Breaking News
- Kurir Sabu Jaringan Internasional Dibekuk TNI AL di Pelabuhan Rakyat Sagulung
- TNI AL Kembali Dipercaya Pimpin ADVANCE Maneuvering Exercise MTF di Laut Mediterania
- Tegaskan Anti Gratifikasi, IPC Terminal Petikemas Gelar Pelatihan SMAP ISO
- Ekspor Komoditas Lampung Meningkat, IPC TPK Panjang Pilihan Strategis Shipping Line
- Kasal Bertemu Sejumlah Pejabat Jepang, Perkuat Kerja Sama Bilateral
- KRI Belati-622, Kapal Cepat Rudal Buatan Anak Bangsa Perkuat TNI AL
- Program Pelindo Mengajar, Siswa SMA 14 Makassar Antusias Dapat Ilmu Soal Dunia Pelabuhan
- Pelindo Regional 4 Santuni 1.150 Anak Yatim
- Pelindo Sukseskan MotoGP Mandalika 2025 Pastikan Pelabuhan Lembar Lancar, Aman dan Efisien
- Dirpamobvit Baharkam Polri Cek Kesiapan Pengamanan Jelang MotoGP di Lombok Tengah
Tahun 2024, TNI AL Kembali Bangun Kapal Patroli Karya Anak Bangsa

Keterangan Gambar : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Muhammad Ali menjelaskan akan kembali membangun kapal patroli karya anak bangsa. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: TNI Angkatan Laut akan memprioritaskan pembangun armada laut pada galangan kapal dalam negeri. Tahun 2024, TNI AL kembali akan membangun kapal produksi anak bangsa. Hal ini memenuhi kebutuhan akan kapal-kapal patroli di wilayah perairan Indonesia yang begitu luas.
Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali pada acara Delivery Ceremony KRI Marlin – 877, Patkamla Jefman dan Pengukuhan Komandan KRI Marlin – 877 Serta Penyematan Tanda Pangkat Komandan Patkamla Jefman di Dermaga Utara Baru I, Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Rabu (20/12/2023).
“Untuk pengadaan dari anggaran rutin TNI AL, kita akan membangun kapal lagi, tepatnya sekitar 2 sampai 3 kapal, sedangkan untuk Patkamla ada beberapa yang akan dibangun. Semuanya dibangun di dalam negeri sesuai dengan perintah Presiden untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri dan industri perkapalan dalam negeri”, ungkap Kasal.
Kapal-kapal tersebut akan dibangun pada galangan kapal berbagai wilayah di Indonesia seperti di Batam, Lampung dan beberapa wilayah di Pulau Jawa. Tujuannya, untuk membuat seluruh industri pertahanan dalam negeri dapat berkembang.
Saat ini TNI AL telah banyak menggunakan kapal baik itu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Patroli Keamanan Laut (Patkamla)/Special Mission Combat Boat, Kapal Angkatan Laut (KAL) dan Harbour Tug buatan galangan kapal dalam negeri. Kualitas dari kapal-kapal buatan dalam negeri tidak kalah hebat dibanding buatan luar.
Banyak kapal buatan dalam negeri telah memenuhi standar yang telah ditetapkan, bahkan melebihi ekspetasi yang diinginkan. Seperti KRI Marlin-877 yang bisa mencapai kecepatan maksimal 28 knot dari kecepatan standar 24 knot dan berbagai keunggulan lainnya.
Sedangkan Patkamla Jefman memiliki beberapa keunggulan yaitu memiliki Armour Protection Standard STANAG Level 2, mampu beroperasi di medan pesisir laut, alur sungai dan daerah rawa. Dengan kecepatan maksimal 47 Knots dan kelincahan yang dimiliki Special Mission Combat Boat ini mampu memenuhi berbagai misi operasi baik Infiltrasi, Eksfiltrasi maupun misi SAR sangat baik.
Kasal juga menyampaikan bahwa kebutuhan akan kapal-kapal patroli ini penempatannya akan diprioritaskan di wilayah Indonesia Timur tepatnya di wilayah operasi Koarmada III. Saat ini pemenuhan akan kapal patroli di wilayah Koarmada III masih dirasa kurang, dihadapkan dengan luasnya wilayah operasi dan ancaman potensial yang dihadapi seperti permasalah wilayah perbatasan, penyelundupan, illegal fishing, narkotika dan ancaman-ancaman lainnya.
TNI AL akan terus berkomitmen untuk melaksanakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), serta mengurangi produk impor. Langkah ini diambil guna mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian, sekaligus sebagai wujud kemandirian bangsa dalam pemenuhan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan meningkatkan peran Indonesia dalam rantai suplai global.(Arifin/Oryza)

Write a Facebook Comment