- Omah Sinau, Desa Energi Berdikari Binaan PTK Kelola 31,5 Ton Sampah, Jadi Pusat Edukasi
- Kerahkan Kapal Perang, TNI AL Himpun Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Erick Thohir Angkat Heru Widodo Jadi Dirut ASDP, Ini Jajaran Komisaris dan Direksi Baru
- Ikan Paus Sperma 17 Meter Mati Terdampar di Pantai Sumba Timur NTT Dimusnahkan
- Food Safety Jadi Isu Global, KKP Gandeng Norwegia Tingkatkan Mutu Produk Perikanan
- Bantu Pengungsi Letusan Gunung Lewotobi, KKP Kirim 1,8 Ton Ikan, Makanan dan Pakaian
- Bangun Depot Ketiga di Surabaya, CMA CGM Perluas Jangkauan di Indonesia
- Pelindo Gandeng Jamdatun Kejaksaan Agung, Bisnis Integritas Tinggi
- Jelang Penghujung Tahun 2024, Terminal Petikemas Surabaya Kembali Sabet Penghargaan
- Dipimpin Kasal, Athan Negara Sahabat Olahraga Menembak Eksekutif
Forum Ecoport Pelabuhan Priok, Kelola Kualitas Udara & Debu Melalui Elektrifikasi Handling Cargo
Keterangan Gambar : Kedua dari kiri Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, M. Takwim Masuku menyerahkan penghargaan kepada Senior Manager Kepatuhan Bisnis PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Denny Soenjaya, paling kanan Direktur Operasional PT NPCT1, Irwan Setia Budi. Foto: Property of indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Kondisi lingkungan saat ini semakin mengkhawatirkan akibat aktivitas manusia, salah satunya melalui pembangunan. Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon, salah satunya di sektor kepelabuhanan.
Hal Ini dikatakan oleh Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, M. Takwim Masuku saat membuka acara Forum Ecoport Pelabuhan Tanjung Priok yang digelar di Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Baca Lainnya :
- KSOP Award 2024, Apresiasi Pelayanan Stakeholders Pelabuhan Tanjung Priok0
- Catatan Kinerja IPC Terminal Petikemas Triwulan 3 Tahun 2024 Dipicu Arus Domestik Meningkat 10,3%0
- Hadapi Tantangan Keamanan Maritim, KPLP Gandeng Australia Gelar Workshop ISPS Code0
- Perkuat Indonesia Diporos Maritim Dunia, Kemenhub Dorong Sosialisasi UNCLOS 19820
- Catat! IMO Tetapkan Gili Matra dan Nusa Penida Kawasan Laut Sensitif0
Acara ini diselenggarakan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok menggelar Forum Ecoport Pelabuhan Tanjung Priok dengan mengangkat tema “Pengelolaan Kualitas Udara dan Debu Melalui Elektrifikasi Peralatan Handling Cargo dan UpayaPengendalian Debu”.
Dalam sambutannya, M Takwin menngungkapkan saat ini kondisi lingkungan semakin mengkhawatirkan. Hal ini terjadi akibat aktivitas manusia yang tidak memperhatikan keberlanjutan lingkungan ketika mengekspolitas alam, salah satunya melalui pembangunan.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki lebih dari 20 pelabuhan besar yang akan terus dikembangkan, terutama dari sisi infrastruktur dan fasilitasnya. Kondisi ini tentu memerlukan adanya pembangunan. Kebutuhan manusia yang selalu dinamis juga menjadi latar belakang pembangunan pelabuhan, mengingat pelabuhan merupakan gerbang utama logistik suatu daerah.
“Green Port atau Pelabuhan Berwawasan Lingkungan atau juga Eco Port, adalah istilah pelabuhan yang dalam manajemen dan operasionalnya memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan terutama lingkungan. Jadi bukan hanya berbasis kepada profit/keuntungans ecara bisnis semata”, ujar Kepala KSOP, M Takwin.
Eco port atau Green Port di Indonesia telah didiskusikan dalam Forum CoP 26 UNFCCCdi Glasgow, Inggris dengan tema Green and Smart Ports in Climate Actions. Program ini di Indonesia telah menjadi bagian komitmen dalam mengurangi emisikarbon di sektor Kepelabuhanan.
Pelaksanaan program ini telah diinisiasi melalui pelaksanaan asesmen oleh Kemenko Marves berkolaborasi dengan kementerian teknis dan ID Survey sejak Tahun 2019 ke Pelabuhan Umum dan TUKS di Indonesia. Hal ini juga diperkuat dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No. Kp–DJPL 689Tahun 2022 tentang Pedoman Pengelolaan Pelabuhan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan (Ecoport).
Forum Ecoport Pelabuhan Tanjung Priok tahun ini mengundang narasumber antara lain Senior Manager Kepatuhan Bisnis PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Denny Soenjaya yang membahas tentang Pengelolaan Pelabuhan Berbisnis Lingkungan.
Nara sumber lainnya yaitu Direktur Operasional PT NPCT1, Irwan Setia Budi yang membahas tema Peranan Elektrifikasi PeralatanHandling Cargo dalam Meningkatkan Kualitas Udara di Pelabuhan. Sedangkan akademisi Filson Maratur Sidjabat membahas tema tentang Perhitungan Emisi GRK dan PeneratanInovasi/Teknologi dalam rangka penurunan Emisi GRK di pelabuhan.
Forum Ecoport tahun ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar dalam mewujudkan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi pelabuhan berwawasan lingkungan dengan mendapatkan predikat Ecoport/Green Port yang diakui secara nasional maupun internasional, yang selanjutnya dapat dijadikan barometer dan diikuti oleh seluruh pelabuhan di Indonesia. (Arry/Oryza)