- Kasal Meletakkan Batu Pertama, Pembangunan ke-3 Yasbhum Bagi Anak Keluarga TNI AL yang Gugur
- KSOP Kelas IV Kalianget Bagi-bagi Life Jacket ke Nelayan
- Kemenhub Bentuk Maritime Coordination Center, Ini Fungsinya
- KKP Menggadang-gadang Susu Ikan Minuman Protein Tinggi, Bisa Dibikin Cilok
- PON XXI Aceh-Sumut 2024, KM Kelud Jadi Hotel Terapung Gratis
- 10 Negara Menimba Ilmu Budidaya Nila dan Lele dari Indonesia
- Kekuatan Kapal Selam Kunci Amankan Perairan RI, Kasal: Wujudkan TNI AL Modern dan Berdaya Gentar
- HUT ke 79 TNI AL di Atas Kapal Perang Dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto
- Tanjung Priok Bikin Presiden Zanzibar Kesengsem, Kerja Sama Maritim dengan Pelindo
- Pelindo Mengajar Menyasar SMAN 13 Jakarta, Drajat Sulistyo: SDM Bagus, Perusahaan Maju
Bangun Pelabuhan Penyeberangan di 71 Lokasi, Menhub: Ciptakan Konektivitas dan Indonesia Sentris.
Keterangan Gambar : Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Foto: Kemenhub
Baca Lainnya :
- Sukses Kelola Manajemen Risiko, Terminal Petikemas Surabaya Kembali Borong Penghargaan0
- Catat ! Beli Tiket Fery Tidak Bisa di Dekat Pelabuhan, Radius Minimal 5 Kilometer, Ini Titiknya0
- Pelindo Multi Terminal Branch Gresik Go-Live Standarisasi dan Sistemasi Operasi0
- Test Bed E-Pilotage Alur Pelabuhan Tanjung Priok, KMP Sakura Express Berhasil Sandar0
- Resmikan 3 Terminal Modern di 3 Kota Sekaligus, Ini Pesan Presiden Jokowi0
Indonesiamaritimenewa.com (IMN), JAKARTA: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sektor transportasi berperan penting untuk mewujudkan visi dari Presiden Joko Widodo yakni meraih Indonesia Emas Tahun 2045.
Karena dengan membangun infrastruktur transportasi yang merata di seluruh wilayah Indonesia, akan menciptakan konektivitas antarwilayah dan berkontribusi pada peningkatan daya saing bangsa.
Hal ini dikatakan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara rilis akhir tahun di Kantor Kemenhub, Rabu (20/12/2023). Ia mengatakan pembangunan infrastruktur transportasi selama era kepemimpinan Presiden Joko Widodo periode 2014-2023 tidak lagi terpusat di Jawa saja.
"Kita menciptakan konektivitas, tetapi juga membuat Indonesia sentris dan tidak bicara tentang hanya Jawa saja," kata Menhub Budi Karya.
"Ada sejumlah fasilitas yang kita bangun, mungkin tidak terlihat dari Jakarta, tetapi pembangunan penyeberangan ada 71 lokasi, itu dari timur sampai barat di tempat terpencil, di pulau-pulau itu menjadi suatu hal yang penting," sambung dia.
Menhub menjelaskan, dalam rangka menyediakan pelayanan dasar dan peningkatan konektivitas, Kemenhub telah mengembangkan infrastruktur sektor transportasi pada empat moda utama selama rentang waktu 2014-2023.
Rinciannya: pembangunan pelabuhan penyeberangan di 71 lokasi, rehabilitasi pelabuhan penyeberangan di 54 lokasi, pembangunan terminal bus tipe A di 5 lokasi serta rehabilitasi/revitalisasi terminal tipe A 140 lokasi. Selain itu juga membangun pelabuhan baru di 18 lokasi serta rehabilitasi pelabuhan di 164 lokasi.
Pada moda transportasi kereta api, Kemenhub telah membangun jalur kereta api sepanjang 1,683,44 km’sp. Kemudian Kereta cepat Jakarta-Bandung (jalur ganda) sepanjang 152,46 km, LRT Jabodebek (jalur ganda) 49,21 km, LRT Sumatera Selatan (jalur ganda) sepanjang 23,4 km serta LRT Jakarta 5,8 km. Peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api telah dilakukan pada jalur disepanjang 1.900,54 km'sp.
Dijelaskan Menhub, pihaknya melakukan upaya angkutan massal perkotaan dengan LRT. "Kemarin, secara intensif kita dukung MRT, masih subsidi. Tapi yang menggembirakan adalah ini semua produk dalam negeri," kata Menhub.
Pembangunan MRT, tidak hanya berhenti hingga stasiun Bundaran HI saja, namun akan dilanjutkan hingga mencapai daerah timur dan barat bahkan utara dan selatan Jakarta.
Sementara itu untuk mendukung moda transportasi udara, Kemenhub telah membangun 25 bandara baru dan memperbaiki 38 bandara.
"Bandara baru ada 25, kebanyakan di tempat-tempat yang jauh seperti di Fakfak, di Nabire, Mandailing Natal yang mungkin banyak yang tidak mengerti di mana lokasi bandara itu, kita juga memperbaiki bandara yang ada," tandas Budi Karya.
Ia juga menjelaskan, selama kurun waktu 10 tahun terakhir, tren pagu APBN semakin menurun. Sementara, kebutuhan pembangunan transportasi berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kemenhub 2020-2024 mencapai Rp1.288 triliun dan kemampuan APBN hanya 20 persennya.
Karenanya Kemenhub terus mendorong pendanaan kreatif di antaranya melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maupun investasi swasta murni, dan mengoptimalkan Badan Layanan Umum (BLU) di lingkungan Kemenhub yang mampu meraih Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). (Arry/Oryza)