- TPK Kupang Catat Arus Peti Kemas 96.205 TEUs, Kinerja Bongkar Muat Meningkat
- Kontingen Garuda 2025 Terima Medali Penghargaan PBB di Lebanon, Merah Putih Berkibar
- KRI John Lie-358 dan Angkatan Laut India Unjuk Kekuatan Pertahanan Maritim
- Di Tangan Pelaku UMKM, Limbah Ban Bekas Hibah PT TPK Diolah Jadi Kreasi Meraup Cuan
- Dukung MHT Award 2025, KSO TPK Koja Dapat Apresiasi Ketua PWI Jaya Kesit Budi Handoyo
- Tiga Kapal Perang RI Manuver di Perairan Ambalat
- Dirjenhubla:TKBM Tulang Punggung Logistik Nasional Harus Mendapatkan Perhatian Serius
- Kapal Tunda Terombang-ambing Mati Mesin di Tengah Laut, Diselamatkan KRI Sultan Nuku-373
- Ramah Lingkungan & Tingkatkan Layanan, Petikemas TPK Koja Tumbuh 1,53% Optimistis Capai 1 Juta TEUs
- Libur Nataru 2026, Buruan Pesan Tiket Kapal via Ferizy Mulai Sekarang
Bangun Budaya Keselamatan Pelayaran, Kemenhub Bagikan 230 Life Jacket di Desa Pangkil, Kepri

Keterangan Gambar : Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menggelar kegiatan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran di Balai Desa Pangkil, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran (KPLP) Capt. Hendri Ginting. Foto: Ditjen Hubla
Indonesiamaritimenews.com (IMN), KEPRI: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menggelar kegiatan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran di Balai Desa Pangkil, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Kemenhub mengajak masyarakat untuk menjadikan keselamatan sebagai budaya bersama dalam aktivitas berlayar dan bertransportasi laut. Kegiatan sosialisasi digelar di Balai Desa Pangkil, Kabupaten Bintan, Selasa (7/10/2025).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Direktur Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran (KPLP) Capt. Hendri Ginting yang dalam hal ini mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud. Kegiatan ini juga dihadiri oleh para KSOP antara lain KSOP Khusus Batam, M Takwim Masuku.
Baca Lainnya :
- ASDP Siaga Layani Penyeberangan di Tengah Erupsi Gunung Lewotobi, Segini Tarifnya0
- MotoGP Mandalika 2025 Sukses, ASDP Layani 29.000 Penumpang dan 12.000 Kendaraan0
- Dongkrak Wisata dan Ekonomi NTB, ASDP Perkuat Konektivitas Kayangan - Pototano, Segini Tarifnya0
- Menhub: Inovasi Teknologi Tingkatkan Keselamatan Pelayaran0
- ASDP Hadirkan Tiket Online Ferizy di Pelabuhan Sidangoli, Mobilitas Warga Lebih Mudah0
Capt. Hendri Ginting menegaskan, keselamatan pelayaran bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat pengguna jasa transportasi laut. "Kita ingin keselamatan menjadi budaya dalam kehidupan bertransportasi, bukan sekadar kewajiban administratif,” ujar Hendri Ginting.
Sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menjamin keselamatan di laut, Ditjen Hubla membagikan 230 unit life jacket dan 107 e-pas kecil kepada masyarakat serta nelayan Desa Pangkil. Pemberian ini menjadi simbol penting dalam upaya peningkatan kesadaran keselamatan pelayaran di wilayah kepulauan.
“Pemberian e-pas kecil dan life jacket ini adalah bentuk komitmen pemerintah untuk memastikan kapal-kapal kecil dan nelayan tradisional beroperasi dengan standar keselamatan yang lebih baik,” jelas Hendri.
Pembagian life jacket dan e-pas kecil oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bukan hanya kegiatan simbolik, melainkan bagian dari strategi nyata pemerintah dalam meningkatkan keselamatan dan ketertiban pelayaran rakyat, terutama di daerah kepulauan seperti Pulau Pangkil, yang aktivitas transportasinya masih didominasi oleh kapal-kapal kecil dan perahu nelayan tradisional.
Kesadaran Keselamatan Pelayaran
Dalam kesempatan tersebut, Hendri juga mengingatkan bahwa saat ini Indonesia mulai memasuki musim hujan yang berpotensi menghadirkan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan bagi petugas di lapangan serta perlunya memperbarui informasi cuaca secara berkala dari BMKG.
“Melalui langkah ini, kami berharap masyarakat semakin sadar pentingnya mematuhi aturan keselamatan pelayaran, terutama di wilayah kepulauan yang sering menghadapi kondisi cuaca ekstrem," tambahnya.
Selain itu, seluruh petugas di lapangan diminta agar selalu waspada terhadap perkembangan cuaca dan memperkuat koordinasi lintas sektor dengan pemerintah daerah, operator kapal, dan aparat keamanan. Tujuannya agar transportasi laut berjalan selamat, aman, tertib, dan lancar.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat maupun koordinasi dengan pihak yang terkait lainnya seperti Pemerintah Daerah, para Operator Kapal maupun TNI/POLRI, dalam membangun budaya keselamatan pelayaran.
“Kami berharap seluruh elemen masyarakat bahu-membahu menjaga keselamatan di laut. Karena laut yang aman adalah fondasi bagi kesejahteraan bersama,” tutup Hendri Ginting.
Sebagai informasi, Pulau Pangkil merupakan salah satu pulau yang terletak di Kepulauan Riau dengan kapal perahu yang melayani para pengunjung, maupun warga setempat. Momentum penyelenggaraan sosialisasi keselamatan pelayaran di kawasan ini menjadi langkah yang sangat tepat. Penyelenggaraan dan pengawasan keselamatan pelayaran menjadi tanggung jawab baik dari masyarakat maupun Direktorat Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran.
Dukungan Pemda
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Bupati Bintan, Roby Kurniawan, yang turut hadir bersama Kepala Desa Pangkil. Dalam sambutannya, Bupati Roby menyampaikan dukungannya terhadap langkah Kemenhub dalam meningkatkan keselamatan pelayaran di wilayahnya.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Kementerian Perhubungan yang telah peduli terhadap keselamatan para nelayan dan operator kapal di Bintan. Program ini sangat membantu masyarakat pesisir, terutama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di laut,” ujar Roby.
Perwakilan masyarakat nelayan yang diwakili oleh Kepala Desa Pangkil dan Asosiasi Nelayan Bintan juga menyampaikan rasa terima kasihnya.
“Kami merasa sangat terbantu atas sosialisasi dan bantuan ini. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan agar para nelayan semakin memahami pentingnya keselamatan pelayaran,” ujarnya.
Selain sambutan dan penyerahan bantuan, kegiatan juga diisi dengan paparan dari narasumber Dr. Sugiarta Wirasantosa, Project Director Domestic Ferry Safety Assistance Project (DFSAP), kerja sama maritim antara Pemerintah Indonesia dan Australian Maritime Safety Authority (AMSA). Materi yang disampaikan menekankan pentingnya penerapan budaya keselamatan (safety culture) di kalangan pelaku usaha pelayaran.
“Setiap operator kapal wajib menggunakan peralatan keselamatan yang memadai, membatasi muatan sesuai kapasitas, serta melaksanakan pelatihan keselamatan secara rutin, Keselamatan maritim merupakan upaya terus menerus" jelas Dr. Sugiarta.
Hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari berbagai instansi, antara lain KSOP Khusus Batam M Takwim Masuku; Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Pinang; Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban; KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun; KSOP Kelas II Tanjung Pinang; KSOP Kelas III Kijang;
Hadir pula UPP Kelas II Tarempa; UPP Kelas III Dabo Singkep; UPP Kelas III Senayang; Pemerintah Kabupaten Bintan, Dinas Perikanan; Dinas Perhubungan Kabupaten Bintan; Kepolisian Kabupaten Bintan, serta perwakilan asosiasi masyarakat dan pelaku pelayaran di wilayah Bintan.
Kegiatan ini merupakan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat maritim yang menjadi kunci utama dalam menjaga keselamatan pelayaran di wilayah Kepulauan Riau. (Arry/Oryza)
