- Sudah Uji Petik, Kapal di Pelabuhan Merak dan Tanjung Perak Laiklaut
- Optimalkan Eksploitasi Tuna Sirip Biru di Laut Lepas:Strategi Indonesia Tingkatkan Daya Saing Global
- Pulau Morotai Dibangun Jadi Kawasan Pertahanan Sekaligus Perikanan
- Sosialisasi Safety Awareness, Pekerja Terminal Teluk Lamong Diedukasi Jenis Bahaya di Area Bekerja
- Lanal Tegal Gelar Program Laut Bersih dan Bakti Kesehatan, Sambut Hari Armada RI 2024
- Antisipasi Perubahan Tata Kelola Garam, Begini Langkah KKP
- Arus Peti Kemas Domestik Tumbuh Kinerja Operasi IPC TPK Naik 16,7% Triwulan 4
- Kota Medan Dikepung Banjir, Warga Kesulitan ke TPS, Perajurit Petarung TNI AL Lakukan Evakuasi
- TNI AL Cetak Peterjun Payung Free Fall Kowal 2024, Terjun dari Ketinggian 8.000 Kaki di Hadapan Waka
- Dipimpin Panglima TNI, Kasal Hadiri Penutupan Dikreg-LII Sesko TNI 2024
Jelang MNEK 2025, 23 Negara Ikuti Middle Planning Conference di Bali
Keterangan Gambar : Para perwakilan dari 25 negara mengikuti Middle Planning Conference (MPC) di Bali, Rabu (30/10/2024) menjelang persiapan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMM), BALI: TNI AL menggelar persiapan menjelang ajang Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 yang akan digelar Februari 2025 mendatang. Salah satu persiapan yang digelar yaitu Middle Planning Conference (MPC) di Bali, Rabu (30/10/2024).
Kegiatan MPC dipimpin oleh Wakil Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Waasops Kasal) Laksma TNI Sigit Santoso mewakili Asops Kasal Laksda TNI Yayan Sofiyan. Ikut mendampingi juga Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) MNEK 2025, Laksma TNI Amrin Rosihan Hendrotomo yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II.
Kegiatan ini dihadiri secara tatap muka oleh 23 perwakikan negara sahabat di antaranya Australia, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darusalam, Kenya, Kolombia, Perancis, India, Italia, Jepang, Laos, Malaysia, Belanda, Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Thailand, USA, Vietnam, Fiji, Saudi Arabia, dan Kanada.
Selain tatap muka, kegiatan ini juga diikuti secara virtual teleconference (VTC), di antaranya Srilanka, Selandia Baru, Pakistan, Brazil, Kamboja, Italia, Inggris dan UEA.
Asops Kasal dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Waasops Kasal menjelaskan, MNEK adalah agenda latihan tetap yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh TNI AL.
Baca Lainnya :
- Kunjungi Kapal Perang KRI WSH-991,Perdana Menteri Solomon Islands Kagum0
- KRI Bima Suci Memukau Masyarakat di Shanghai Cina0
- Wakasal Hadiri The 12 TH International Maritime Defence Show FLeet 20240
- Top! Srikandi TNI AL Beri Pelatihan Forst dan TCC Training ke Tentara Asing0
- Satgas MTF TNI AL Raih Penghargaan Tertinggi United Nation Medal di Lebanon0
Latihan tersebut bertujuan meningkatkan kerjasama dan interoperabilitas antara Angkatan Laut dari negara-negara di kawasan, yang berfokus pada bantuan kemanusiaan, bantuan bencana, dan operasi keamanan maritim. Latihan ini berfungsi sebagai platform bagi negara negara peserta untuk berbagi praktik terbaik, meningkatkan kemampuan operasional, dan memperkuat hubungan diplomatik.
Selain itu untuk meningkatkan sinergi dalam menangani situasi krisis, TNI AL juga akan melibatkan kementerian terkait, pemerintah daerah, dan komunitas maritim. Kegiatan ini juga akan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan 6th International Maritime Security Symposium 2025 (6TH IMSS 2025) dan International Fleet Review (IFR) 2025.
Asops Kasal berharap negara-negara sahabat yang terlibat dalam Latihan Multilateral ini dapat menjadi duta bagi negaranya, dan latihan ini semoga dapat menjadi kebanggaan bagi para duta yang mewakili negaranya. “Let us reaffirm our commitment to the maritime partnership for peace and stability. Let us work in hand to ensure our oceans continue to be a source of collaboration, prosperity, and peace”, pungkas Asops Kasal.
Sementara itu Dansatgas MNEK 2025 mengungkapkan, tema yang akan digunakan yaitu “Maritime Partnership For Peace And Stability”. Latihan ini sifatnya bukan untuk tempur, melainkan lebih kepada tetapi kepada dua hal yaitu maritime security atau kemanan maritim dan bantuan kemanusiaan.
“Karena Latma Komodo intinya adalah Latihan Multilateral yang digelar oleh TNI AL dalam hal non warfighting exercise. Jadi latihan-latihan kita sifatnya bukan untuk tempur tetapi kepada dua hal khususnya yaitu maritime security atau kemanan maritim dan bantuan kemanusiaan serta penanggulangan bencana Humanitarian Assistance/Disaster Relief (HA/DR),” tegas Dansatgas, Laksma TNI Amrin Rosihan Hendrotomo.
TNI AL juga turut melibatkan Bakamla RI sebagai coordinator coast guard community di kawasan. Hal ini diharapkan dapat menambah referensi pelaksanaan latihan non-warfighting yang merupakan tujuan utama diselenggarakannya latihan MNEK, khususnya dalam bidang HADR.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh jajaran TNI AL untuk senantiasa memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan, serta mempersiapkan dengan matang Latihan Multilateral yang akan digelar bersama negara-negara sahabat mendatang. (Arry/Oryza)