Kiprah Diplomasi TNI AL di Ajang Internasional WPNS 19th 2024 Menempatkan Indonesia Posisi Terhormat
Oleh : Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan, S.T., Msi, CHRMP, M.Tr. Opsla Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut

By Indonesia Maritime News 01 Mei 2024, 23:32:04 WIB Opini
Kiprah Diplomasi TNI AL di Ajang Internasional WPNS 19th 2024 Menempatkan Indonesia Posisi Terhormat

Keterangan Gambar : Kasal, Laksamana TNI Dr. Mohammad Ali Penuh percaya diri menyampaikan pandangan strategis yang mendapatkan apresiasi dari sejumlah pemimpin Angkatan Laut dunia dalam event WPNS 19th 2024 di Qingdao China.Foto-foto: Dispenal


Indonesiamaritimenewa.com (IMN): Ditengah –tengah berbagai konflik di berbagai belahan dunia yang berpengaruh terhadap tatanan  kehidupan umat manusia di bumi, konflik antara Ukraina dan Rusia dan Israel dengan Hamas, Iran dan sejumlah negara UEA (Uni Emirat Arab). Secara langsung maupun tidak berpengaruh pada tatanan global maupun regional.

Demikian pula halnya dengan Kawasan Asia Pasifik, potensi konflik pada Kawasan ini cukup besar dihadapkan kepentingan negara – negara besar selain menanamkan pengaruh, penguasaan sumberdaya alam, pengendalian jalur – jalur pelayaran penting dunia, penguasaan Pasar dan perekonomian regional maupun global oleh negara – negara besar.

Baca Lainnya :

Momentum WPNS (Western Pasific Naval Symposium) yang merupakan even internasional memiliki nilai yang sangat strategis karena dihadiri sejumlah besar Angkatan Laut dari berbagai negara tidak hanya kawasan Asia Pasifik saja namun actor dunia Angkatan Laut negara – negara besar hadir pada kesempatan tersebut.

Inisiatif yang disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali melalui presentasi “OCEAN WITH A SHARED FUTURE, GLOBAL SECURITY AND MARITIME PEACE AND SECURITY” disampaikan secara elegan mendapat apresiasi dan perhatian yang sangat besar dari sejumlah negara.

Sejumlah pejabat penting Angkatan Laut dunia memberikan apresiasi setelah Kasal menyampaikan inisiatif dalam ajang WPNS 19th 2024 di Qingdao Cina antara lain US Pacific Fleet Commander, Admiral Steve Koehler; CNO PLA Navy yang juga selaku Chairman WPNS 19th 2024 China, Admiral Hu Zhongming; CNO RAN, Vice Admiral Mark Hammond, First Sea Lord Royal Navy, Admiral Sir Ben Key, Chief of Staf Royal Canadian Navy, Admiral Angus Topshee serta sejumlah negara langsung mengajukan permohonan bilateral meeting dengan Kasal untuk membahas kerjasama maupun issue issue penting dalam rangka memperkuat hubungan kedua Angkatan laut antara lain :Perancis, Rusia, Cina, Pakistan, Korea Selatan, Singapura, Brunai Darusalam.

Kondisi demikian, membuktikan betapa besar peran TNI Angkatan Laut menempatkan pada posisi terhormat Indonesia pada tatanan global maupun regional melalui diplomasi Angkatan Laut.


Keterangan Gambar: Kasal bersama kepala staf Angkatan Laut negara Shasta di WPNS ke-19 Qingdao, Cina. Dari kiri: Kasal Kolombia, ADM Fransisco Hernando; Panglima TLDM, ADM Abdul Rahman bin Ayob; Kepala Angkatan Laut Australia, VADM Mark Hammond.

Western Pacific Naval Symposium (WPNS) merupakan forum kegiatan kerja sama multilateral di kawasan Indo-Pasifik yang sudah berdiri sejak tahun 1988. WPNS merupakan forum komunikasi para Kepala Staf Angkatan Laut negara-negara di kawasan Pasifik Barat, yang terdiri dari 20 negara anggota tetap dan 8 negara tidak tetap. WPNS terbentuk setelah para peserta International Seapower Symposium (ISS) pada tahun 1987 sepakat membentuk forum untuk membahas isu-isu maritim tingkat regional maupun global untuk mencari solusi bersama dalam rangka menjaga keamanan dan stabilitas kawasan.

WPNS (Western Pacific Naval Syposium) 19th 2024 dilaksanakan di kota Qingdao, Cina tanggal 21 - 24 April 2024 bertindak selaku Chairman adalah CNO PLA Cina, Admiral Hu Zhongming.

Dalam event tersebut dibahas berbagai issue strategis oleh HOD (Head of Delegation) sejumlah negara. Berbagai keputusan penting yang didasarkan pada voting telah dihasilkan termasuk inisiatif yang disampaikan oleh Kasal, Laksamana TNI Dr. Mohammad Ali yang membahas :

1. The Dynamic Region of Western Pacific facing complex and mulrtifaced maritime security challenges.

Kawasan Pasifik Barat menghadapi tantangan keamamanan maritim yang semakin kompleks dan beragam yang dihasilkan dinamika
kekuatan regional antara negara – negara besar membentuk lanskap
keamanan Pasifik Barat.

Pergeseran kekuasaan dikombinasikan dengan beragam interpretasi hukum dan norma internasional, Sebagian besar berkonstribusi terhadap volatilitas dan kompleksitas tantangan keamanan maritim di kawasan. Wilayah Pasifik Barat juga memainkan peran penting dalam memastikan kebebasan navigasi demi stabilitas Kawasan dan kemakmuran ekonomi karena porsi yang signifikan dari lalu lintas perdagangan maritim global yang melalui perairan tersebut.

Lemahnya penegakkan hukum di sejumlah perairan perbatasan dihadapkan luasnya wilayah maritim telah menyebabkan masalah dalam memerangi kegiatan terlarang di lingkungan maritim Pasifik Barat.

Keamanan siber menargetkan infrastruktur jaringan komunikasi, system navigasi yang dapat mengganggu stabilitas dunia maritim. Selain itu, tantangan lingkungan termasuk polusi, penangkapan ikan secara berlebih, perusakan habitat, dampak perubahan iklim telah mengancam keseimbangan ekologis Kawasan Pasifik Barat.

Keterangan Gambar: Kasal menerima ucapan selamat dan apresiasi atas inisiatif Laksamana TNI Dr Mohammad Ali dalam WPNS 19th 2024 dari First Sea Lord Royal Navy, Admiral Sir Ben Key.

2. The Envolving nature of Western Pacific’s Maritime Security Threats.

Meningkatnya ancaman di Kawasan Pacific Barat menjadi serius karena berisiko terhadap keamanan regional diantaranya adalah sengketa antara negara – negara, penangkapan ikan secara illegal yang tidak dilaporkan dan tidak diatur / IUU (illegal, unregulated, unreported), peredaran narkotika antar negara (drug trafficking), perdagangan manusia (human trafficking), penyelun-dupan senjata illegal antar negara, kejahatan lingkungan, bencana alam akibat terjadinya perubahan iklim serta masalah pengungsi antar negara melalui laut.

Ancaman keamanan maritim menjadi tantangan Bersama di Kawasan Pacific Barat diantaranya adalah: serangan siber, aktivitas kapal – kapal / armada gelap yang mengangkut berbagai komoditas terlarang yang tidak mengikuti regulasi internasional maupun regulasi negara tujuan, tenaga kerja paksa, kesehatan dan keselamatan pelaut.

3. The Indonesian Navy Efforts in Asean Level, Implementing inEncountering Challenges and Threats.

TNI Angkatan Laut telah berfokus pada peningkatan kemampuanbdalam mendukung Kerjasama maritim internasional termasuk mencakup di luar yurisdiksi nasional.

Pada tatanan Asean telah meningkatkan kemampuan Pengawasan, information sharing dan menjaga kehadiran dilaut secara konsisten. Melalui penerapan teknologi baru dengan pemanfaatan wahana udara tanpa awak dan citra satelit untuk mendukung efektifitas berbagai operasi yang tergelar secara bertahap. Pende- katan kolektif yang memungkinkan Angkatan Laut Asean mengidentifikasi dan merespon ancaman potensial melalui information sharing serta dengan menjaga kehadirannya di laut secara teratur terutama di sejumlah perairan – perairan perbatasan.

Patroli terkoordinasi dengan sejumlah negara tidak hanya menunjukkan ikatan yang lebih kuat diantara Angkatan Laut tetapi juga merupakan dedikasi bersama untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan wilayahnya. Terdapat dua belas operasi yang dilaksanakan sepanjang tahun oleh TNI Angkatan Laut untuk menjaga keamanan maritim dalam koordinasi yang erat dengan negara tetangga.

Dalam dunia yang saling terhubung, TNI Angkatan Laut berkomit- men untuk memperkuat Kerjasama per- tahanan dan diplomasi melalui berbagai cara.

Keterlibatan TNI Angkatan Laut pada tatanan bilateral maupun multilateral merupakan bukti krusial dalam hal ini, termasuk dialog antar Angkatan Laut, patroli terkoordinasi, Latihan Bersama, pelatihan Pendidikan serta sharing informations.

Berbagai inisiatif modernisasi dan pengembangan organisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan dalam operasi tempur, penegakkanh ukum maritim dan operasi interdiksi serta bantuan kemanusiaan dan operasi penanggulangan bencana, selain itu juga meningkatkan operasi mendukung kerjasama maritiminternasional diluar wilayah yurisdiksi nasional seperti pengiriman Satgas Maritime Task Force Konga 28 H Unifil Lebanon dan pengiriman bantuan kemanusiaan oleh KRI Dr. Radjiman untuk korban konflik di Gaza Palestina.

Indonesia dengan negara – negara Asean berpartisipasi dalam menentukan bagaimana arsitektur keamanan di wilayah ini akan berfungsi, mekanisme ini akan memastikan situasi wilayah tetap membawa perdamaian, keamanan, stabilitas dan kemakmuran bersama.

4. Initiatives. Dalam menghadapi ancaman keamanan maritim yang terus berkembang di kawasan Pasifik Barat. 

TNI Angkatan Laut menyampaikan beberapa inisiatif yang berpandangan padakunci menekankan komitmen terhadap stabilitas dan Kerjasama regional, antara lain :

a. Melalui pendekatan Asean dengan membangun kemampuan Angkatan laut regional di Asean dengan pendekatan kerjasama baik internal maupun eksternal kekuatan Angkatan Laut ASEA

b. Berkomitmen meningkatkan Kerjasama pertahanan dan mengusulkan WPNS mengadopsi pendekatan pemecahan masalah
terhadap permasalahan – permasalahan regional dengan mengoptimalkan mekanisme yang dipimpin oleh symposium Angkatan Laut Pasifik Barat untuk mengatasi berbagai tantangan.

c. Menekankan betapa pen- tingnya berbagi informasi dan bekerjasama untuk menjaga keamanan maritim melalui penguatan kemampuan kesadaran domain maritim (MDA) dalam menciptakan jaringan yang lebih baik dalam memahami aktivitas maritim dan ancaman potensial.

d. Memperkuat komitmen terhadap aksi terjadinya perubahan iklim global dan Kerjasama dalam mengatasi polusi laut dengan memahami hubungan antara stabilitas lingkungan dan keamanan maritim.

e.Mempromosikan komitmen wilayah untuk tidak mengembangkan, memproduksi,mengakuisisi atau menguji senjata nuklir serta mendorong negara lain untuk menghormati dan mengikuti komitmen ini serta meratifikasiperjanjian larangan uji coba nuklir yang komprehensif.

5. Ocean with a Shared future, secure and peaceful Ocean. Masa depan wilayah Pasifik Barat tergantung pada keberlanjutan, keamanan,kedamaian yang diciptakan bersama.

Penting untuk melestarikan dan  menggunakan sumberdaya laut secara Vbertanggung jawab sesuai dengan hukum internasional dan konsesus regional.
Sifat keterhubungan lingkungan maritim harus mengutamakan kedaulatan dan hak berdaulat setiap negara dalam penggunaan laut.

Mendukung prinsip-prinsip tersebut dapat memupuk rasa saling menghormati diantara semua pelaku maritim. Tujuan Bersama adalah mengubah lautan bukan hanya menjadi sarana transportasi dan komunikasi, akan tetapi juga menjadi ruang untuk kerjasama dan interaksi yang penuh rasa hormat. 

“laut adalah masa lalu kita, takdir kita, masa depan kita. Laut yang aman dan damai bukan hanya sekedar harapan, tapi sesuatu yang kita ciptakan, wujudkan, capai, dan bagikan.Mari bekerjasama, saling berpegangan tangan, dengan saling menghormati dan bermartabat”.


6. As Maritime security threats become more interconnected, no single country can handle this issue a lone, highlighting the need for collaboration within ang beyond the region.

Untuk mengelola perubahan lanskap  keamanan maritim di Pasifik Barat, tidak ada satu negarapun yang bisa mengatasi masalah ini sendiri.

Penting bagi seluruh negara untuk bekerjasama melintasi batas. Focus pada kepastian keamanan maritim, stabilitas dan penyelesaian konflik di wilayah yang semakin baik, seiring dengan semakin rumit dan terhubungnya tantangan dalam keamanan maritim.

Pembagian yang biasa antara pengguna jalur pelayaran dan penyediakeamanan maritim tidak lagi menjadi jelas.Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya menemukan solusi melalui Kerjasama. TNI Angkatan Laut menyimpulkan, “menegaskan komitmenu ntuk menjaga kedamaian, keamanan dan stabilitas di wilayah. Berkomitmen untuk menyelesaikan konflik secara damai”.

Pendekatan ini sejalan dengan prinsip - prinsip yang diakui secara universi, termasuk yang tercantum dama Unclos 1982 yang menjadi dasar tata kelola maritim.

WPNS 19th 2024 di Qing Dao Cina tidak hanya dalam konteks symposium untuk mencapai komitmen bersama terkait issue issuebkemaritiman di Kawasan Pasifik Barat, namun diisi dengan kegiatan yang beroroentasi semakin meningkatnya hubungan antar negara negara peserta melalui kegiatanvcultural visit, education facility visit serta kegiatan spouse program ke sejumlah tempat.


Keterangan Gambar: Kasal menerima wawancara dari station TV China, didampingi Asisten Operasi Kasal, Laksda TNI Yayan Sofiyan, S.T., M.Si., CHRMP., M.Tr.Opsla.

Demikianlah sekelumit upaya diplomasi TNI Angkatan Laut melalui inisiatif-inisiatif yang disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Mohammad Ali dalam WPNS 19th 2024 yang menempatkan Indonesia sebagai negara berdaulat, disegani dan dihormati oleh negara – negara lain pada tatanan regional maupun internasional.(****)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook