- Susul Kesit, Iqbal Irsyad Maju di Bursa Pemiihan Ketua PWI DKI Jakarta
- Perkuat Ekosistem Logistik di Makassar dan Sumatera, Ini Strategi Pelindo Solusi Logistik
- Lagi, TNI AL Gagalkan Upaya Penyelundupan Puluhan Ribu Pil Ekstasi
- Yayasan Nur Saadah Raih Penghargaan Top Professional Women 2024 Tingkat Asean
- Mau Pulkam ? Pelindo Jasa Maritim Sediakan Mudik Gratis 2 Rute di Sulawesi Selatan
- Ditangkap TNI AL, Penyelundupan Kendaraan Bermotor di Fakfak Gagal
- Kirim Bantuan Untuk Gaza, Satgas Port Visit Mesir 2024 Sukses Lewati Tantangan
- Tuntaskan Misi Bantuan Kemanusiaan Untuk Gaza, KRI RJW-992 Disambut Panglima TNI
- Genjot Efisiensi Biaya Logistik, TPS Resmikan Pemeriksaan Fumigasi dan Kulit Mentah Garaman
- Catat Sejarah, TTL Disinggahi Kapal Curah Berbobot 75.740 Ton, Kedalaman 13,27 Meter
Jadi Warga Kehormatan Korps Polisi Militer TNI AL, Kasal: Baret Biru Lambang Pengayoman & Kehormatan
Keterangan Gambar : Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali diangkat menjadi warga kehormatan Korps Polisi Militer TNI AL. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN) JAKARTA: Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali diangkat menjadi warga kehormatan Korps Polisi Militer TNI AL (Pomal). Prosesi pembaretan disematkan oleh Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) Mayor Jenderal TNI (Mar) I Made Wahyu Santoso bertempat di Mako Puspomal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (20/3/2023).
Upacara penyematan baret Pomal ini merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan yang tinggi dari seluruh prajurit Polisi Militer Angkatan Laut kepada Kasal. Penghargaan tinggi diberikan atas semua usaha serta dedikasi dalam mengembangkan organisasi Polisi Militer Angkatan Laut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi dan menginspirasi bagi prajurit lain, untuk lebih berperan aktif dalam memberikan sumbangsih terbaik demi kemajuan TNI AL.
“Diangkat menjadi warga kehormatan Korps Pomal merupakan sebuah penghargaan yang sangat prestisius dan membanggakan. Selain dari pada itu, penghargaan tersebut memberi konsekuensi bagi saya untuk memberikan kontribusi dan pengabdian yang lebih besar dalam membina kepercayaan dan meningkatkan profesionalisme prajurit Korps Pomal.” ujar Kasal.
Baca Lainnya :
- Jelang Latihan Multilateral, TNI AL Menggelar Tactical Floor Game MNEK 20230
- Amankan Selat Malaka TNI AL- TL Diraja Malaysia Rancang Patkor Malindo ke 1590
- PTP Nonpetikemas Tahun 2023 Targetkan Pencapaian 51,8 Juta Ton, Menjadi Operator Terminal Unggul0
- Bandara Kertajati Layani Penerbangan Haji, Menhub: 20 Kloter Diberangkatkan0
- Transformasi Pelabuhan Belawan, Pelindo Gandeng Konsorsium INA 0
Lebih lanjut Kasal menyampaikan Baret Biru sebagai identitas dan kebanggaan Korps Pomal bukan semata-mata sebagai simbol. Namun merupakan lambang perwujudan pengayoman, kehormatan dan kebanggaan korps. Sehingga timbul konsekuensi logis, prajurit Korps Pomal harus siap menjadi teladan dalam bertindak dan bersikap, dalam rangka penegakan hukum, disiplin dan tata tertib di lingkungan TNI AL.
TINJAU RUTAN POMAL
Seusai dilaksanakan pembaretan, Kasal didampingi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol (purn) Firli Bahuri, melaksanakan peninjauan dan peresmian Rumah Tahanan (Rutan) KPK yang berada di dalam Mako Puspomal.
Di hadapan awak media Ketua KPK menjelaskan tidak ada satu individu atau lembaga yang bebas dari peran serta pemberantasan korupsi. Sehingga KPK bekerja sama dengan TNI AL dalam melakukan upaya menegakan hukum pelaku korupsi. Selain itu KPK juga menyadari keterbatasan Rutan yang tersedia saat ini.
“KPK menyadari bahwa pemberatantasan korupsi harus melibatkan seluruh kekuatan baik itu kekuasan Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif termasuk TNI itu sendiri. Karena kita ingin Indonesia bersih dari praktek praktek korupsi, sehingga ini adalah semangat komitmen bersama untuk membersihkan NKRI dari praktek-praktek korupsi," kata Firli.
Rutan KPK kelas 1 yang berada di Puspomal ini berdiri di atas lahan seluas 605 meter persegi, dilengkapi dengan 18 titik CCTV dan alat deteksi X-Ray, tempat ibadah, balai pengobatan serta ruang tunggu keluarga untuk besuk tahanan. (Riz/Oryza)