- Sukseskan Program Strategis Kelautan Perikanan, KKP Perkuat Peran Penyuluh
- KTT BRICS di Rio de Janeiro, Presiden Prabowo Dapat Ucapan Khusus dari Presiden Brasil
- KKP Lebarkan Sayap Ekspor Perikanan ke Vietnam, Korsel dan Kanada
- Hari ke-4 Operasi SAR, Kapal Perang TNI AL Temukan Jasad Korban KMP Tunu Pratama Jaya
- Kapal Perang Singapura Masuki Indonesia, Kapal Rudal KRI Alamang-644 Awasi Ketat
- KKP Gandeng SEAFDEC Kurangi Pencemaran Mikroplastik di Laut
- BUMN Tambang Harus Serahkan Laporan Tahunan Tepat Waktu, KKP: Denda Rp5 Juta/Hari
- Presiden Prabowo Hadiri KTT BRICS di Rio de Janiero, Momen Bersejarah
- Transformasi Jadwal Kapal Curah Kering, TTL dan KSOP Tanjung Perak Terapkan Berthing Priority
- Kasus Penyelundupan BBL di Merak, KKP Serahkan Tersangka ke Kejati
Gandeng Itera, ASDP Bangun Kolam Retensi di Pelabuhan Bakauheni, Ini Fungsinya

Keterangan Gambar : PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui Cabang Bakauheni menggandeng Institut Teknologi Sumatera (Itera) membangun kolam retensi di area Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Fpto: ASDP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BAKAUHENI: PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui Cabang Bakauheni menggandeng Institut Teknologi Sumatera (Itera) membangun kolam retensi di area Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Pembangunan kolam retensi tersebut sebagai langkah strategis mitigasi banjir. Fasilitas ini dirancang untuk mempercepat penyerapan air hujan dan menjaga kestabilan operasional pelabuhan dari potensi genangan.
Baca Lainnya :
- PTP Nonpetikemas di Hari Anak Internasional Edukasi Bocah Berpetualangan di Pelabuhan0
- Pelindo, INSA dan Perusahaan Pelayaran Sepakati Tarif Handling Peti Kemas Pelabuhan Manokwari0
- Terminal Petikemas Surabaya Dirikan Bank Sampah, Warga Peduli Lingkungan Sekaligus Tambahan Ekonomi0
- Kijing Menggeliat, Pelindo Luncurkan Layanan Peti Kemas Perdana Juni 20250
- Asongan dan Tenaga Kerja Bagasi di Pelabuhan Makassar Dirangkul, Diajak Tertib dan Beretika0
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menjelaskan, pembangunan kolam retensi merupakan bagian dari upaya komprehensif perusahaan dalam memperkuat sistem drainase dan pengelolaan aliran air. Hal ini menyusul peristiwa genangan air setinggi 10 cm yang terjadi pada bulan Mei kemarin akibat curah hujan tinggi.
“Investigasi menunjukkan bahwa sistem drainase eksisting tidak mampu menampung debit air yang meningkat. Untuk itu, kami bangun kolam retensi sebagai jalur pengendali aliran air, agar tidak meluap ke area pelabuhan,” jelas Shelvy dalam keterangan tertulis, Kamis (19/6/2025).
Selain membangun kolam retensi, ASDP juga akan memperlebar saluran air agar distribusi aliran lebih optimal. Kolam ini akan menampung air hujan sekaligus mempercepat infiltrasi ke dalam tanah, sehingga turut mendukung peningkatan cadangan air tanah dan menjaga keseimbangan lingkungan sekitar pelabuhan.
Dalam merumuskan solusi jangka panjang, ASDP juga menggandeng para ahli dari Institut Teknologi Sumatera (Itera), khususnya Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (FTIK), yang dipimpin oleh Arif Rohman. Tim akademisi ini akan melakukan kajian mendalam berbasis data spasial dan hidrologi pelabuhan.
“Tim Itera akan mengumpulkan data melalui citra udara, analisis kontur lahan, jalur air, dan pola hidrologi. Kajian lintas program studi akan dilakukan untuk mendapatkan gambaran holistik risiko banjir, termasuk oleh grup riset Research in Flood,” sambung Shelvy.
ASDP menyambut baik kolaborasi dengan Itera sebagai bentuk integrasi ilmu pengetahuan dalam mendukung keberlanjutan operasional pelabuhan. “Kami berharap riset ini bisa menghasilkan solusi konkret untuk mencegah banjir dan menjaga kelancaran layanan penyeberangan ke depan,” tandasnya.
Melalui pembangunan kolam retensi dan peningkatan sistem drainase, ASDP menegaskan komitmennya dalam menghadirkan layanan transportasi ferry yang aman, andal, dan ramah lingkungan. (Arry/Oryza)
