Breaking News
- Liburan Akhir Tahun 2025-2026, ASDP Beri Diskon Tiket Kapal 19%
- Libur Nataru 2025-2026 Tiket Kereta Api Diskon 30%, Jangan Kehabisan, Pesan Lebih Awal
- KKP Stop Aktivitas Reklamasi dan Pemanfaatan Ruang Laut 3 Perusahaan di Sultra
- KRI Bung Hatta-370 dan KRI Panah-626 Amankan Kapal Tanker Terobos Masuk Imdonesia
- Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Bantul, KKP Bekali Warga Literasi Keuangan
- Buruan Pesan, Libur Nataru 2025-2026 Tiket Kapal PELNI Semua Rute Didiskon
- Nataru 2025-2026 Lintasan Telaga Punggur-Tanjung Uban Diprediksi Naik 15%, Ini Kesiapan ASDP
- PWI dan Kemenkop Siap Bersinergi Bangkitkan Ekonomi Rakyat Lewat Koperasi
- Presiden Resmikan 2 Jembatan, 2 Underpass, 1 Flyover: Perkuat Konektivitas Jalur Logistik
- Forum APFITA 2025, KKP Gaungkan Program Strategis Perikanan Berbasis Teknologi
Kapal Pinisi Norwegia Sandar di Tanjung Priok, Mehub Ajak Kerjasama Maritim

Keterangan Gambar : Kapal Pinisi Norwegia singgah di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ist
Indonesiamaritimenews.com ( IMN) JAKARTA :Kapal Pinisi asal Norwegia sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kapal ini membawa para ilmuwan dan pemerhati lingkungan yang sedang melakukan ekspedisi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senin (7/11/2022) mengunjungi
kapal tersebut. Hadir pula Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Mrs. Rut Krüger Giverin, Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kerja Sama Internasional (PFKKI) Kemenhub Fikry Cassidy, serta Ketua DPP INSA Carmelita Hartoto.
Menhub mengapresiasi para ilmuwan dan pemerhati lingkungan laut yang berinisiatif melakukan ekspedisi keliling dunia menggunakan kapal pinisi, untuk membawa misi menjaga kelestarian laut dunia.
Kapal pinisi bernama Statsraad Lehmkuhl tersebut tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu 6 November 2022, membawa sebanyak 147 penumpang. Dijadwalkan, kapal berusia 107 tahun ini akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok hingga 9 November 2022, lalu melanjutkan perjalanannya ke negara lainnya dalam kegiatan bernama “One Ocean Expedition”.
Kapal setinggi 98 meter ini mulai berlayar dari Norwegia pada Agustus 2021 lalu, dan telah berlayar mengunjungi 36 pelabuhan di dunia, salah satunya Indonesia. Kapal ini berlayar keliling dunia selama 20 bulan, menempuh perjalanan sekitar 55.000 mil laut dan akan kembali ke Norwegia pada April 2023.
“Saya mengapresiasi ekspedisi yang dilakukan menggunakan kapal pinisi. Ini merupakan cara yang baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peran laut bagi masa depan kehidupan kita,” ujar Menhub.
Menhub mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki visi menjadi negara poros maritim dunia. Oleh karenanya, Menhub menyambut baik kedatangan kapal pinisi yang membawa para ilmuwan dan pemerhati lingkungan laut dari Norwegia.
“Terima kasih telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan pelabuhan singgah dari ekspedisi ini. Saya berharap, momen ini dapat digunakan untuk saling bertukar pengalaman dan meningkatkan potensi kerja sama pembangunan sektor maritim dunia yang berkelanjutan,” tutur Menhub.
ISU LINGKUNGAN
Melalui ekspedisi ini, para ilmuwan dan
pemerhati lingkungan laut asal Norwegia ingin menyampaikan pesan kepada dunia terkait pentingnya upaya bersama yang harus dilakukan, untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi di sektor maritim, seperti perubahan iklim dan isu pencemaran laut.
Menhub juga menjelaskan bahwa tahun ini Indonesia akan memegang Presidensi KTT G20. Memanfaatkan momen ini, Indonesia mendorong negara-negara anggota G20 melakukan perbaikan bersama, untuk dunia yang lebih baik di masa depan. (Fat/ Oryza)
Write a Facebook Comment











