- Restrukturisasi Pengurus, Kesit: PWI Jaya Rumah Bersama, Nyalakan Semangat Persaudaraan
- Layanan Adhoc ke Tiongkok, OVP Shipping dan IPC TPK Perkuat Jalur Dagang Asia
- Wisuda Universitas Hang Tuah, Kasal Apresiasi Akreditasi Unggul Sejumlah Program Studi
- Tangani Krisis Sampah, Pelindo Terminal Petikemas Gandeng Universitas Lambung Mangkurat
- KTT Sharm El-Sheikh, Indonesia Konsisten Dukung Upaya Perdamaian dan Rekonstruksi Gaza
- TPK Kupang Catat Arus Peti Kemas 96.205 TEUs, Kinerja Bongkar Muat Meningkat
- Kontingen Garuda 2025 Terima Medali Penghargaan PBB di Lebanon, Merah Putih Berkibar
- KRI John Lie-358 dan Angkatan Laut India Unjuk Kekuatan Pertahanan Maritim
- Di Tangan Pelaku UMKM, Limbah Ban Bekas Hibah PT TPK Diolah Jadi Kreasi Meraup Cuan
- Dukung MHT Award 2025, KSO TPK Koja Dapat Apresiasi Ketua PWI Jaya Kesit Budi Handoyo
Top! Tampil di Ajang Word Architecture Festival, Desain Pelabuhan Sanur Mendunia

Keterangan Gambar : Desain Pelabuhan Sanur yang ditampilkan di ajang WAF di Singapura. Foto: Kemenhub
Indonesiamaritimenews.com (IMN),SINGAPURA: Pelabuhan Sanur yang terletak di Denpasar, Bali, menjadi salah satu karya arsitektur anak bangsa yang dipresentasikan pada Festival Arsitektur terbesar di dunia yaitu World Architecture Festival (WAF) di Singapura.
Acara ini digelar di Marina Bay Sands, Singapura pada 29 November hingga 1 Desember 2023. Desain Terminal Sanur merupakan karya Nyoman Popo Priyatna Danes. Ia seorang arsitek terkemuka yang mulai mendesain Pelabuhan Sanur sejak tahun 2020 dan diresmikan tahun 2022 oleh Presiden RI Joko Widodo.
Baca Lainnya :
- Difasilitasi Ditjen Hubla, ABK Meninggal di Kapal MV Cahaya Mustika Laut Dapat Santunan Rp 100 Juta0
- Pertemuan Bilateral dengan Pejabat Maritim Korea, Ini yang Dibahas Dirjen Hubla Kemenhub0
- Gerbang Utama Transportasi Laut, Alur Masuk Pelabuhan Molawe Segera Ditetapkan0
- Tangani Kecelakaan Laut Penanganan Bangkai Kapal, Ini yang Dilakukan KPLP0
- Mindset Navigasi Keselamatan Pelayaran Harus Diubah0
Sejak awal proses desain hingga pembangunan Terminal Sanur, telah melalui diskusi dan persetujuan langsung dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang merupakan senior Popo Danes di kalangan arsitek Indonesia.
Popo Danes menjelaskan makna dari desain pembangunan Pelabuhan Sanur merupakan bagian dari konsep Pelabuhan Segitiga Emas, yang menghubungkan kawasan di 3 (tiga) pulau berbeda. Ketiga kawasan itu adalah Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan. Keterhubungan antara ketiga wilayah ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat sekitar.
“Pelabuhan Sanur memiliki desain Jukung Mecadik dengan pola 'Gajah Mina' sebagai ikon dari wilayah setempat. Tema ini dipilih sebagai bentuk dasar dari bangunan terminal pelabuhan Sanur sebagai penghormatan terhadap filosofi masyarakat pesisir di Bali, yang selalu mengedepankan keseimbangan, dan selalu selamat dalam menjalankan aktivitas di darat maupun di laut’, jelas pimpinan Popo Danes Architect ini saat mempresentasikan karyanya di hadapan para juri pada WAF 2023.
Menurut pria kelahiran Banyuatis ini, perahu Jukung Mecadik adalah salah satu ikon Sanur dan dari zaman ke zaman. Perahu ini telah menjadi sarana transportasi utama yang digunakan oleh masyarakat Bali untuk beraktivitas di laut, termasuk melayani warga yang hendak menyeberang ke Nusa Penida.
“Tidak hanya sebagai ikon, penggunaan Perahu Jukung Mecadik juga menjadi simbol keberlanjutan komunitas nelayan di tengah transformasi Sanur menjadi destinasi wisata,” katanya.
Lebih lanjut Popo Danes menjelaskan, Terminal yang memiliki luas 1498 m2 ini tidak hanya memfasilitasi mobilitas regional. Melainkan juga mempertahankan dan merayakan warisan kultural melalui kehadiran Perahu Jukung dalam Sanur Village Festival.
“Dalam konsepnya, Terminal Sanur menggambarkan harmoni antara progress modern dan pelestarian nilai-nilai tradisional dalam konteks pariwisata Bali,” imbuhnya.
Dengan keikutsertaan pada World Architecture Festival, diharapkan Pelabuhan Sanur semakin dikenal oleh mancanegara. Karena desain dan kemudahan aksesnya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan sektor pariwisata di Bali.
Sebagai informasi, World Architecture Festival (WAF) merupakan festival tahunan arsitektur terbesar di dunia dan pemberian penghargaan yang didedikasikan terhadap hasil karya arsitektur terbaik dan inovatif di dunia. Selain penghargaan, Festival ini juga menghadirkan kegiatan seminar, pameran produk, peluang networking serta side event menarik lainnya. (Arry/Oryza)
