dan produk olahan ikan. Program ini dinilai efektif meningkatkan volume penjualan sekaligus menjadi sarana promosi.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Tornanda Syaifullah mengapresiasi semangat UMKM yang berpartisipasi di bazar KKP Jakarta. Selama tahun 2024, bazar KKP yang digelar selama dua hari per bulan, mencatat transaksi rata-rata Rp125 juta.
"Tiap awal bulan yaitu hari Rabu dan Kamis kami rutin menggelar bazar, tentu ini sebagai ajang promosi hasil hilirisasi perikanan di sekitar kita," kata Tornanda, Senin (19/8/2025).
Sebagai bentuk komitmen terhadap keamanan dan mutu produk, KKP juga menghadirkan Klinik Mutu, yaitu sarana pendampingan teknis dan pembinaan bagi para pelaku usaha. Dengan adanya legalitas usaha dan pendampingan mutu yang konsisten, masyarakat tidak perlu ragu terhadap kualitas produk yang dijajakan.
Baca Lainnya :
- Sudah 244 Jenis Produk Inovatif Olahan Ikan Dihasilkan KKP, Sosialisasi Peluang Usaha Gencar Dilakuk0
- Pendapatan KSO TPK Koja Tahun 2024 Rp 1,82 Triliun, Laba Rp 337 Miliar, Troughput Tumbuh 12 %0
- KKP Lebarkan Sayap Ekspor Perikanan ke Vietnam, Korsel dan Kanada0
- Bidik Pasar Global, Udang Kebumen dan Nusa Dewa Curi Perhatian di Shrimp Summit 2025 Bali0
- Kampanye Gemarikan, Strategi KKP Genjot Serapan Udang0
Pelaku UMKM yang difasilitasi dalam bazar ini telah memenuhi persyaratan legalitas usaha, seperti memiliki izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) serta izin edar lainnya yang relevan.
Ruang Promosi Produk Hilirisasi
Aneka produk olahan perikanan yang dipromosikan dapat menjadi contoh dan acuan dalam penyusunan menu bergizi, karena mengandung protein hewani berkualitas tinggi yang penting untuk tumbuh kembang anak dan peningkatan gizi masyarakat.
Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana mengatakan bazar KKP merupakan salah satu upaya KKP dalam mengenalkan produk perikanan berkualitas dengan harga terjangkau. Bazar tersebut digelar rutin sebulan sekali di area parkir gedung mina bahari III, kantor KKP. Erwin berharap masyarakat semakin gemar makan ikan sekaligus bangga buatan Indonesia mengingat produk yang ditawarkan merupakan buatan UMKM.
Arifiyah, pemilik UMKM Pia Mace mengisahkan saat pertama kali ikut bazar, skala produksi otak-otak ikan buatannya hanya 50-60 kg per bulan. "Sekarang Alhamdulillah bisa sampai 200 kg per bulan," tutur Arifiyah yang selama ini aktif ikut bazar KKP, Senin (19/8/2025).
Berpartisipasi sejak November 2023, pelaku UMKM asal Jakarta Utara ini mengenang bisa ikut bazar KKP berkat dorongan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta. Meski di awal berdagang produk otak-otaknya hanya laku 50 pack, kini dia bisa menjual hingga 2.500 pack. Arifiyah bahkan mampu memberdayakan tetangganya untuk mengolah ikan mata goyang atau dikenal dengan nama ikan swanggi menjadi produk otak-otak.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, memastikan pihaknya siap memasok ikan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Menurutnya, ikan kaya kandungan omega 3 dan omega 6 dan bisa menjadi sumber protein utama, karena kualitasnya yang tinggi dan harga yang terjangkau. (Arry/MAR)
