- TNI AL Kembali Dipercaya Pimpin ADVANCE Maneuvering Exercise MTF di Laut Mediterania
- Tegaskan Anti Gratifikasi, IPC Terminal Petikemas Gelar Pelatihan SMAP ISO
- Ekspor Komoditas Lampung Meningkat, IPC TPK Panjang Pilihan Strategis Shipping Line
- Kasal Bertemu Sejumlah Pejabat Jepang, Perkuat Kerja Sama Bilateral
- KRI Belati-622, Kapal Cepat Rudal Buatan Anak Bangsa Perkuat TNI AL
- Program Pelindo Mengajar, Siswa SMA 14 Makassar Antusias Dapat Ilmu Soal Dunia Pelabuhan
- Pelindo Regional 4 Santuni 1.150 Anak Yatim
- Pelindo Sukseskan MotoGP Mandalika 2025 Pastikan Pelabuhan Lembar Lancar, Aman dan Efisien
- Dirpamobvit Baharkam Polri Cek Kesiapan Pengamanan Jelang MotoGP di Lombok Tengah
- Kemenhub dan Pemkab Subang Perkuat Pelabuhan Patimban
Dongkrak Kinerja Operasional, Tekan Port Stay, Ini Strategi PTP Nonpetikemas Tangani CPO

Keterangan Gambar : PTP Nonpetikemas terapkan siatem portable drop tank guna meningkatkan kinerja operasional. Foto: PTP Non Petikemasi
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: PT Pelabuhan Tanjung Priok atau PTP Nonpetikemas terus berinovasi untuk mendongkrak kinerja operasional. Salah satunya diimplementasikan pada kargo curah cair sejak tahun 2024, yaitu penggunaan sistem portable drop tank. Sistem ini dilengkapi pompa submersible untuk menangani kargo curah cair, terutama CPO (Crude Palm Oil) di PTP Nonpetikemeas Cabang Pangkal Balam.
Sebelum adanya inovasi ini, transit antara proses bongkar dari truk dan muat ke tongkang menggunakan pola operasi eksisting (truck losing) sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.
Baca Lainnya :
- Mudik Lebaran 2025 PELNI Beri Kemudahan Tanpa Antre, Buruan Check In Digital..0
- Dukung Komoditi CPO dan Turunan,Pelindo Multi Terminal Belawan Optimalkan Operasional0
- Buruan.. PELNI Sudah Buka Tiket Mudik Lebaran 20250
- Kunjungan Kapal di Tanjung Emas Meningkat, Pelindo Terminal Petikemas Tambah 2 Alat Berat0
- Singgah Perdana, PELNI Hadirkan KM Dorolonda di Pelabuhan Waren0
Setelah diimplementasikannya pompa submersible dan drop tank, truck losing diubah menjadi drop tank process yang memperbolehkan 4 truck untuk bongkar muat sekaligus, sehingga cargo curah cair yang telah dibongkar dapat dipompa ke tongkang melalui pompa listrik.
Dengan demikian, pola operasi menjadi lebih efektif dan menurunkan port stay serta labor wage. Perubahan penggunaan fasilitas bongkar muat ini merupakan respons perusahaan terhadap berbagai tantangan operasional untuk mempercepat durasi layanan berthing.
Selain itu, inovasi juga memberikan dampak positif pada aspek HSSE (Health, Safety, Security, & Environment). Dengan bersifat ramah lingkungan, inovasi dapat mencegah terjadinya pencemaran air, udara, dan perairan.
Dwi Rahmad Toto S, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PTP Nonpetikemas menjelaskan, inovasi terbaru di Pelabuhan Pangkal Balam telah berhasil mengurangi biaya operasional dan meningkatkan kinerja operasional.
"Penggunaan portable drop tank dengan pompa submersible ini berfungsi sebagai media transit untuk proses bongkar dari truk dan pemuatan ke tongkang dengan cara yang lebih efektif dan efisien”, terang Toto dalam keterangan tertulos, Rabu (5/3/2025).
Branch Manager PTP Nonpetikemas Cabang Pangkal Balam, Alamsyah, menambahkan, dengan sistem baru ini, tercatat adanya penurunan biaya operasional dan perawatan dari Rp4.000 per ton menjadi Rp2.800 per ton.
"Sistem ini juga memungkinkan pemompaan kargo yang lebih efisien melalui pipa, dengan pompa berkapasitas 200 ton per jam dan selang berdiameter 6 inci, yang mempersingkat waktu bongkar muat," jelas Alamsyah.
"Sebelumnya, kapasitas pompa hanya 40 ton per jam dengan selang 4 inci. Selain itu, sistem truck losing juga mempercepat waktu bongkar muat, dengan kemampuan melayani empat truk bongkar dalam satu kali kegiatan”, sambung Alamsyah.
Seiring dengan perluasan lahan sawit di Hinterland Pelabuhan Pangkal Balam yang terus meningkat setiap tahun, implementasi inovasi ini membawa perubahan signifikan dalam proses bisnis.
Sebelumnya, tidak ada sistem memantau progres bongkar muat secara real time. Dengan adanya sistem ini, progres kegiatan dapat dipantau secara lebih akurat sehingga dapat diupayakan peningkatan kinerja dari waktu ke waktu, dan terintegrasi dengan PTOSM (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose).
Peningkatan Kinerja
Selain itu, sejak implementasi sistem Pompa Submersible dan Drop Tank pada semester kedua 2024, kinerja operasional Pelabuhan Pangkal Balam tercatat meningkat signifikan. Hal ini terlihat dari peningkatan Ton/Gang/Hour (TGH) yang mencapai 114,05 pada tahun 2024, dibandingkan dengan 46,49 pada tahun 2023. Efisiensi juga tercermin dari penurunan rasio biaya operasional (BOPO) yang tercatat sebesar 68,69% pada Januari 2025, lebih rendah dibandingkan dengan 75,74% pada Januari 2024.
PTP Nonpetikemas berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat melalui berbagai inovasi yang berkelanjutan. Sebagai terminal nonpetikemas terkemuka di Indonesia, PTP Nonpetikemas terus mendukung kelancaran arus logistik dengan menyediakan fasilitas dan layanan berkualitas.
Selain itu, PTP Nonpetikemas juga berfokus pada aspek HSSE (Health, Safety, Security, & Environment) untuk memastikan setiap inovasi yang diterapkan selalu memperhatikan kelestarian lingkungan.
PTP Nonpetikemas Cabang Pangkal Balam melayani beragam komoditas dari sektor pertanian, perkebunan, dan industri, termasuk pupuk, semen, bahan bangunan, karet, bungkil, cangkang, dan petikemas. Pelabuhan Pangkal Balam mengoperasikan terminal multipurpose dengan beberapa dermaga, yaitu Dermaga Beton, Dermaga Sheet Pile 1 dan 2, Dermaga Perahu Layar, serta Dermaga Ketapang I. (Arry/Oryza)
