- Arus Penumpang Libur Nataru 2024-2025 Tembus 815 Ribu, Pelindo Layani 24/7
- Gratis, Pelindo Sediakan Pelabuhan Ciwandan Layani Puncak Arus Nataru 2024-2025
- Pastikan Nataru 2024-2025 Lancar, Pangkalan TNI AL Banten Tingkatkan Pengamanan
- Tingkatkan Keselamatan Kerja di Pelabuhan, Pelindo Gandeng DK3 Jatim dan APBMI
- Pangandaran Jadi Lokasi Eduwisata, Banyak Spot Cantik Berswafoto
- Sepanjang 2024, KKP Tangkap 240 Kapal Maling Ikan
- KSOP Kelas IV Waingapu dan Pertamina Perpanjang Perjanjian Penggunaan Perairan TUKS
- Nataru 2024-2025, Lanal Banyuwangi Tingkatkan Patroli di Selat Bali
- Cuma 47 Menit, Terminal Teluk Lamong Pecahkan Rekor Ship To Ship Kapal Curah Kering Tercepat
- KSOP Cirebon Gandeng SMKN 2 Subang dan Seaman Jaya Maritim Training Center
2 Pelabuhan di Palu Direhabilitasi Pasca Gempa, Akan Diresmikan Presiden Jokowi
Keterangan Gambar : Pelabuhan di Palu, Sulawesi Tengah, selesai direhabilitasi pasca diguncang gempa pada 2018. Foto: Kemenhub
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyelesaikan program rehabilitasi dan rekonstruksi pelabuhan-pelabuhan di Teluk Palu, Sulawesi Tengah, pasca bencana gempa bumi yang melanda pada 28 September 2018 lalu.
Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengembalikan fungsi pelayanan dan operasional optimal serta meningkatkan kapasitas dan efisiensi sektor perhubungan laut di wilayah tersebut. Pelabuhan-pelabuhan yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi adalah Pelabuhan Pantoloan dan Pelabuhan Wani.
Baca Lainnya :
- Libatkan UMKM, Pelindo Solusi Logistik Bagi-bagi Ribuan Takjil, Pekerja TKBM: Terima Kasih SPSL0
- Hadapi Arus Mudik dan Balik Idul Fitri 2024, SPJM Siaga di Semua Lini0
- Ramadhan Berkah, IPC TPK Berbagi Ratusan Paket Sembako dan Takjil0
- Terminal Teluk Lamong Sabet Penghargaan Anugerah BUMN Ke-130
- Perkuat Ekosistem Logistik di Makassar dan Sumatera, Ini Strategi Pelindo Solusi Logistik0
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi, menyatakan bahwa pembangunan ini adalah salah satu langkah strategis untuk mendukung pemulihan ekonomi dan infrastruktur pasca bencana alam yang menghantam wilayah Sulawesi Tengah.
"Kedua pelabuhan tersebut rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 27 Maret mendatang. Ini menjadi tonggak penting dalam memulihkan perekonomian di Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, serta daerah-daerah lainnya yang berperan sebagai penyangga ibukota Provinsi Sulawesi Tengah." ujar Capt. Antoni dalam keterangan tertulis, Selasa (26/3/2024).
Adapun fasilitas-fasilitas tersebut meliputi pembongkaran/replacement struktur eksisting yang rusak dan pekerjaan pembangunan fasilitas pelabuhan sisi laut dan sisi darat seperti pembangunan dermaga beserta Apron dermaga, area cargo multipurpose, terminal penumpang, gedung kantor KSOP berserta fasilitas publik lainnya.
Antoni mengungkapkan sebagaimana amanat Presiden melalui Inpres Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah dan Wilayah Terdampak Lainnya, pemerintah telah menjalin kerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk membenahi kerusakan infrastruktur dan fasilitas akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan sekitarnya. Salah satu fokus kerja sama ini adalah perbaikan rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas pelabuhan Kawasan Teluk Palu.
Rincian pembangunan pada setiap pelabuhan adalah sebagai berikut:
1. Pelabuhan Wani
Pembangunan dermaga sepanjang 150 meter, trestle sepanjang 28 meter, gedung kantor wilker, garasi kapal negara, dan masjid. Pelabuhan Wani memiliki kapasitas layanan eksisting kargo sebesar 82.000 ton per tahun dan mampu melayani kapal terbesar 6.000 DWT.
2. Pelabuhan Pantoloan
Rehabilitasi trestle sepanjang 93 meter, dermaga sepanjang 169 meter, perpanjangan struktur atas dermaga, dan gedung kantor KSOP seluas 1.500 meter persegi. Pelabuhan Pantoloan memiliki kapasitas layanan eksisting peti kemas sebesar 160.000 TEUs per tahun dan mampu melayani kapal terbesar 30.000 DWT.
Antoni menegaskan keberadaan dua pelabuhan ini di Kawasan Teluk Palu sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu dan Kabupaten Donggala serta daerah kabupaten lainnya sebagai penunjang ibukota Provinsi Sulawesi Tengah.
Secara nasional tujuan dari pembangunan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan sebagai pusat simpul aktifitas dan konektivitas logistik serta sebagai penyangga Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Kementerian Perhubungan mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam penyelesaian program rehabilitasi dan rekonstruksi ini. Kami berharap pelabuhan-pelabuhan yang telah direvitalisasi akan menjadi tulang punggung dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas wilayah Sulawesi Tengah," tutupnya.(Arry/Oryza/