Breaking News
- 4 Orang Termasuk Kades Kohod Tersangka Kasus Pagar Laut Tangerang
- Badan Bahasa dan DISPUSIP Jakarta Dukung Festival Literasi Kreatif Nasional
- 14 Bulan Jalankan Misi PBB di Lebanon, Satgas MTF TNI AL Tiba di Indonesia, Kasal: Kepercayaan Dunia
- Mitigasi Wilayah Rawan Tsunami, KKP Tanam Ribuan Pohon Vegetasi di Daerah Pesisir
- Bidik Ekspor Perikanan ke Uni Eropa, Ini Strategi KKP
- Peserta MNEK 2025 Lepas 500 Tukik, Penyelam Mancanegara dan TNI AL Tanam Terumbu Karang
- Terdampak Pagar Laut Tangerang, Istri Nelayan Diedukasi Jadi Pelaku Usaha Pengolahan Ikan
- International Fleet Review MNEK 2025, Kasal dan Delegasi 38 Negara Cek Formasi Kapal Perang di Selat
- Armada Perang dari 38 Negara Kumpul di Bali, Multilateral Naval Exercise Komodo 2025 Dimulai
- Kapal Kayu Bawa 200 Bal Rokok dari Vietnam Disergap Bakamla di Perairan Kepri
Dipanggil DPR RI, Erick Thohir Pamer Laba BUMN Tembus Rp303 Triliun

Keterangan Gambar : Menteri BUMN Erick Thohir di hadapan Komisi VI DPR. Foto: TV Parlemen
Indonesiamaritimenews.com
(IMN),JAKARTA: Menteri BUMN Erick Thohir dipanggil oleh Komisi VI DPR RI guna membahas kinerja Tahun 2023. Di hadapan anggota Dewan, Erick pun pamer laba bersih konsolidasi BUMN yang tembus hingga Rp303
Erick Thohir mengatakan, kontribusi terbesar laba bersih konsolidasi BUMN sepanjang 2022 berasal dari sektor perbankan. Laba bersih perusahaan secara konsolidasi sepanjang 2022 akan mencapai Rp 303,7 triliun.
Meskipun data tersebut merupakan data yang belum diaudit, namun Erick memperkirakan capaian laba bersih BUMN akan naik sebesar Rp179 triliun dibandingkan tahun 2021.
"Alhamdulilah dari 12 klaster yang kita miliki, jasa keuangan ini yang paling tinggi kontribusinya," jelas Erick di hadapan Komisi VI DPR RI kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023).
Bank BUMN dengan laba bersih terbesar yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) di atas Rp 50 triliun, tepatnya Rp 51,4 triliun. Lemudian disusul oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) di atas Rp 40 triliun.
Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang di atas Rp 18 triliun, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) diatas Rp 3 triliun. Erick mengatakan, data secara detail tidak bisa diungkap secara terbuka karena masih akan diaudit.
Di sektor jasa asuransi dan dana pensiun menurut Erick juga telah mencatatkan perbaikan keuangan. Bila dilihat IFG, ada laba yang baik namun bagian dari restrukturisasi Jiwasraya. Karena di Jiwasraya sendiri masih minus. "Tapi secara konsolidasi asuransi dan dana pensiun ini sehat," ungkap Erick.
Sektor jasa infrastruktur juga diklaim memiliki kinerja yang positif. Seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan Brantas Abipraya memiliki kinerja yang sehat. Begitu pula PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang mencatat laba diatas Rp 2 triliun.
"Yang masih restrukturisasi ini PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) masih penugasan. Perumnas kita juga ada persentasi dengan Kemenkeu untuk perbaikan bisnis model," tandas Erick Thohir.
Sebelum rapat dimulai, Wakil.Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima mengatakan pihaknya melakukan fungsi pengawasan dan penganggaran untuk memaksimalkan kepentingan rakyat di tubuh BUMN.
Karena BUMN dibentuk sebagai perpanjangan tangan negara untuk mewujudkan pengelolaan cabang produksi yang kuasai hajat hidup orang banyak. BUMN harus bisa memperoleh keuntungan dan juga berkontribusi bagi negara untuk pertumbuhan ekonomi nasional.(Fat/ Oryza)

Write a Facebook Comment