- Hari Bumi 2025, Yuk... Bersih-bersih Pantai dan Tanam Mangrove Bersama TNI AL
- Menhub di Depan DPR: Angkutan Lebaran 2025 Lancar, Total Pergerakan 54,89% dari Penduduk
- Penyelundupan Sarang Burung Walet Senilai Rp216 Juta ke Singapura Digagalkan
- Jangan Saling Tunjuk, Kolaborasi Stakeholders Kunci Pelabuhan Tanjung Priok Kondusif
- NTT Dipilih Jadi Lokasi Modeling Garam, Ini Alasan KKP
- Genjot Ekspor Perikanan, KKP Gandeng Pemda dan BUMN
- KKP: Perempuan Berperan Penting dalam Pembangunan Pesisir & Pulau-Pulau Kecil
- Ketahuan Maling Ikan di Perairan Sebatik, Kapal Malaysia Dibekuk KKP
- Digitalisasi dan Efisiensi Sumber Daya Alam Dinilai Signifikan, TTL Raih ISO 14001:2015
- Pasca Macet Parah, Lalin di Priok Sudah Pulih, Dirut Pelindo: Solusinya, Bangun Jalan Baru
Kumpulkan Sampah Plastik, ASDP Kurangi Emisi Karbon 10,2 Ton Lewat Reverse Vending Machine

Keterangan Gambar : PT ASDP Indonesia Ferry berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 10,2 ton melalui pengumpulan 1,9 ton sampah plastik menggunakan Reverse Vending Machine (RVM). Foto: ASDP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat capaian signifikan dalam upaya pelestarian lingkungan. ASDP berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 10,2 ton melalui pengumpulan 1,9 ton sampah plastik menggunakan Reverse Vending Machine (RVM).
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ASDP yang dijalankan bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan.
Baca Lainnya :
- Halal Bihalal Idul Fitri, Kasal: Terapkan Nilai Luhur Puasa Ramadhan Dalam Kehidupan0
- Balik ke Jakarta Gratis Naik KRI Banjarmasin-592, Pemudik Rasakan Sensasi Kapal Perang 0
- 6 Wisatawan Tenggelam, 3 Tewas, Prajurit TNI AL Dihantam Ombak Saat Menolong Korban0
- Komisi III DPR: Lebaran 2025 Mudik Paling Lancar Sejak Tahun 20000
- Drajat Sulistyo, Minta Dermaga 2 Ciwandan Dibuka Untuk Kapal Ro-Ro Lancarkan Mudik 20250
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan RVM kini telah dipasang di berbagai titik strategis, termasuk di Kantor Pusat ASDP, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan.
Keberadaan mesin ini menjadi simbol kuat kolaborasi pemerintah dan BUMN dalam mendorong budaya daur ulang yang berdampak langsung terhadap pengurangan emisi karbon.
"Permasalahan emisi karbon telah menjadi isu global yang mendesak. Melalui penerapan RVM di ruang-ruang publik, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah plastik yang bertanggung jawab dan berkontribusi pada perlindungan ekosistem laut," ujar Shelvy dalam keterangan tertulis, Kamis (10/4/2025).
Upaya ini juga selaras dengan komitmen Indonesia dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim dan SDG 14 tentang Ekosistem Laut. Pemanfaatan RVM menjadi langkah konkret dalam mitigasi perubahan iklim sekaligus pelestarian kehidupan laut.
Menekan Jejak Karbon
Data menunjukkan, sepanjang 2023 hingga 2024, ASDP berhasil mengumpulkan 1,7 ton sampah plastik atau sekitar 92.334 botol plastik, yang berhasil menyelamatkan 1.457 meter persegi ruang lingkungan dan menekan jejak karbon hingga 9,1 ton.
Sementara periode Januari hingga April 2025, sebanyak 203 kg botol plastik atau setara 10.857 botol telah dikumpulkan, atau mengurangi emisi karbon sekitar 1 ton dan menyelamatkan 171 meter persegi lahan.
“Penerapan teknologi ramah lingkungan seperti RVM akan terus kami dorong dan evaluasi secara berkala. Harapannya, mesin ini bisa hadir di lebih banyak titik layanan publik dan pelabuhan, sehingga manfaatnya semakin luas bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Shelvy.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya pengurangan emisi karbon melalui program berbasis teknologi ini.
“ASDP berkomitmen untuk mengambil peran aktif dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Penerapan RVM adalah bentuk konkrit dari transformasi layanan yang tidak hanya berorientasi pada pelanggan, tetapi juga pada kelestarian lingkungan,” tegas Heru.
Menurut Heru, keberhasilan pengurangan 10,2 ton emisi karbon menunjukkan bahwa langkah kecil yang dilakukan secara konsisten dapat memberi dampak besar.
“Kami ingin menjadi pelopor dalam mendorong gaya hidup berkelanjutan. Ini sejalan dengan visi ASDP sebagai perusahaan transportasi terintegrasi yang berwawasan lingkungan,” ujar Heru.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir turut menegaskan pentingnya kontribusi nyata dari seluruh BUMN terhadap agenda keberlanjutan nasional. “Saya berharap BUMN menjalankan transformasi energi dan mengurangi emisi karbon. Ini adalah tanggung jawab bersama demi keberlanjutan lingkungan hidup kita,” kata Erick Thohir.
Erick mengatakan Indonesia merupakan penjaga lautan dunia dengan lebih dari 70 persen wilayah berupa lautan. Adapun perairan Indonesia merupakan rumah bagi sebagian besar terumbu karang, lamun, dan bakau global, yang dapat memulihkan setidaknya 17 persen karbon biru global.
Menurutnya, polusi plastik menjadi salah satu prioritas pemerintah lewat rencana aksi nasional penanganan sampah plastik di laut sejak 2019. (Bow/Oryza)
