- Kapal Kayu Bawa 200 Bal Rokok dari Vietnam Disergap Bakamla di Perairan Kepri
- Tim XQR TNI AL Evakuasi ABK Sakit dari Kapal Liberia MV. ALS KRONOS di Perairan Jayapura
- Penyelundupan 74 Karung Ballpress Ditutupi Jengkol, Digagalkan Tim F1QR dan Bea Cukai di Pontianak
- Jelang MNEK 2025, Kasal Bersama Pimpinan Angkatan Laut 4 Negara Gelar Diskusi Bilateral
- 14 Bulan Jalankan Misi PBB di Lebanon, Satgas MTF TNI AL Tiba di Indonesia, Kasal: Kepercayaan Dunia
- Rantai Produksi Budi Daya, KKP Kendalikan dan Awasi Obat Ikan
- Efisiensi Anggaran 34 Persen, Program Prioritas KKP Tetap Jalan
- Pembongkaran 30,16 Kilometer Pagar Laut di Tangerang Tuntas , TNI AL Tingkatkan Patroli Pengamanan
- KM Fitri-09 Tenggelam di Perairan Tolitoli, TNI AL Evakuasi Semua Penumpang
- Kembangkan Vocational Goes to Actors, Politeknik KKP Kirim Taruna Magang ke Australia dan Jepang
Tingkatkan Jam Terbang, Pendidikan Komando Pasukan Katak Terjunkan Siswa Free Fall

Keterangan Gambar : 42 siswa Pendidikan Komando Pasukan Katak (Dikkopaska) Angkatan XLVI Tahun 2022 melaksanakan Latihan Praktek (Lattek) Keparaan Tahap Free Fall dari ketinggian 10.000 feet.Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JATIM: 42 siswa Pendidikan Komando Pasukan Katak (Dikkopaska) Angkatan XLVI Tahun 2022 melaksanakan Latihan Praktek (Lattek) Keparaan Tahap Free Fall dari ketinggian 10.000 feet, Untuk meningkatkan jam terbang selama melaksanakan pendidikan sebagai "Frogman", di Lanudal Juanda. Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis, (16/03).
Dansepaska Pusdiksus Kodikopsla Kodiklatal Letkol Laut (P) Wido Dwi Nugraha yang menyaksikan latihan menjelaskan , "Keparaan adalah salah satu latihan praktek yang diberikan kepada siswa Dikkopaska dalam hal pemberian materi udara. Jadi tujuan dilaksanakannya lattek ini untuk memberikan bekal kepada siswa didik brevet Kopaska."
Dalam materi terjun payung baik dengan menggunakan parasut statik maupun parasut freefall, ungkap Letkol Wido lebih lanjut, kegiatan tersebut dilaksanakan selama 30 hari mulai dari tanggal 2 Maret dan nanti akan berakhir di tanggal 14 April. Kemudian kegiatan ini sendiri dibagi menjadi 2 bagian, yang pertama selama 8 hari dengan melaksanakan latihan terjun statik, kemudian 22 hari melaksanakan terjun freefall.
Baca Lainnya :
- Kasal:Hadapi Masalah Keamanan Perbatasan di Laut Harus Bekerjasama Negara Tetangga yang Berbatasan0
- Indonesia dan Singapura Komitmen Tindaklanjuti Kesepakatan Perjanjian FIR0
- Pontianak-Singapura , IPC TPK Pontianak Layani Service Baru 0
- Kasal Beri Penghargaan Kepada 21 Perwira Tinggi TNI AL yang Memasuki Purna Tugas0
- Amankan Jalur Selat Singapura dan Selat Philips TNI AL – RSN Lakukan Patroli Koordinasi0
"Kepada para siswa yang telah melalui pendidikan brevet selama tujuh bulan dari keseluruhan mencapai sepuluh bulan, agar semua materi yang telah diberikan oleh pelatih maupun instruktur dapat dilaksanakan dengan baik, dalam hal ini ilmu Kopaska. Sehingga pada saat nanti sudah bertugas, ilmu tersebut dapat digunakan dan mereka dapat berguna di satuannya masing masing,"harap Komandan lulusan AAL Angkatan 49 ini.
Wardani , pensiunan Kopasgat yang menjadi jumping master dalam latihan ini mengatakan para siswa rata-rata sudah bisa menerima materi secara teoritis dan prakteknya belum semua. "Ya sudah mendekati mungkin 70 sampai 80 persen. Makanya nanti di lapangan sambil kita tuntun pelan-pelan akan tercapailah apa yang kita harapkan, “ ujarnya.
Keberadaan seorang Pendamping atau Jumping Master sangat membantu siswa manakala mereka menemui kendala. Seperti yang diungkapkan salah satu siswa, Letda M. Rizky, jika ada beberapa kendala yang kerap dihadapi siswa saat penerjunan salah satunya adalah perubahan angin yang cukup variabel. Ia mengaku merasa terbantu dengan adanya Jumping Master yang akan memandu jika terjadi kesalahan agar saat pencabutan parasut sampai dengan pendaratan berjalan lancar dan selamat.
Penerjunan freefall Dikkopaska XLVI TA 2022 yang berlangsung sebanyak 3 shortir ini menggunakan pesawat udara jenis Cassa U-6215 milik Skuadron Udara 600 Wing Udara 2 Puspenerbal di awaki oleh pilot Mayor Laut (P) Candra Tri Wira Negara dan co-pilot Letda Laut (P) Hamad Mirza. ( Arry/ Oryza)
