Permintaan Tuna Meningkat, Investor Lirik Kembangkan Industri Perikanan di Maluku

By Indonesia Maritime News 06 Sep 2024, 10:32:47 WIB Maritim
Permintaan Tuna Meningkat, Investor Lirik Kembangkan Industri Perikanan di Maluku

Keterangan Gambar : Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmikan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Saumlaki di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Pembangunan SKPT akan mendukung tumbuhnya industri perikanan di provinsi tersebut.Foto: KKP



Indonesiamaritimenews.com (IMN), TANIMBAR : Sejumlah investor tertarik untuk membangun industri perikanan di Tanimbar, Maluku. Potensi perikanan khususnya komoditas tuna di wilayah ini cukup besar. Selain itu permintaan produk perikanan di pasar global juga terus meningkat.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat meresmikan operasional Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Saumlaki di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Kamis (5/9/2024).

Baca Lainnya :

Hadirnya SKPT diyakini akan mendukung tumbuhnya industri perikanan di Maluku. Trenggono mengungkapkan, pihaknya juga akan mendatangkan pasar untuk melengkapi operasional SKPT Saumlaki. 

"Pasarnya saya hadirkan, (investor) segera datang ke sini. Pasar ini menjadi penting karena kalau nanti produksi (hulu) berjalan bagus, namun pasarnya tidak terserap dengan baik, kan masalah. Nah itulah kita hadirkan secara lengkap," ungkap Menteri Trenggono di SKPT Saumlaki.

Investor, sambung Menteri Trenggono, memiliki ketertarikan membangun industri di Tanimbar, karena potensi perikanan khususnya komoditas tuna yang cukup besar di perairan Maluku dan sekitarnya.  Ditambah, permintaan produk perikanan di pasar global yang terus meningkat.

Berdasarkan data BPS, produksi perikanan tangkap Kepulauan Tanimbar mencapai 13 ribuan ton setiap tahun, dengan komoditas utama cakalang tongkol, tuna, dan ikan-ikan demersal.

Keberadaan fasilitas perikanan terintregasi di SKPT Saumlaki, seperti cold storage terintegrasi, pabrik es, tempat pelelangan ikan, hingga dermaga yang bisa menampung kapal bertonase besar, juga turut menjadi alasan pelaku usaha tertarik berinvestasi.

“Tujuan kita menginisiasi ini agar beberapa tahun yang akan datang, industri perikanan berkembang di sini. Jadi jangan khawatir, mudah-mudahan pasar yang datang itu bisa segera terealisasi. Dirjen Perikanan Tangkap akan menindaklanjuti hal ini. Investasinya kombinasi, dari dalam dan luar negeri,” bebernya.

Menteri Trenggono juga memastikan keterlibatan masyarakat maupun nelayan lokal dalam mendukung  industri perikanan yang akan berjalan nantinya. Hadirnya industri akan berimbas pada terbukanya lapangan kerja baru, penyerapan hasil tangkapan nelayan, serta nilai tambah produk perikanan yang dihasilkan.

KESEJAHTERAAN NELAYAN
Sementara itu, Chief Representatif of Japan International Coorperation Agency, Sachiko Takeda mengapresiasi KKP dalam pelaksanaan pembangunan SKPT Saumlaki. Pembangunan sarana prasana perikanan di lahan seluas 2,12 Ha itu berjalan sejak tahun 2022 lalu dengan nilai sekitar Rp122 miliar.

Sachiko berharap pembangunan SKPT dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan, serta memberi nilai tambah produk perikanan yang dihasilkan. “Kami masih akan ada project selanjutnya untuk nelayan-nelayan bersama dengan KKP,” ungkapnya.

Pada peresmian SKPT Saumlaki, Menteri Trenggono turut memberikan paket bantuan pemerintah berupa alat tangkap kepada sejumlah nelayan. Dia juga meninjau kapal-kapal perikanan yang tengah sandar di dermaga SKPT tersebut. Peresmian dihadiri oleh Pj Bupati Tanimbar, perwakilan Pemprov Maluku, anggota Komisi IV DPR RI, perwakilan Kedutaan Jepang, hingga kelompok nelayan. (Riz/Oryza)





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook