Indonesia Tembus Rp 803 M Transaksi Seafood Expo Global di Barcelona

By Indonesia Maritime News 03 Mei 2023, 17:14:10 WIB Maritim
Indonesia Tembus Rp 803 M Transaksi  Seafood Expo Global di Barcelona

Keterangan Gambar : Seafood Expo Global (SEG) yang dilaksanakan di Barcelona, Spanyol.Foto: Humas KKP



Indonesiamaritimenews.com ( IMN) JAKARTA:Indonesia melalui  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mencatatkan nilai transaksi potensial sebesar USD54,6 juta atau sekitar Rp 803 miliar di ajang Seafood Expo Global (SEG) yang dilaksanakan di Barcelona, Spanyol.

 Dalam pameran yang berlangsung pada 25-27 April 2024, para pembeli (buyers) tertarik pada produk perikanan seperti tuna, gurita, cumi-cumi, sotong, udang, kakap merah, dan kakap putih. Produk perikanan lainnya yaitu ikan marlin, kerapu, tilapia, mahi-mahi, ikan sarden kaleng, ikan tuna kaleng, kingfish, parrot fish, swordfish, wahoo, dan ribbon fish.

Baca Lainnya :

 "Alhamdulillah hasil pameran SEG di Barcelona melampaui target awal kami sebesar USD50 juta," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, dikutip Rabu (3/4/2023).

 Budi mengatakan tim delegasi KKP yang berangkat ke pameran tersebut terus melakukan promosi serta menindaklanjuti kerja sama dengan mitra agar produk Indonesia semakin mendunia. Partisipasi KKP pada pameran SEG diharapkan menjadi momentum pemulihan dan peningkatan ekspor produk perikanan Indonesia di pasar global.

 ⁹"Uni Eropa (UE-27) merupakan pasar tunggal terbesar di sektor kelautan dan perikanan," sambung Budi.

CALON BUYERS

 Sementara itu Sekretaris Ditjen PDSPKP, Machmud menyebut para calon buyers potensial antara lain dari negara-negara Uni Eropa (seperti Spanyol, Perancis, Belanda, Belgia, Jerman, Polandia, dan Malta). Calon buyers lainnya berasal dari Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Peru, Meksiko, Panama, Kolombia, Puerto Rico, Ekuador, Bermuda, dan Turki. Dari negara-negara Asia sendiri calon buyers yang tertarik berasal dari Jepang, Korsel, Taiwan, China, Hongkong, Vietnam, India), dan juga Australia.

 "Selama 3 hari pameran, para calon buyers menunjukkan antusiasme yang luar biasa terhadap produk perikanan Indonesia," jelas Machmud.

 Direktur Pemasaran, Erwin Dwiyana menabahkan, telah ada tindak lanjut pasca SEG. Melalui program Foreign Buyer Mission (FBM), yang akan dilaksanakan oleh KKP bekerjasama dengan Seafood Import Monitoring Programme (SIPPO-Swiss) diharapkan mampu meningkatkan akses ekspor produk perikanan Indonesia ke Eropa.

 "Kegiatan ini akan jadi jembatan pertemuan bisnis antara pelaku usaha Indonesia dan Eropa," terang Erwin.

 Dikatakannya, selama pameran SEG, delegasi KKP melakukan koordinasi dengan World Programme Supervisor SIPPO Headquarter-Swiss terkait rencana FBM yang akan dilaksanakan pada September 2023. 

Selain itu, KKP sebagai Business Support Organization (BSO) dalam program SIPPO di sektor kelautan dan perikanan juga melakukan pendekatan kepada 9 importir Eropa untuk ikut berpartisipasi pada FBM. Kesembilan eksportir tersebut yaitu Victor Sanchez Baas, Fishermans Choice, Klaas Puul, Seafood Connection, Delfin Ultracongelados, Sturtzer Co, Shrimp Insights, Het Urker Zalmhuys, dan Mariscos Castellar.

 "Beberapa catatan selama diskusi, untuk pasar udang di Eropa, supplier harus mampu bersaing dalam hal kontinuitas, harga, mutu, dan sertifikasi (pihak ke-3)," urainya.

 Kemudian terkait sertifikasi, masing-masing target pasar memiliki pemenuhan persyaratan yang berbeda, dimana  untuk retail mewajibkan pemenuhan sertifikat ecolabel seperti ASC, IFC, BSCI, BRC, BAB dsb.

 Sebagai informasi, pada 5 tahun terakhir, pangsa pasar Indonesia di UE rata-rata sebesar 1,1% atau senilai  USD367,05 juta dari total impor UE yang mencapai USD36,68 miliar dan mengalami tren positif 2,6% per tahun. 

Adapun Spanyol merupakan hub utama masuknya produk perikanan dunia ke pasar UE dan kawasan Mediterania. Dalam 5 tahun terakhir,  Spanyol menyumbang 18,6% kebutuhan impor produk perikanan di Uni Eropa atau senilai USD6,14 miliar.

 Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menargetkan ekspor hasil perikanan Indonesia bisa mencapai USD7,66 miliar atau setara Rp 116, 1 triliun (kurs Rp 15.160). Selain itu, ditargetkan komoditas budidaya unggulan dalam negeri mampu merajai pasar ekspor dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun mendatang. (Fat/ORYZA)

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook