- Keselamatan Kerja TKBM Prioritas, Pelindo Terminal Petikemas Sosialisasi Safety Awareness Serentak
- Pendapatan Pelindo Q3 Tembus 23,5 T, Arus Barang Tumbuh Kementerian BUMN Apresiasi
- Kemenhub Tingkatkan Keselamatan Kapal Pejabat Pemeriksa Kelaiklautan Kapal Asing Direvalidasi
- Jelang HUT Ke-62, Kowal Gelar Ceramah Motivasi dan Kesehatan
- Gandeng Akademi Maritim, KSOP Kelas II Cirebon Kenalkan Aplikasi Si-Kemal
- Ini Pemantapan Interoperabilitas Latma ORRUDA 2024 TNI AL - Rusian Navy & Gelar TFG
- Ini Pencapaian Triwulan 2024 Pelindo Solusi Logistik, Mencatat Kinerja Positif Pelayanan Meningkat
- Latma ORRUDA 2024, Kapal Perang TNI AL dan Russian Navy Unjuk Kekuatan
- Optimalkan Penggunaan Medsos dalam Publikasi, Ini Pesan Kepala KSOP Kelas II Pekanbaru
- Perdana, IPC TPK Area Panjang Layani Bongkar Muat Kapal MV MAERK NASSJO Tujuan Cina
KKP Sebut Lego Jangkar MV Indian Partnership di Raja Ampat Tak Merusak Terumbu Karang
Keterangan Gambar : Keindahan laut Raja Ampat, Papua Barat Daya. Foto: ist
Indonesiamaritimenews.com( (IMN)JAKARTA: Lego jangkar kapal MV Indian Partnership yang berlabuh di sekitar perairan Misool Timur, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya beberapa waktu lalu aman dan tidak berdampak pada ekosistem pesisir dan laut sekitar.
Kementerian Kelautan dan Perikanan memastikan bahwa aktivitas MV Indian Partnership yang berlabuh dengan menggunakan jangkar di laut (lego jangkar) di sekitar perairan Misool Timur, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya beberapa waktu lalu aman dan tidak berdampak pada ekosistem pesisir dan laut sekitar.
Hal ini ditegaskan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Victor Gustaaf Manoppo.
Baca Lainnya :
"Hasil pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) yang telah dilakukan oleh tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Dinas P2KP Provinsi Papua Barat Daya, telah disampaikan untuk menjawab kekhawatiran yang beredar di masyarakat mengenai kemungkinan terjadinya dampak terhadap ekosistem pesisir dan laut serta dampak lingkungan lainnya akibat aktivitas darurat lego jangkar yang dilakukan oleh kapal MV Indian Partnership sekitar akhir bulan lalu,” kata Victor dalam keterangan tertulis, Kamis (18/5/2023).
Sementara itu Kepala LPSPL Sorong, Santoso Budi Widiarto juga menjelaskan berdasarkan penandaan GPS yang dilakukan oleh tim gabungan terhadap lokasi kejadian, diketahui bahwa aktivitas lego jangkar yang dilakukan oleh kapal MV Indian Partnership berada pada titik koordinat 130° 32' 19,428" BT dan 1° 50' 34,796" LS.
“Lokasi ini menurut dokumen perencanaan ruang laut masuk ke dalam Zona Lain Area IV Kepulauan Misool, Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) No. 13 Tahun 2021 untuk mendukung target perluasan kawasan konservasi perairan yang dicanangkan oleh pemerintah,” jelas Santoso.
Lebih lanjut Santoso menerangkan tim gabungan bersama dengan KRI Bawal 875 juga memberikan pemahaman penyebab kondisi darurat lego jangkar MV Indian Partnership, serta regulasi nasional dan internasional kepada masyarakat adat yang memiliki pertuanan di sekitar lokasi kejadian di Perairan Misool Timur.
Diharapkan, informasi yang diterima dengan baik oleh Kepala Adat dapat disampaikan pula kepada anggota masyarakat lainnya sehingga tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat tercipta situasi yang kondusif dan aman.
Sebelumnya, diperoleh informasi dari masyarakat tentang ditemukannya aktivitas darurat lego jangkar kapal MV Indian Partnership di sekitar Perairan Misool Timur, Kab. Raja Ampat. Meski belum diketahui sejak kapan kapal melakukan lego jangkar di lokasi tersebut, namun berdasarkan keterangan yang diperoleh, kapal pertama kali terlihat oleh masyarakat pada akhir April lalu. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan kepada Polairud Kab. Raja Ampat.
Kapal MV Indian Partnership sendiri merupakan kapal kargo (bulk carrier) berbendera asing (United Kingdom/Inggris Raya). Kapal itu tengah melakukan pelayaran internasional dari Skarten River Australia pada tanggal 19 April 2023 menuju Qingdao, Tiongkok (Republik Rakyat China) melintasi perairan Indonesia. Kapal kargo tersebut membawa muatan berupa bauksit sebanyak 128.087 ton.
HASIL PEMANTAUAN
Sementara Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (P2KP) Provinsi Papua Barat Daya Absalom Solossa juga menyampaikan hasil pemantauan tim gabungan. Hasilnya, kapal MV Indian Partnership berada dalam kondisi terapung dan lego jangkar pada perairan dengan kedalaman kurang lebih 32 meter pada kondisi surut dengan menyisakan jarak kosong antara lunas kapal dan dasar perairan sejauh ±7 meter.
“Dapat dipastikan bahwa profil dasar perairan yang terdapat di sekitar lokasi kejadian adalah berupa hamparan pasir (sand) sehingga tidak ditemukan adanya kerusakan pada terumbu karang sebagaimana yang dikhawatirkan masyarakat umum,” ujar Absalom.
Pengamatan bawah air yang dilakukan menemukan pula adanya sobekan memanjang dan lengkungan pada bagian depan lambung kanan kapal.
Menurutnya, hasil observasi tim di sekitar lokasi kejadian tidak menemukan indikasi pencemaran yang disebabkan oleh benda padat maupun benda cair. Hasil uji laboratorium terhadap sampel air yang diambil dari lokasi kejadian juga menunjukkan hasil yang senada yakni tidak adanya indikasi pencemaran terhadap air laut/perairan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono terus memprioritaskan keberlanjutan ekologi laut seiring dengan pemanfaatan laut secara optimal baik dari aspek ekonomi maupun sosial budaya.
Karenanya aktivitas lego jangkar kapal MV Indian Partnership di Perairan Kabupaten Raja Ampat tetap harus memperhatikan kondisi ekosistem laut di perairan sekitar sehingga tidak mengganggu ekologi laut di perairan Raja Ampat. (FAT/ORYZA)