- Kunjungi Presiden Prabowo, 19 Pengusaha Korea Bakal Tanam Investasi Tambahan
- Top! Atlet TNI AL Sabet 2 Emas di Ajang Caballero Battle Ground Series 2
- Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 Bersama KRI Tongkol-831, TNI AL dan BI Jelajahi 90 Pulau 3T
- Kapal Pesiar Mewah MS Insignia Singgah Lagi di Pelabuhan Waingapu Sumba Timur
- Kontribusi Pelindo Petikemas Setor ke Negara Rp1,94 Triliun
- Nekat Mau Bunuh Diri Naik Motor Terjun ke Laut, Nyawa PNS Diselamatkan Remaja Atlet Layar TNI AL
- Disergap Kapal Bakamla, 500 Karung Beras dan 14,6 Ton Gula Pasir Malaysia Gagal Diselundupkan
- Dear Penumpang Kapal, Rayakan HUT Ke-73 PELNI Beri Diskon 50 % Seawifi
- Pengelola Ruang Laut Pemegang KKPRL Wajib Lapor Tiap Tahun, KKP: Melanggar, Sehari Denda Rp5 Juta
- Kunjungi Makassar New Port, Wamenhub Suntana: Kita Mampu Tingkatkan Daya Saing Logistik Nasional
Kasus Korupsi di Tanjung Priok, Mantan Kepala Kantor Bea Cukai Diganjar 8 Tahun Penjara

Keterangan Gambar : Foto: Ist
Indonesiamaritimenews.com JAKARTA: Mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Semarang, Imam Prayitno, diganjar hukuman 8 tahun penjara. Terdakwa divonis terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi penyalahgunaan fasilitas kawasan berikat Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Emas tahun 2015-2021.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana menyampaikan, sidang vonis digelar pada Senin, 30 Januari 2023. Putusan dibacakan untuk terdakwa Imam Prayitno selaku Kepala KPPBC Semarang, dan M Rizal Pahlevi selaku Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan KPPBC Semarang dan juga selaku Penyidik PPNS Bea Cukai.
Baca Lainnya :
- KKP: Perpu Cipta Kerja Berpihak Pada Nelayan dan Permudah Investasi0
- Uji Nyali dan Kemampuan, Prajurit TNI AL Adu Kecepatan Renang di Laut0
- 47 Tower Apartemen Dibangun di IKN Nusantara untuk 16.900 ASN, Polri dan TNI0
- Diterjang Gelombang Besar, Kapal Bawa 60 Ton Kelapa Diselamatkan Kapal Perang TNI AL0
- BPK Awasi Pengelolaan Anggaran Pertahanan TNI AL 0
"Menjatuhkan pidana penjara selama 8 tahun dan pidana denda sebesar Rp 400.000.000 subsidair 2 bulan kurungan," kata Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana mengutip putusan vonis hakim, Selasa (31/1/2023).
Terdakwa Imam Prayitno divonis melakukan tindak pidana korupsi bersama sama dengan terdakwa M Rizal Pahlevi, Handoko, dan Leslie Girianza Hermawan.
Sementara itu, terdakwa Rizal Pahlevi juga divonis 8 tahun penjara. Sedangkan terdakwa Handoko divonis 2 tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider 2 bulan kurungan. Serta divonis pidana tambahan berupa uang pengganti Rp 600 juta subsidair pidana penjara 1 tahun.
Sedangkan terdakwa Leslie Girianza Hermawan divonis 13 tahun penjara dan denda sebesar Rp 500.000.000 subsidair 3 bulan kurungan. Leslie juga divonis dengan uang pengganti sebesar Rp 56.347.763.548,64 dengan memperhitungkan Barang Bukti bernilai ekonomis subsidair pidana penjara selama 3 tahun. Dalam perkara ini terdapat 4 terdakwa, yaitu:
1. MRP selaku Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Semarang dan juga selaku Penyidik PPNS Bea Cukai
2. IP selaku Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Semarang
3. H selaku Kepala Seksi Intelijen Kanwil Bea dan Cukai Jawa Tengah
4. LGH selaku Direktur PT Eldin Citra.
Para terdakwa divonis bersalah melanggar Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP sebagaimana dalam dakwaan pertama primair Penuntut Umum. (Arry/Oryza)
