Hari Pahlawan 2024, TNI AL Upacara Tabur Bunga di Atas Kapal Perang Dipimpin Ketua MPR

By Indonesia Maritime News 10 Nov 2024, 07:19:45 WIB Hankam
 Hari Pahlawan 2024, TNI AL Upacara Tabur Bunga di Atas Kapal Perang Dipimpin Ketua MPR

Keterangan Gambar : Peringatan Hari Pahlawan tahun 2024 ini mengusung tema "Teladani Pahlawanmu, CintaiNegerimu". Menggunakan KRI Semarang (SMR)-594 yang berlayar di Perairan Jakarta, Minggu (10/11/2024) . Foto: Property of indonesiamaritimenews.com



Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Hari Pahlawan diperingati bangsa Indonesia setiap tabggal 10 November. Sebagai wujud penghargaan dan penghormatan terhadap jasa para pahlawan kusuma bangsa yang telah gugur khususnya dalam pertempuran laut, TNI AL bersama Kementerian Sosial (Kemensos) RI melaksanakan upacara Tabur Bunga di Laut.

Matahari masih bersembunyi di ufuk Timur tampak para Peserta sudah berkumpul di Markas Kolinlamil, Jakarta  persiapan upacara.

Baca Lainnya :

Peringatan Hari Pahlawan tahun 2024 ini mengusung tema "Teladani Pahlawanmu, CintaiNegerimu". Menggunakan KRI Semarang (SMR)-594 yang berlayar di Perairan Jakarta, Minggu (10/11/2024) upacara Tabur Bunga di Laut di atas Kapal Perang, dipimpin oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani selaku Inspektur Upacara (Irup)

Upacara juga dihadiri oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma mewakili Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali. Sejumlah pejabat dari lembaga serta kementerian akan hadir antara lain, pejabat dari MPR RI, Kementerian Sosial, Mabes TNI, Mabes Polri, Mabesad, Mabesal, Mabesau, Bakamla, Basarnas, dan Pangkotama TNI AL wilayah Jakarta.

Bangsa Indonesia tidak boleh melupakan jasa pahlawan yang gugur. Sejumlah pertempuran laut yang masuk dalam catatan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, antara lain:

1. Pertempuran Selat Bali.
Pertempuran ini terjadi pada tanggal 4 April 1946 merupakan pertempuran laut pertama setelah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 antara pejuang Republik Indonesia yang tergabung dalam "Pasukan M" dipimpin Kapten Markadi. 
Dengan menggunakan perahu Madura, para pejuang melawan pasukan Belanda yang melibatkan kapal angkatan laut jenis Landing CraftMechanized (LCM). Pada pertempuran ini Kapten Markadi dan Pasukan M berhasilmendarat di Pulau Bali dengan selamat serta merusak LCM dengan keadaanterbakar di bagian dek dan lambung kapal.

2. Pertempuran Laut Cirebon.
Pertempuran ini terjadi pada tanggal 5 Januari1947 antara Angkatan Laut RI (ALRI) yang melibatkan KRI Gajah Mada-408 dengan Angkatan Laut Belanda yang melibatkan kapal perang Hr.Ms. Cortenaer. Pada pertempuran ini gugur Lettu Laut Samadikun yang saat itu berada di KRIGajah Mada-408 beserta awaknya.

3. Pertempuran Perairan Pulau Sapudi. Pertempuran ini terjadi pada tanggal13 April 1947 antara ALRI yang melibatkan perahu nelayan Dermawan pimpinan Kapten Harianto yang menjalankan ekspedisi lintas laut ke Sulawesi SelatanHr.Ms. Batjan P-10 dan kapal Patroli Sungai/River Patrol (RP)-107, kapal RP-107 Harianto serta lima prajurit ALRI gugur dalam peristiwa pertempuran itu.

4. Pertempuran Teluk Sibolga. Pertempuran ini terjadi pada tanggal 12 Mei 1947 merupakan salah satu perang dalam Agresi Militer di masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia antara pasukan Pertahanan Pantai ALRI bersama-sama dengan pasukan Tentara Republik Indonesia (TRI) terlibat pertempuran dengankapal perang Belanda Hr.Ms.Banckert yang melanggar kedaulatan perairan Republik Indonesia di pantai barat Sumatera dan berhasil memukul mundur Hr.Ms.Banckert meninggalkan Teluk Sibolga.

5. Pertempuran Pangkalan Jambi.
Pertempuran ini terjadi pada tanggal 16November 1947, dua perahu motor ALRI Pangkalan Jambi terlibat pertempuran dengan- Korvet Belanda Hr.Ms. Morotai di muara Sungai Indragiri karena kalah persenjataan kapal perahu motor ALRI bergerak ke arah hulu dan dikejar oleh kapalRP-133 serta berhasil menenggelamkan dua perahu motor ALRI tersebut beserta prajuritnya.

6. Pertempuran Laut Aru.
Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15 Januari 1962antara Indonesia yang melibatkan tiga kapal perang, yaitu RI Matjan Tutul-650, RI Matjan Kumbang-653, dan RI Harimau-654 dengan Belanda yang melibatkan kapal perang destroyer, pesawat Neptune, dan pesawat Firefly di Laut Aru Maluku. Pertempuran ini terjadi karena Belanda melanggar perjanjian Konferensi MejaBundar (KMB) dan menolak menyerahkan Irian Barat. Pada pertempuran Laut Aru gugur Komodor Yos Sudarso yang saat itu berada di RI Matjan Tutul-650 tenggelam beserta awaknya.

Penghargaan dan penghormatan kepada para pahlawan mengajak kita untuk meneladani, menghormati, dan mengenang jasa para pahlawan kusuma bangsa yang telah berjuang demi kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Arry/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook