- Omah Sinau, Desa Energi Berdikari Binaan PTK Kelola 31,5 Ton Sampah, Jadi Pusat Edukasi
- Kerahkan Kapal Perang, TNI AL Himpun Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Erick Thohir Angkat Heru Widodo Jadi Dirut ASDP, Ini Jajaran Komisaris dan Direksi Baru
- Ikan Paus Sperma 17 Meter Mati Terdampar di Pantai Sumba Timur NTT Dimusnahkan
- Food Safety Jadi Isu Global, KKP Gandeng Norwegia Tingkatkan Mutu Produk Perikanan
- Bantu Pengungsi Letusan Gunung Lewotobi, KKP Kirim 1,8 Ton Ikan, Makanan dan Pakaian
- Bangun Depot Ketiga di Surabaya, CMA CGM Perluas Jangkauan di Indonesia
- Pelindo Gandeng Jamdatun Kejaksaan Agung, Bisnis Integritas Tinggi
- Jelang Penghujung Tahun 2024, Terminal Petikemas Surabaya Kembali Sabet Penghargaan
- Dipimpin Kasal, Athan Negara Sahabat Olahraga Menembak Eksekutif
Halal Bihalal Keluarga Besar PPAL, Pengabdian Purna Tugas Mencari Ridho Allah
Keterangan Gambar : Keluarga besar Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL) melaksanakan halal bihalal. Foto: PPAL
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Ketua Umum PPAL (Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut) Laksamana (purn) TNI Siwi Sukma Adji mengatakan, silaturami sesudah Ramadhan merupakan khasanah dan kekayaan tradisi budaya yang memberikan banyak hikmah.
Hal ini dikatakan oleh Laksamana (purn) Siwi Sukma Adji pada acara halal bihalal di kantor PPAL, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (23/4/2024) lalu. Acara halal bihalal dilaksanakan dengan sederhana dan penuh keakraban yang ditutup doa oleh Laksda TNI (Purn) Sugiono, S.E.
Baca Lainnya :
- Kejuaraan Drone Race dan Archery Championship Kasal Cup 2024, Ini Kategorinya0
- Komandan KRI Diponegoro-365 Kunjungi Komandan Angkatan Laut Siprus, Perkuat Diplomasi0
- Yacht Asing Kandas di Pulau Nipah, TNI AL Cek Langsung Kondisi Kapal0
- Lagi, Kapal TNI AL Evakuasi 488 Warga Korban Erupsi Gunung Ruang dan Bawa Bantuan Sembako0
- Peduli Kesehatan Masyarakat Papua, TNI AL Gelar Bakti Kesehatan dan Pencegahan Stunting0
PPAL sebagai organisasi kemasyarakatan yang memiliki misi salah satunya menjalin tali silaturahmi antar sesama purnawirawan TNI AL. Kegiatan halal bihalal merupakan wujud implementasi pelaksanaan mempekuat tali silaturahmi.
Ketua PPAL dalam sambutannya antara lain menyampaikan, bahwa halal bihalal mengambil hikmah suatu pelajaran apa yang telah dilakukan bersama saat di dalam bulan suci Ramadhan.
Sementara bulan Syawal merupakan waktu yang tepat dalam bersilaturahmi untuk mengawal organisasi Purnawirawan Angkatan Laut.
Lebih lanjut dikatakan Ketum PPAL, bahwa dalam kehidupan kita bersilaturami sesudah Ramadhan dapat dimaknai dengan 5 bahasa/linguistik yakni Idul Fitri, Halal Bihalal, Lebaran, Lebaran Kupat, Riyoyo Kupat yang semuanya merupakan khasanah dan kekayaan tradisi budaya.
Kata bahasa makna "Lebaran" ada kaitannya dengan ritual keagamaan dan tradisi. Hal ini merupakan suatu peninggalan budaya di zaman Kerajaan abad ke 15/16 M dan diteruskan oleh Sunan Kalijaga diteruskan oleh Pangeran Samber Nyawa pada abad ke-17.
Hari raya menurut para ulama ada 3 yakni, hari raya Jumat (hari raya orang fakir), Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Sementara itu, makna hari raya Idul Fitri bahwa kita merenungkan, untuk merefleksikan diri kita, mengingat apa kira-kira di bulan Ramadhan yang lalu kita memiliki kesalahan. Sedangkan Idul Kurban artinya pengorbanan.
SEJARAH HALAL BIHALAL
Sejarah keberadaan halal bihalal dimulai kira-kira pada saat adanya rasa konflik politik tingkat nasional terjadi kurang harmonis atau perselisihan politik yang sangat tajam dan persatuan bangsa saat itu terpecah-pecah.
Presiden Soekarno pada saat itu, memanggil salah satu Kyai namanya Kyai Wahab Chasbullah seorang tokoh NU. Dari pertemuan itu tercetus nama Halal Bihalal, kemudian Presiden mengundang seluruh tokoh politik, pejabat negara, dan rakyat pada tahun 1948 pertama kalinya istana digunakan Halal Bihalal dalam pertemuan setelah ramadhan.
Ketum PPAL juga menjelaskan tentang keberadaan tradisi Angkatan Laut, tradisi itu dibuat oleh para pendahulu Angkatan Laut dengan satu renungan, dengan satu pemikiran dengan satu jiwa yang bersih.
"Hikmah Idul Fitri untuk PPAL, bahwa kita yang punya motto "Adhi Dharma Purnawira", memiliki suatu pengabdian setelah purna tugas. Pengabdian di masa purna adalah pengabdian, purna dan sangat berharga," kata Ketum PPAL.
Pengabdian dan segala sesuatu tindakan yang tulus ikhlas untuk mencari ridho Allah, sedangkan purna tugas kita telah Kembali ke masyarakat, namun tetap memegang dan memiliki jati diri, sehingga jati diri jangan sampai hilang.
Terakhir adalah berharga, memiliki sifat-sifat yang terpuji dan berguna. Kalau dikaitkan korelasi antara Idul Fitri, Halal Bihalal, dengan tugas kita sebagai PPAL ada satu kesamaan yaitu rela, Ikhlas, suci dan kita saling maaf-memaafkan.
Ketum PPAL pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran yang telah berpartisipasi aktif dalam kepedulian sosial.
Hadir dalam silatutahmi yang dikemas dengan kegiatan halal bihalal 1445 H/2024 M, Waketum PPAL Laksdya TNI Purn Wuspo Lukito, Sekjen PPAL Laksdya TNI Purn Dr. Agung Prasetiawan, dan Pengurus PPAL.
Hadir pula Ketua Yayasan Jala Dharma Purnawira Laksdya TNI Purn Gunadi, M.D.A. dan Pengurus; Ketua Paguyuban Istri Purnawirawan Angkatan Laut (PIPAL) Ibu Manik Siwi Sukma Adji dan Pengurus PIPAL, Ketua PP Kowal Laksma TNI Purn Dr. Sinoeng Hardjanti, S.H., M.Hum dan Pengurus serta Ketua PPAL Wilayah III Brigjen TNI (Mar) Purn Herry Djuhaeri, CHRMP dan pengurus. (Riz/Oryza)