Breaking News
- Terminal Teluk Lamong Sambut Layanan Baru Feeder Asia Xpress (FAX), Genjot Ekspor-Impor
- Wapres Gibran Tinjau Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Pelindo Kebut Pengerukan Pendangkalan
- Pelindo Regional 4 Catat Pertumbuhan Positif, Kuartal I 2025 Arus Peti Kemas dan Penumpang Naik Sign
- Pelindo Terminal Petikemas Bagikan Bantuan untuk 6 Kelurahan Ring 1 Terminal Teluk Lamong
- Tongkang Tabrak Jembatan Mahakam, Pelindo: Pemanduan dan Penudaan Sudah Sesuai Ketentuan
- Kapal Perang Turki TCG Buyukuda Berlabuh di Tanjung Priok, Disambut Danlantamal III
- Menuju Kota Global, Membangun Etalase Jakarta dari Pesisir
- Libur Panjang Penumpang KA Melonjak, Ini 10 Kereta Rute Favorit
- Longsor Tambang Batu di Cirebon, Korban Tewas 14 Orang, 11 Luka, Ini Identitasnya
- Lagi, Penyelundupan Ballpress dari Malaysia Digagalkan Tim F1QR TNI AL
Dipanggil DPR RI, Erick Thohir Pamer Laba BUMN Tembus Rp303 Triliun

Keterangan Gambar : Menteri BUMN Erick Thohir di hadapan Komisi VI DPR. Foto: TV Parlemen
Indonesiamaritimenews.com
(IMN),JAKARTA: Menteri BUMN Erick Thohir dipanggil oleh Komisi VI DPR RI guna membahas kinerja Tahun 2023. Di hadapan anggota Dewan, Erick pun pamer laba bersih konsolidasi BUMN yang tembus hingga Rp303
Erick Thohir mengatakan, kontribusi terbesar laba bersih konsolidasi BUMN sepanjang 2022 berasal dari sektor perbankan. Laba bersih perusahaan secara konsolidasi sepanjang 2022 akan mencapai Rp 303,7 triliun.
Meskipun data tersebut merupakan data yang belum diaudit, namun Erick memperkirakan capaian laba bersih BUMN akan naik sebesar Rp179 triliun dibandingkan tahun 2021.
"Alhamdulilah dari 12 klaster yang kita miliki, jasa keuangan ini yang paling tinggi kontribusinya," jelas Erick di hadapan Komisi VI DPR RI kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023).
Bank BUMN dengan laba bersih terbesar yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) di atas Rp 50 triliun, tepatnya Rp 51,4 triliun. Lemudian disusul oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) di atas Rp 40 triliun.
Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang di atas Rp 18 triliun, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) diatas Rp 3 triliun. Erick mengatakan, data secara detail tidak bisa diungkap secara terbuka karena masih akan diaudit.
Di sektor jasa asuransi dan dana pensiun menurut Erick juga telah mencatatkan perbaikan keuangan. Bila dilihat IFG, ada laba yang baik namun bagian dari restrukturisasi Jiwasraya. Karena di Jiwasraya sendiri masih minus. "Tapi secara konsolidasi asuransi dan dana pensiun ini sehat," ungkap Erick.
Sektor jasa infrastruktur juga diklaim memiliki kinerja yang positif. Seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan Brantas Abipraya memiliki kinerja yang sehat. Begitu pula PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang mencatat laba diatas Rp 2 triliun.
"Yang masih restrukturisasi ini PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) masih penugasan. Perumnas kita juga ada persentasi dengan Kemenkeu untuk perbaikan bisnis model," tandas Erick Thohir.
Sebelum rapat dimulai, Wakil.Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima mengatakan pihaknya melakukan fungsi pengawasan dan penganggaran untuk memaksimalkan kepentingan rakyat di tubuh BUMN.
Karena BUMN dibentuk sebagai perpanjangan tangan negara untuk mewujudkan pengelolaan cabang produksi yang kuasai hajat hidup orang banyak. BUMN harus bisa memperoleh keuntungan dan juga berkontribusi bagi negara untuk pertumbuhan ekonomi nasional.(Fat/ Oryza)

Write a Facebook Comment