- Satgas MTF Konga XXVIII-P UNIFIL 2024 Tunaikan Tugas PBB Ke Lebanon, Ini Pesan Kasal
- PTP Nonpetikemas Peduli Masyarakat, 200 Bocah Sunatan Massal, Pulang Bawa Santunan
- Nataru 2024-2025, Pelindo Siaga Kondisi Darurat di Pelabuhan Makassar
- Lestarikan Ekosistem, IPC TPK Lepas 5.150 Benih Ikan Patin di Sungai Musi
- Pelindo Regional 2 Gelar Sunatan Massal, Peserta Dibukakan Rekening Menabung
- Aktif Perangi Narkoba, Lantamal XIII Tarakan Raih Penghargaan dari BNN
- KRI Hampala 880 dan KRI Lumba Lumba 881, Kasal: Gesit dan Tangguh Jaga Perbatasan
- Ini Potret Kinerja TPK Koja 2024, Trend Keuangan dan Operasional Tumbuh Positif
- Kasal Resmiksan KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881, Ini Spesifikasinya
- FTF Sabotase Jalur Perdagangan Dabo Singkep, Diserbu 3 Satuan Pasukan Elit TNI AL
Satgas MTF Konga XXVIII-P UNIFIL 2024 Tunaikan Tugas PBB Ke Lebanon, Ini Pesan Kasal
Keterangan Gambar : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Muhammad Ali menyemangati prajurit TNI AL yang tergabung dalam Satgas Maritime Task Force TNI Konga XXVIII P/UNIFIL yang ditugaskan ke Lebanon. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali memberikan pembekalan kepada ABK dan Personel KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 yang akan melaksanakan misi perdamaian ke Lebanon.
Para prajurit yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII P/UNIFIL TA 2024, diberi pembekalan di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Kamis (19/12/2024).
Baca Lainnya :
- KRI Hampala 880 dan KRI Lumba Lumba 881, Kasal: Gesit dan Tangguh Jaga Perbatasan0
- Kasal Resmiksan KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881, Ini Spesifikasinya0
- FTF Sabotase Jalur Perdagangan Dabo Singkep, Diserbu 3 Satuan Pasukan Elit TNI AL0
- Asia Pacific Naval Warfare Symposium 2024, Kasal Ajak Junjung Tinggi Hukum Internasional Maritim0
- HUT Ke-69 Kowal, Srikandi Jalasena Dituntut Kreatif dan Inovatif 0
Sebelumnya, Satuan Tugas yang beroperasi di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini, telah dilepas oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subianto, yang diwakili oleh Inspektur Jenderal TNI Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, di Lapangan Prima, Mabes TNI Cilangkap.
Satgas yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah tersebut, akan melaksanakan misi perdamaian dunia selama satu tahun. KRI SIM-367 membawa 120 prajurit TNI AL, terdiri dari 105 ABK serta 15 personel pendukung yakni Pilot, Flight Engineers, Air Crew, Perwira Kesehatan, Perwira Intelijen, Perwira Psikologi, Perwira Penerangan, Kopaska dan Penyelam.
Dalam amanatnya, Kasal menekankan kepada Prajurit KRI SIM-367 agar selalu meningkatkan kewaspadaan selama lintas laut menuju Lebanon. Kewaspadaan menghadapi potensi ancaman yang mungkin akan dihadapi, dengan melakukan deteksi dini serta memeriksa dan memelihara kesiapan hingga kondisi teknis kapal sebelum melaksanakan operasi maupun saat pelayaran.
Kasal juga berpesan kepada seluruh prajurit agar selalu berkoordinasi melekat dengan Unifil dan LAF-Navy serta melaporkan secara berjenjang dari Mabesal hingga Mabes TNI. Kasal juga menambahkan agar seluruh prajurit selalu berkomunikasi dengan kerabat di Tanah Air untuk memberikan ketenangan kepada keluarga.
Setelah pembekalan oleh Kasal, KRI SIM-367 selanjutnya akan berlayar dengan rute Batam - Srilanka - Oman – Mesir, sesuai rencana tiba di Lebanon pada medio Januari 2025 dan akan melaksanakan serah terima atau Hand Over Take Over dengan KRI DPN-365.
SENJATA LENGKAP
Usai memberi pembekalan, Kasal menjelaskan KRI SIM-367 akan menggantikan tugas KRI Diponegoro (DPN)-365 untuk menjaga perdamaian laut Mediterania dan Perairan Lebanon. KRI SIM-367 sudah dipersiapkan dengan senjata yang lengkap untuk menghadapi kemungkinan bahaya yang dilalui nantinya, khususnya di Perairan Laut Merah dan Somalia.
“TNI AL sudah mempersiapkan personel dan materiil. Sebelumnya juga para Prajurit KRI SIM-367 sudah mengikuti latihan pra tugas, sehingga diharapkan para ABK mahir dalam mengantisipasi ancaman yang mungkin timbul selama perjalanan maupun selama pelaksanaan di Mediterania," jelas Laksamana Muhammad Ali.
"Kemudian dari sisi perlengkapan logistik sudah dilengkapi, baik persenjataan maupun makanan. Semuanya sudah dipersiapkan untuk melaksanakan tugas selama satu tahun. Kemudian Prajurit juga sudah memahami kontijensi plan dengan selalu berkoordinasi dengan UNIFIL dan Mabes TNI serta Mabesal," pungkas Kasal.
Sebagai catatan, sejak tahun 2009 Indonesia melalui TNI AL mulai mengirimkan kapal perang dan helikopter untuk bergabung dalam misi perdamaian PBB United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL) MTF. (ARRY/Oryza)