Breaking News
- Kasal Resmiksan KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881, Ini Spesifikasinya
- FTF Sabotase Jalur Perdagangan Dabo Singkep, Diserbu 3 Satuan Pasukan Elit TNI AL
- Pencuri di Kapal KM Nggapulu Dibekuk Prajurit Petarung Yonmarhanlan Ambon
- Real Business Solution, TPS Gandeng Universitas Ciputra Kenalkan Industri Maritim
- Sehat dan Bersih, 8 Pelabuhan Perikanan KKP Raih Penghargaan PBUS 2024 Kemenkes
- Nataru 2024-2025, ASDP Gencarkan Layanan Liburan Happy Bareng Ferizy
- Libur Nataru 2024 -2025 Penumpang Kapal Diprediksi Naik 12,5 %, Begini Persiapan Pelindo Regional 4
- Seru, Karyawan Pelindo Regional 4 Lomba Orasi Anti Korupsi
- Nataru 2024-2025 Arus Kendaraan naik 2,8 %, ASDP Pastikan Kesiapan Pelabuhan Merak-Bakauheni
- Stop Terima Gratifikasi, Kualitas SDM Kemenhub Ditingkatkan
Kapal Pinisi Norwegia Sandar di Tanjung Priok, Mehub Ajak Kerjasama Maritim
Keterangan Gambar : Kapal Pinisi Norwegia singgah di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ist
Indonesiamaritimenews.com ( IMN) JAKARTA :Kapal Pinisi asal Norwegia sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kapal ini membawa para ilmuwan dan pemerhati lingkungan yang sedang melakukan ekspedisi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senin (7/11/2022) mengunjungi
kapal tersebut. Hadir pula Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Mrs. Rut Krüger Giverin, Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kerja Sama Internasional (PFKKI) Kemenhub Fikry Cassidy, serta Ketua DPP INSA Carmelita Hartoto.
Menhub mengapresiasi para ilmuwan dan pemerhati lingkungan laut yang berinisiatif melakukan ekspedisi keliling dunia menggunakan kapal pinisi, untuk membawa misi menjaga kelestarian laut dunia.
Kapal pinisi bernama Statsraad Lehmkuhl tersebut tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu 6 November 2022, membawa sebanyak 147 penumpang. Dijadwalkan, kapal berusia 107 tahun ini akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok hingga 9 November 2022, lalu melanjutkan perjalanannya ke negara lainnya dalam kegiatan bernama “One Ocean Expedition”.
Kapal setinggi 98 meter ini mulai berlayar dari Norwegia pada Agustus 2021 lalu, dan telah berlayar mengunjungi 36 pelabuhan di dunia, salah satunya Indonesia. Kapal ini berlayar keliling dunia selama 20 bulan, menempuh perjalanan sekitar 55.000 mil laut dan akan kembali ke Norwegia pada April 2023.
“Saya mengapresiasi ekspedisi yang dilakukan menggunakan kapal pinisi. Ini merupakan cara yang baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peran laut bagi masa depan kehidupan kita,” ujar Menhub.
Menhub mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki visi menjadi negara poros maritim dunia. Oleh karenanya, Menhub menyambut baik kedatangan kapal pinisi yang membawa para ilmuwan dan pemerhati lingkungan laut dari Norwegia.
“Terima kasih telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan pelabuhan singgah dari ekspedisi ini. Saya berharap, momen ini dapat digunakan untuk saling bertukar pengalaman dan meningkatkan potensi kerja sama pembangunan sektor maritim dunia yang berkelanjutan,” tutur Menhub.
ISU LINGKUNGAN
Melalui ekspedisi ini, para ilmuwan dan
pemerhati lingkungan laut asal Norwegia ingin menyampaikan pesan kepada dunia terkait pentingnya upaya bersama yang harus dilakukan, untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi di sektor maritim, seperti perubahan iklim dan isu pencemaran laut.
Menhub juga menjelaskan bahwa tahun ini Indonesia akan memegang Presidensi KTT G20. Memanfaatkan momen ini, Indonesia mendorong negara-negara anggota G20 melakukan perbaikan bersama, untuk dunia yang lebih baik di masa depan. (Fat/ Oryza)
Write a Facebook Comment