Breaking News
- 7 Calon Pekerja Migran Ilegal Gagal Menyeberang ke Malaysia, Keburu Ketahuan Prajurit TNI AL
- Upacara di Kapal Perang, Tongkat Komando KRI Keris-624 dan KRI Ajak-653 Beralih
- Jelajahi Sungai Kapuas Naik Kapal Perang, Anak Muda Diajak Kenal Dunia Maritim
- Posko Lebaran 2025 Resmi Ditutup, Menteri AHY: Penyelenggaraan Mudik-Balik Aman & Lancar
- Pemudik Lebaran 2025 via Pelabuhan Pelindo Tembus 1,7 Juta Orang, Naik 2,4 %
- Muhammad Najmi Alvaro, Qori Cilik Juara Internasional, Kemenag: Indonesia Punya Kader Luar Biasa
- One Way Nasional, Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Dinilai Terkendali, Menhub Kasih Jempol
- Lebaran 2025, ASDP: 780 Ribu Pemudik dan 200 Ribu Kendaraan dari Sumatera Sudah Balik ke Jawa
- Pangkalan TNI AL Segera Dibangun di Madura, Gerbang Vital Alur Perdagangan Internasional
- Peduli Masyarakat Pesisir, Ini Aksi yang Dilakukan Prajurit Lanal Nunukan
Yuk Kenalan dengan Amfibi Lansia KAPA K-61, Rantis Legendaris Korps Marinir TNI AL

Keterangan Gambar : Amfibi KAPA K-61 tetap tangguh meski sudah berusia lanjut. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN) JAKARTA: Usia boleh tua. Namun ketangguhan dan peran alutsista satu ini dalam berbagai operasi sungguh luar biasa. Tak keliru bila kendaraan ini dijuluki sebagai 'Penyambung Lidah Operasi Amfibi'.
Adalah KAPA (Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri) K-61, salah satu alutsista legendaris yang dimiliki Korps Marinir TNI AL. Tak salah bila K-61 disebut legendaris, Si 'Penyambung Lidah Operasi Amfibi'. Karena usianya sudah mendekati 60 tahun.
KAPA K-61sudah puluhan tahun beroperasi di Indonesia, mendukung banyak operasi tempur Korps Marinir TNI AL dan berperan aktif dalam beberapa kali operasi kemanusiaan, seperti evakuasi saat terjadi bencana banjir.
Meski lanjut usia (lansia), rantis (kendaraan taktis) KAPA K-61 di tangan para prajurit TNI AL masih sangat terawat baik. KAPA K-61 punya peran utama untuk membawa senjata artileri dari kapal jenis LST (Landing Ship Tank) atau LPD (Landing Platorm Dock) hingga menuju area Howitzer steling di daratan.
Bobot maksimal (termasuk payload) K-61 adalah 14.000 kg, dengan berat di air 9.550 Kg dan berat di darat 12.550 Kg.
Seperti halnya ranpur/rantis peninggalan perang dingin, K-61 juga banyak dipakai oleh negara-negara sehabat Uni Soviet, di Asia Tenggara, Vietnam diketahui juga menggunakan K-61.
Sosoknya kendaraan amfibi ini pertama kali terlihat pada tahun 1950, di negara asalnya K-61 juga disebut sebagai GPT. Selain bisa berenang di laut, K-61 juga cocok untuk mengarungi sungai. Soal daya angkut, kapasitas angkutnya mencapai 3 ton saat melaju di darat, sedangkan saat melaju di air bisa mengangkut hingga 5 ton.
ASAH KEMAMPUAN
Para prajurit Marinir TNI AL selain dikenal piawai dalam merawat alutsista yang sudah melegenda, juga tak henti mengasah kemampuan dan profesionalisme. Termasuk mengasah keterampian mengemudi kendaraan tersebut.
Seperti yang dilakukan oleh prajurit Batalyon Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri 1 Marinir (Yon Kapa 1 Mar) yang melaksanakan latihan mengemudi Laut di Kolam Uji Arung Resimen Kavaleri 1 Marinir Kesatrian Marinir Hartono Cilandak Jakarta Selatan, pada Rabu (1/2/2023) lalu.
Kegiatan yang diawali dengan pengecekan personel dan material dan dilanjutkan dengan latihan mengemudi Laut ranpur Kapa K-61. Pada pelaksanaanya kegiatan ini lebih memfokuskan pengemudi dalam gerak taktis manuver ranpur di laut.
Selain itu juga merupakan upaya satuan dalam menyiapkan dan menyediakan pengemudi ranpur yang handal dalam mendukung tugas pokok satuan di masa mendatang. Kemudian untuk mengetahui sejauh mana kemampuan prajurit dalam menguasai materi mengemudi di laut sebagai uji kesiapan pengawak ranpur selama melaksanakan pembinaan di satuan.
Selain itu latihan ini juga sebagai persiapan dalam menghadapi latihan-latihan yang diselenggarakan oleh korps marinir dan TNI angkatan laut tahun 2023 yang dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan.
Komandan Batalyon KAPA 1 Mar Mayor Marinir Imran Yusuf, S.E,. M.Tr.Opsla menyampaikan tolok ukur keberhasilan satuan dalam melaksanakan latihan maupun penugasan, tidak terlepas dari keberhasilan crew ranpur dalam menyiapkan kendaraan tempurnya, agar selalu dalam kondisi siap tempur.
Ia juga berpesan, agar selama melaksanakan penyiapan ranpur maupun kegiatan lainnya tetap dilaksanakan dengan gembira dan semangat. (Arry/ Oryza)

Write a Facebook Comment