- Satgas MTF Konga XXVIII-P UNIFIL 2024 Tunaikan Tugas PBB Ke Lebanon, Ini Pesan Kasal
- PTP Nonpetikemas Peduli Masyarakat, 200 Bocah Sunatan Massal, Pulang Bawa Santunan
- Nataru 2024-2025, Pelindo Siaga Kondisi Darurat di Pelabuhan Makassar
- Lestarikan Ekosistem, IPC TPK Lepas 5.150 Benih Ikan Patin di Sungai Musi
- Pelindo Regional 2 Gelar Sunatan Massal, Peserta Dibukakan Rekening Menabung
- Aktif Perangi Narkoba, Lantamal XIII Tarakan Raih Penghargaan dari BNN
- KRI Hampala 880 dan KRI Lumba Lumba 881, Kasal: Gesit dan Tangguh Jaga Perbatasan
- Ini Potret Kinerja TPK Koja 2024, Trend Keuangan dan Operasional Tumbuh Positif
- Kasal Resmiksan KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881, Ini Spesifikasinya
- FTF Sabotase Jalur Perdagangan Dabo Singkep, Diserbu 3 Satuan Pasukan Elit TNI AL
Kunjungi Pulau Enggano, Menhub Minta Konektivitas Laut dan Udara Digeber
Keterangan Gambar : Menhub Budi Karya Sumadi bersama masyarakat Pulau Enggano. Foto: BKIP Kemenhub
Indonesiamaritimenews.com (IMN),BENGKULU: Pengembangan pelabuhan dan bandara di Pulau Enggano, Bengkulu Utara, harus terus digeber guna meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat serta kelancaran logistik. Hal ini sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo yakni membangun dengan paradigma Indonesia sentris.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginstruksikan, pelabuhan maupun bandara di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, salah satu pulau terluar di Indonesia, terus dikembangkan.
Budi Karya bersama Sekda Provinsi Bengkulu Fachriza, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha, pada Sabtu (14/1/2023) meninjau pulau tersebut.
Baca Lainnya :
- Prakiraan Tinggi Gelombang di Perairan Indonesia pada 14-20 Januari 20230
- Kasal dan Wamenhan RI Bahas Program P3DN Guna Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional0
- Tambak Udang 60 Hektar di Kebumen Jadi Model Budidaya Modern Ramah Lingkungan0
- Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu Bukan Wanita Biasa, Ini Jejak Kariernya0
- Namarin: Ikut Memajukan Maritim, PT PANN Tidak Perlu Sampai Dibubarkan0
Menhub mengatakan, Pulau Enggano dapat diakses melalui udara dan laut. Enggano memiliki dua pelabuhan yaitu: Pelabuhan Malakoni dan Pelabuhan Penyeberangan Kahyapu, dan satu bandara yaitu Bandara Enggano.
Menhub meminta agar pelabuhan dan bandara yang ada di Pulau Enggano terus dikembangkan, untuk memperlancar pergerakan masyarakat maupun distribusi logistik.
“Ini merupakan konsep bapak Presiden Joko Widodo untuk membangun dengan paradigma Indonesia sentris. Kita ingin Enggano dapat terhubung dengan baik seperti daerah lainnya,” ujar Menhub dalam keterangannya, Minggu (15/1/2023).
Saat ini sejumlah pembangunan dan pengembangan tengah dilakukan, di antaranya: penambahan panjang dermaga Pelabuhan Malakoni dari 70m menjadi 100m, yang ditargetkan selesai pada tahun 2023. Dengan penambahan dermaga, pelabuhan ini mampu disandari kapal dengan ukuran yang lebih besar hingga 3.000 gross ton (GT).
FASILITAS PENERBANGAN
Sementara itu, Bandara Enggano yang telah selesai dibangun pada 2014 lalu, juga telah dilakukan sejumlah pengembangan. Seperti penambahan fasilitas sisi udara maupun sisi darat, akses jalan, peningkatan fasilitas keselamatan dan lain sebagainya.
Kemenhub jugw setiap tahunnya memberikan subsidi penerbangan perintis untuk rute Enggano - Bengkulu PP yang dilayani oleh maskapai Susi Air. Dengan adanya subsidi, tarif penerbangan rute Bengkulu-Enggano menjadi cukup terjangkau yaitu sebesar Rp. 306.920. Sedangkan rute Enggano-Bengkulu Rp. 255.320.
“Kami bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk terus membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana transportasi di Enggano,” ujar Menhub.
Untuk menuju Enggano melalui udara, dapat dilakukan melalui Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu menuju Bandara Enggano dengan waktu tempuh sekitar 45 menit menggunakan maskapai Susi Air. Layanan penerbangan ini tersedia dua kali dalam seminggu, yakni tiap Selasa dan Kamis.
TRANSPORTASI LAUT
Sementara itu, akses melalui transportasi laut dapat dilakukan melalui Pelabuhan Pulau Bau Bengkulu - ke Pelabuhan Malakoni, dan dari Pulau Bay Bengkulu ke Pelabuhan Kahyapu, berjarak sekitar 90 mil dengan waktu tempuh 12 jam.
Pelabuhan Malakoni melayani penyeberangan setiap Senin hingga Jumat, sementara Pelabuhan Kahyapu melayani penyeberangan rutin empat kali dalam seminggu.
Selain angkutan penumpang, layanan angkutan barang juga dilakukan melalui KM. Sabuk Nusantara 52 yang dioperatori oleh Pelni. Kapal ini mengangkut sejumlah komoditas seperti buah-buahan, sayur, dan bahan pokok lainnya. Tarif tiket kapal penumpang sebesar Rp. 13.000 dan biaya pengangkutan barang/logistik per ton-nya sebesar Rp.10.000.
PEMBANGUNAN JALAN
Selain membangun infrastruktur transportasi, pemerintah melalui Kemen PUPR juga tengah membangun infrastruktur jalan trans Enggano dan jembatan yang membentang mulai dari Jalan Banjar Sari-Malakoni-Kahyapu.
Pengerjaannya telah dimulai sejak September 2022, dengan total panjang jalan yang akan ditangani sekitar 32,82 kilometer dan tujuh jembatan sepanjang 197 meter.
Bufi Karya mengatakan, ruas jalan dan jembatan yang dibangun oleh Kemen PUPR berperan penting untuk menghubungkan antara pusat kota/pemukiman warga dengan pelabuhan dan bandara di Enggano. “Dengan akses jalan yang baik, diharapkan konektivitas antar pelabuhan dan bandara semakin lancar, sehingga dapat mendorong peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat,” ucap Menhub.
Budi Karya juga sempat menyapa dan berdiskusi dengan beberapa masyarakat setempat. Masyarakat Enggano berharap, pelabuhan dan bandara dapat terus dikembangkan dan ditambah pelayanannya.
Dengan semakin mudahnya aksesibilitas, diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat di Pulau Enggano, serta mendukung potensi wisata yang ada seperti wisata alam, bahari, budaya, sejarah, dan wisata berburu. (Riz/ Oryza)