Forum Ecoport Pelabuhan Priok, Kelola Kualitas Udara & Debu Melalui Elektrifikasi Handling Cargo

By Indonesia Maritime News 31 Okt 2024, 15:14:22 WIB Pelabuhan
Forum Ecoport Pelabuhan Priok, Kelola Kualitas Udara & Debu Melalui Elektrifikasi  Handling Cargo

Keterangan Gambar : Kedua dari kiri Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, M. Takwim Masuku menyerahkan penghargaan kepada Senior Manager Kepatuhan Bisnis PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Denny Soenjaya, paling kanan Direktur Operasional PT NPCT1, Irwan Setia Budi. Foto: Property of indonesiamaritimenews.com



Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Kondisi lingkungan saat ini semakin mengkhawatirkan akibat aktivitas manusia, salah satunya melalui pembangunan. Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon, salah satunya di sektor kepelabuhanan.

Hal Ini dikatakan oleh Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, M. Takwim Masuku saat membuka acara  Forum Ecoport Pelabuhan Tanjung Priok yang digelar di Jakarta, Kamis (31/10/2024).

Baca Lainnya :

Acara ini diselenggarakan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok menggelar Forum Ecoport Pelabuhan Tanjung Priok dengan mengangkat tema “Pengelolaan Kualitas Udara dan Debu Melalui Elektrifikasi Peralatan Handling Cargo dan UpayaPengendalian Debu”.

Dalam sambutannya, M Takwin menngungkapkan saat ini kondisi lingkungan semakin mengkhawatirkan. Hal ini terjadi akibat aktivitas manusia yang tidak memperhatikan keberlanjutan lingkungan ketika mengekspolitas alam, salah satunya melalui pembangunan.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki lebih dari 20 pelabuhan besar yang akan terus dikembangkan, terutama dari sisi infrastruktur dan fasilitasnya. Kondisi ini tentu memerlukan adanya pembangunan. Kebutuhan manusia yang selalu dinamis juga menjadi latar belakang pembangunan pelabuhan, mengingat pelabuhan merupakan gerbang utama logistik suatu daerah.

“Green Port atau Pelabuhan Berwawasan Lingkungan atau juga Eco Port, adalah istilah pelabuhan yang dalam manajemen dan operasionalnya memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan terutama lingkungan.  Jadi bukan hanya berbasis kepada profit/keuntungans ecara bisnis semata”, ujar Kepala KSOP, M Takwin.

Eco port atau Green Port di Indonesia telah didiskusikan dalam Forum CoP 26 UNFCCCdi Glasgow, Inggris dengan tema Green and Smart Ports in Climate Actions. Program ini di Indonesia telah menjadi bagian komitmen dalam mengurangi emisikarbon di sektor Kepelabuhanan.

Pelaksanaan program ini telah diinisiasi melalui pelaksanaan asesmen oleh Kemenko Marves berkolaborasi dengan kementerian teknis dan ID Survey sejak Tahun 2019 ke Pelabuhan Umum dan TUKS di Indonesia. Hal ini juga diperkuat dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No. Kp–DJPL 689Tahun 2022 tentang Pedoman Pengelolaan Pelabuhan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan (Ecoport).

Forum Ecoport Pelabuhan Tanjung Priok tahun ini mengundang narasumber antara lain Senior Manager Kepatuhan Bisnis PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Denny Soenjaya yang membahas tentang Pengelolaan Pelabuhan Berbisnis Lingkungan.

Nara sumber lainnya yaitu Direktur Operasional PT NPCT1, Irwan Setia Budi yang membahas tema Peranan Elektrifikasi PeralatanHandling Cargo dalam Meningkatkan Kualitas Udara di Pelabuhan. Sedangkan akademisi Filson Maratur Sidjabat membahas tema tentang Perhitungan Emisi GRK dan PeneratanInovasi/Teknologi dalam rangka penurunan Emisi GRK di pelabuhan. 

Forum Ecoport tahun ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar dalam mewujudkan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi pelabuhan berwawasan lingkungan dengan mendapatkan predikat Ecoport/Green Port yang diakui secara nasional maupun internasional, yang selanjutnya dapat dijadikan barometer dan diikuti oleh seluruh pelabuhan di Indonesia. (Arry/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook