Breaking News
- Satgas MTF Konga XXVIII-P UNIFIL 2024 Tunaikan Tugas PBB Ke Lebanon, Ini Pesan Kasal
- PTP Nonpetikemas Peduli Masyarakat, 200 Bocah Sunatan Massal, Pulang Bawa Santunan
- Nataru 2024-2025, Pelindo Siaga Kondisi Darurat di Pelabuhan Makassar
- Lestarikan Ekosistem, IPC TPK Lepas 5.150 Benih Ikan Patin di Sungai Musi
- Pelindo Regional 2 Gelar Sunatan Massal, Peserta Dibukakan Rekening Menabung
- Aktif Perangi Narkoba, Lantamal XIII Tarakan Raih Penghargaan dari BNN
- KRI Hampala 880 dan KRI Lumba Lumba 881, Kasal: Gesit dan Tangguh Jaga Perbatasan
- Ini Potret Kinerja TPK Koja 2024, Trend Keuangan dan Operasional Tumbuh Positif
- Kasal Resmiksan KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881, Ini Spesifikasinya
- FTF Sabotase Jalur Perdagangan Dabo Singkep, Diserbu 3 Satuan Pasukan Elit TNI AL
Ekspor Produk Perikanan Lampung Semakin Mendunia
Keterangan Gambar : Aktivitas di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Lampung. Foto:ist
Indonesiamaritimenews.com ( IMN), JAKARTA : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) di Lampung, terus melakukan penguatan peran sebagai Quality Assurance.
Penguatan tersebut meliputi pendampingan dalam penerbitan health certificate atau sertifikat kesehatan ikan, cara karantina ikan yang baik (CKIB), hazard analysis critical control point (HACCP) serta sertifikat yang dibutuhkan sebagai penjaminan kualitas dan mutu produk perikanan. Tujuannya agar produk perikanan Lampung makin mendunia.
Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Lampung, Ashari Syarief mengungkapkan, peran tersebut dibuktikan dengan pengiriman udang sebanyak 85 kali selama Februari 2022.
"Sebagai komoditas utama, udang betul-betul kita perhatikan agar semakin diterima di pasar global. Alhamdulillah Februari kemarin kita kirim sampai 85 kali," kata Ashari dikutip Sabtu (12/3/2022).
Selain udang, di bulan Februari lalu BKIPM Lampung juga 13 kali mengirim rajungan, 17 kali ikan beku, 7 kali cumi dan 4 kali rumput laut ke pasar internasional. Pengiriman tersebut, kata Ashari, merupakan wujud konkret kehadiran KKP, khususnya BKIPM Lampung dalam mengawal produk perikanan ke mancanegara.
"Kita kawal betul jangan sampai ada penolakan, Alhamdulillah di bulan Januari kemarin semuanya lolos," terangnya.
DIEKSPOR
Berdasarkan data BKIPM Lampung, produk-produk kelautan dan perikanan ini diekspor ke negara di antaranya Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Belanda, Kanada dan Inggris Raya. "Dari sebaran 5 negara tujuan dominan sudah terlihat produk perikanan Lampung berhasil menjangkau Eropa, Amerika dan negara maju lainnya," urai Ashari.
Karenanya, ia menegaskan kesiapannya untuk menjaga tren tersebut dengan memberikan layanan prima dan optimal kepada masyarakat, terutama pelaku usaha. "Saya pastikan layanan BKIPM Lampung 24 X 7 dan bebas pungli," katanya.
Sebelumnya, kinerja BKIPM Lampung mendapat apresiasi dari Anggota Komisi IV DPR RI, Hanan A Rozak. Saat berkunjung ke kantor BKIPM Lampung, Hanan meminta keberlanjutan dan kualitas mutu perikanan dari hulu ke hilir melalui peranan quality assurance dapat terus terjaga. Dengan begitu, ia optimis sektor kelautan dan perikanan bisa menggerakkan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat.( Fat/Oriz)
Write a Facebook Comment