Kolaborasi TNI-Angkatan Bersenjata Yordania, dari Merpati Putih hingga Drone Kamikaze

By Indonesia Maritime News 15 Nov 2025, 16:13:26 WIB Internasional
Kolaborasi TNI-Angkatan Bersenjata Yordania, dari Merpati Putih hingga Drone Kamikaze

Keterangan Gambar : Presiden Prabowo Subianto dan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein, menyaksikan langsung demonstrasi kemampuan drone kolaborasi TNI dan Angkatan Bersenjata Yordania di Lapangan Tembak Djamsuri AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/11/2025). Foto: BPMI Setpres



Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Presiden RI Prabowo Subianto dan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein, menyaksikan langsung demonstrasi kemampuan drone kolaborasi TNI dan Angkatan Bersenjata Yordania, Sabtu (15/11/2025).

Suasana penuh kebanggaan terasa kuat di Lapangan Tembak Djamsuri AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta, usai Presiden Prabowo Subianto dan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein, menyaksikan langsung demonstrasi drone hasil kolaborasi TNI dan Angkatan Bersenjata Yordania.

Agenda tersebut menjadi salah satu momen puncak dalam rangkaian kunjungan kenegaraan Raja Abdullah II ibn Al Hussein ke Indonesia, sekaligus mencerminkan penguatan kerja sama pertahanan kedua negara.

Baca Lainnya :

Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II ibn Al Hussein tiba bersama dalam satu kendaraan, menandai kedekatan hubungan personal di antara kedua kepala negara. Setibanya di Lapangan Tembak Djamsuri AU, keduanya disambut oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Rangkaian kegiatan diawali dengan atraksi Pencak Silat Merpati Putih yang menampilkan kekuatan, konsentrasi, dan teknik pernapasan khas Merpati Putih yang menjadi bagian dari warisan bela diri Indonesia. Pertunjukan kemudian dilanjutkan dengan atraksi bela diri TNI yang dipersembahkan oleh 20 prajurit Marinir, 20 prajurit Kopassus, dan 40 prajurit Kodam Jaya.

Setelah itu Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II ibn Al Hussein menyaksikan demonstrasi drone kolaborasi TNI dan Angkatan Bersenjata Yordania. Sejumlah drone taktis dan sistem pendukung dilibatkan dalam latihan ini, menampilkan manuver udara, kemampuan pengintaian, serta simulasi operasi serangan terkoordinasi.

Kolaborasi tersebut merupakan bagian dari kerja sama pertahanan yang telah terjalin erat antara Indonesia dan Yordania, khususnya dalam bidang teknologi militer dan pengembangan sistem pertahanan modern. Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II ibn Al Hussein pun tampak serius sekaligus antusias menyaksikan demonstrasi drone yang dipresentasikan.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara Presiden Prabowo, Raja Abdullah II, dan seluruh personel gabungan TNI serta Angkatan Bersenjata Yordania yang terlibat dalam demonstrasi. Para prajurit berdiri dalam formasi rapi, mencerminkan profesionalitas dan semangat kolaborasi dua negara sahabat dalam memperkuat kapabilitas pertahana

Kebanggaan Prajurit

Bagi para prajurit yang terlibat, kesempatan tampil di hadapan dua kepala negara menjadi pengalaman langka sekaligus momen bersejarah dalam perjalanan karier mereka.

Mayjen TNI Yudha Airlangga yang merupakan Komandan Komando Operasi Khusus TNI, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan telah dikemas secara menyeluruh, mulai dari penyambutan hingga pertunjukan kemampuan tempur.

“Kami tampilkan latihan keterampilan bela diri Merpati Putih, bela diri bangsa, kemudian selanjutnya latihan keterampilan tactical drone yang merupakan gabungan antara TNI dengan Angkatan Bersenjata Yordania,” ujarnya.

Demonstrasi drone menjadi bagian yang paling dinanti, menampilkan kecanggihan teknologi yang sedang dikembangkan kedua negara. Letkol Inf Petrus Paramayudo Prabowo, Danden Lap Paspampres menjelaskan bahwa kemampuan yang ditampilkan merupakan simulasi taktis yang menggambarkan perpaduan kekuatan udara dan darat.

“Digambarkan ada penggunaan drone fiber optik untuk mencegah adanya jammer dari pihak musuh, kemudian ada juga teknologi drone kamikaze, ada juga drone untuk breaching atau membuka pintu pada saat penyerbuan pasukan darat, ada drone pengintaian, dan juga yang untuk menjatuhkan baik bahan peledak maupun dari komponen cadangan,” ungkapnya.

Dalam latihan gabungan ini, total 50 personel dikerahkan. TNI mengirimkan 38 prajurit lintas matra, termasuk komponen cadangan, sementara Yordania menghadirkan 12 prajurit terbaik mereka. Latihan ini pun bukan persiapan singkat. Sebelumnya, TNI telah mengirim prajurit ke Yordania untuk mempelajari teknologi drone secara intensif.

“Untuk Yordania sendiri kita kirimkan prajurit kurang lebih selama dua bulan untuk dilatih tentang drone. Selepas kembali dari sini, mereka melanjutkan latihan dengan cara mengirimkan prajurit Yordania ke sini. Kita berlatih kurang lebih tiga hari sebelum tampil di depan Presiden dan Raja Yordania hari ini,” tambahnya.

Dihadiri dua kepala negara, latihan ini tidak hanya menampilkan kesiapan teknis, tetapi juga memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Yordania. Mayjen Yudha menegaskan bahwa kerja sama ini diharapkan berkembang ke arah yang lebih strategis.

“Harapan kami terjalin hubungan yang strategis yaitu mulai dari geopolitik, geokonomi dan geostrategis antara dua negara dan antar benua,” ucapnya.
Sementara itu, dari perspektif prajurit, kesempatan bekerja sama langsung dengan pasukan Yordania membuka wawasan baru.

“Dari sisi prajurit, ini sangat baik untuk dikembangkan dan dilanjutkan. Prajurit dapat belajar banyak, dapat membuka wawasannya, bisa mengenal budaya dari negara lain dan juga diharapkan teknologi-teknologi seperti drone ini dapat segera kita adopsi sehingga TNI kita semakin modern dan bisa mutakhir juga,” kata Letkol Petrus.

Bagi para prajurit, tampil di hadapan Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II merupakan sebuah kehormatan besar. Mereka merasa pengalaman ini tidak ternilai dan tidak datang dua kali.

“Kami prajurit mengucapkan terima kasih dan merasa bangga sekali dapat diberikan kesempatan dan kepercayaan, terutama di hari ini bisa tampil di depan dua kepala negara, yang mana ini mungkin tidak semua prajurit mendapatkan kesempatan seperti ini,” ungkap Letkol Petrus. (Bow/Mar)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook