- Sukseskan Program Strategis Kelautan Perikanan, KKP Perkuat Peran Penyuluh
- KTT BRICS di Rio de Janeiro, Presiden Prabowo Dapat Ucapan Khusus dari Presiden Brasil
- KKP Lebarkan Sayap Ekspor Perikanan ke Vietnam, Korsel dan Kanada
- Hari ke-4 Operasi SAR, Kapal Perang TNI AL Temukan Jasad Korban KMP Tunu Pratama Jaya
- Kapal Perang Singapura Masuki Indonesia, Kapal Rudal KRI Alamang-644 Awasi Ketat
- KKP Gandeng SEAFDEC Kurangi Pencemaran Mikroplastik di Laut
- BUMN Tambang Harus Serahkan Laporan Tahunan Tepat Waktu, KKP: Denda Rp5 Juta/Hari
- Presiden Prabowo Hadiri KTT BRICS di Rio de Janiero, Momen Bersejarah
- Transformasi Jadwal Kapal Curah Kering, TTL dan KSOP Tanjung Perak Terapkan Berthing Priority
- Kasus Penyelundupan BBL di Merak, KKP Serahkan Tersangka ke Kejati
16 Ton Ikan Beku Papua Berlayar ke Semarang, KKP: Kampung Nelayan Merah Putih Berkelanjutan

Keterangan Gambar : 16 ton ikan beku hasil tangkapan para nelayan di Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Samber-Binyeri, Biak Numfor, Papua, dikirim ke Semarang, Jateng. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BIAK NUMFOR: Pengiriman kontainer kesepuluh yang berisi ikan beku sebanyak 16 ton ke Semarang, Jawa Tengah menjadi saksi perjuangan para nelayan di Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Samber-Binyeri, Biak Numfor, Papua.
Pengiriman kembali ikan ke Pulau Jawa membuktikan bahwa program unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang kini dikembangkan menjadi Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) itu, mampu meningkatkan produktivitas masyarakat nelayan secara berkelanjutan.
Baca Lainnya :
- Inovasi Budidaya Ikan Hias, Nila Bioflok dan Aquaculture Bersaing di Kompetisi KIPP 20250
- Indonesia-Tiongkok Perkuat Diplomasi Maritim dan Kualitas SDM Kelautan Perikanan0
- 77 Ribu Pelaku Usaha Kelautan Perikanan Dapat Kucuran Kredit Rp1,85 Triliun0
- 910 Calon Kampung Nelayan Merah Putih Bersaing Ketat Meraih 100 Lokasi Terpilih0
- Nafas Baru Kupang, 5.000 Pohon Sulap Embung Neolpopo Jadi Hijau Lestasi0
Pengiriman ikan periode ini tidak butuh waktu lama, hanya selang dua minggu dari pengiriman sebelumnya. Total nilai pengiriman ikan menyentuh Rp400 juta, yang didominasi oleh ikan tuna, marlin, cakalang, serta jenis ikan karang.
Ketua Koperasi Desa Samber Binyeri Maju (KSBM), Adam Mampioper, mengungkapkan bahwa pada periode ini ikan hasil tangkapan nelayan cukup banyak sehingga kapasitas gudang beku di Kalamo cepat terpenuhi.
“Adanya gudang beku ini memudahkan penyimpanan dan distribusi ikan tangkapan nelayan. Selain itu juga berkat upaya pendampingan pemerintah dan mitra PT Perikanan Nusantara Jaya yang tidak kenal lelah membantu kami para nelayan Kalamo Samber-Binyeri,” ujarnya dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Jumat (13/6). Pengiriman ikan dari Kalamo Biak ke Pulau Jawa berlangsung dua hari sebelumnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Biak Numfor, Effendi Igirisa, menambahkan bahwa hingga saat ini Kalamo Biak telah mengirim total ikan sebanyak 153,82 ton dengan nilai Rp2,456 miliar. Meski demikian, Effendi mengingatkan agar capaian ini tidak menjadi titik puas, melainkan pemacu untuk meningkatkan produktivitas.
Faktor Kunci
Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Lotharia Latif, mengapresiasi capaian positif yang ditorehkan KSBM sebagai tulang punggung ekonomi pesisir dalam mengelola Kalamo Biak dengan dukungan kelembagaan dan strategi pasar yang baik.
Ia juga menjelaskan, ada sejumlah faktor kunci yang dapat terus mendorong peningkatan produksi perikanan tangkap, di antaranya ketersediaan sarana penangkapan yang memadai, dukungan fasilitas rantai dingin (cold chain), pendampingan teknis dan manajemen usaha, kepastian akses pasar dan kemitraan usaha, kepatuhan terhadap pengelolaan perikanan berkelanjutan
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya, Trian Yunanda, mengatakan bahwa keberhasilan Kalamo Biak akan direplikasi dan menjadi percontohan dalam pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) pada tahun ini.
“KNMP merupakan pengembangan Kalamo, dengan anggaran yang disiapkan tiap lokasi sebesar Rp22 miliar. Ini merupakan atensi dari Presiden RI untuk mendorong produktivitas masyarakat perikanan yang berkelanjutan serta mengubah wajah kampung nelayan menjadi lebih tertata dan modern,” tandasnya.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut kampung nelayan tradisional terus didorong menjadi lebih modern untuk peningkatan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat di dalamnya. Program untuk merealisasikan tujuan tersebut salah satunya Kampung Nelayan Modern yang kini bertransformasi menjadi Kampung Nelayan Merah Putih. (Arry/Oryza)
