Hadapi Mudik Lebaran 2023, Ini yang Dilakukan Pemerintah

By Indonesia Maritime News 18 Feb 2023, 15:14:13 WIB Perhubungan
Hadapi Mudik Lebaran 2023, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Keterangan Gambar : Ilustrasi kesibukan angkutan udara di Bandara Kualanamu, Medan. Foto: property of indonesiamaritimenews.com.


Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA:  Pemerintah telah menyiapkan  langkah guna menyiapkan Angkutan Lebaran (Angleb) Tahun 2023.  Diharapkan momen mudik Idul Fitri tahun bulan April dapat berjalan dengan selamat, aman, nyaman, dan terkendali.

Sejumlah langkah yang dilakukan di antaranya: menyiapkan survey potensi pergerakan mobilitas masyarakat selama Angleb 2023 dan melaksanakan inspeksi keselamatan (ramp check) pada sarana transportasi baik darat, laut, udara dan kereta api. 

Di sektor darat, Kementerian Perhubungan bersama Kementerian PUPR dan Korlantas Polri telah melakukan pengecekan kondisi jalur pantai selatan dan pantai utara Jawa.

Baca Lainnya :

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pengelolaan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini sangat menantang. Karena mengendalikan lonjakan pergerakan orang yang lebih besar dari tahun lalu, yang diprediksi mencapai 80 juta orang. 

"Lonjakan ini diprediksi akan terjadi karena tahun ini kasus Covid menurun, sudah tidak ada PPKM, dan keadaan ekonomi membaik,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (18/2/2023). 

Menhub mengatakan, penyelenggaraan Angleb dan Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada tahun 2022 lalu, menjadi modal atau bekal penting untuk meningkatkan kinerja pelayanan Angkutan Lebaran tahun ini. 

“Dengan pengalaman empiris tahun sebelumnya, kami telah mengidentifikasi sejumlah titik krusial yang berpotensi terjadi masalah jika tidak ditangani dengan baik,” ujarnya.

IDENTIFIKASI MASALAH

Sejumlah hal penting yang telah diidentifikasi di antaranya: pertama, jalur tol Jakarta ke arah Jawa Tengah. Tol Cipali menjadi titik krusial di arus mudik maupun balik. Untuk itu, koordinasi intensif dilakukan dengan Korlantas Polri. 

“Kami yang membuat regulasi, tetapi penerapan rekayasa lalu lintas, maupun pengawasan dan penindakan dilakukan oleh Korlantas Polri, baik berupa contraflow, one way, dan rekayasa lainnya. 

Selain itu, penambahan rest area di jalur tol dari Jakarta ke arah timur juga perlu dilakukan, karena jumlahnya dinilai kurang,” ungkap Budi Karya.

Kedua, di Pelabuhan Penyeberangan Merak yang pada penyelenggaraan Angleb tahun lalu sempat terjadi kepadatan. 

“Sekarang sudah kami siapkan tambahan pelabuhan penyeberangan untuk mengalihkan kepadatan di Merak dan Bakauheni. Di Merak ada Pelabuhan Ciwandan dan di Sumatera kita siapkan Pelabuhan Panjang. Kita harapkan kepadatan di Merak-Bakauheni bisa terpecah,” sambung Budi Karya.

Ketiga, yaitu terkait konektivitas udara yang diprediksi akan terjadi kepadatan di sejumlah bandara yakni: Bali, Makassar, Surabaya, dan Medan. 

“Kami sudah berkoordinasi dengan maskapai untuk menggunakan pesawat berukuran besar (wide body) yang sekali angkut bisa 400 orang dan meningkatkan jam operasional pesawat dari biasanya 12 jam menjadi 18 jam. Sehingga rotasi pesawat bisa maksimal. Kami juga berkoordinasi dengan operator bandara untuk meningkatkan jam operasional bandara,” tambahnya.

TRANSPORTASI PUBLIK

Hal lainnya yang disiapkan Kemenhub bersama pemangku kepentingan, di antaranya yaitu: menyiapkan armada transportasi publik untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Selain itu memfasilitasi program mudik gratis untuk menekan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor.

Berdasarkan evaluasi penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, faktor yang juga penting untuk menyukseskan penyelenggaraan Angleb yaitu sosialisasi dan dukungan dari media massa untuk menyampaikan informasi terkini terkait kebijakan dan juga mengedukasi masyarakat untuk merencanakan perjalanannya dengan baik.

Pada tahun lalu, tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan mudik lebaran berdasarkan hasil survey dari salah satu lembaga survei yaitu Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencapai 76,4%.(Arry/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook