Prajurit Batalyon Intai Amfibi Taklukkan Langit Sorong, Terjun dari Ketinggian 10.000 Feet

By Indonesia Maritime News 04 Mei 2025, 06:07:24 WIB Nasional
Prajurit Batalyon Intai Amfibi Taklukkan Langit Sorong, Terjun dari Ketinggian 10.000 Feet

Keterangan Gambar : Prajurit khusus Pasmar 3 Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) 3 Marinir melaksanakan latihan Terjun Tempur (Junpur) dari ketinggian 10.000 feet di langit Sorong, Papua Barat Daya. Foto: Dispenal



Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Prajurit khusus Pasmar 3 Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) 3 Marinir melaksanakan latihan Terjun Tempur (Junpur) dari ketinggian 10.000 feet di langit Sorong, Papua Barat Daya.

Latihan yang berlangsung selama 3 (tiga) hari sejak tanggal 30 April hingga 2 Mei 2025 ini digelar untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan teknis maupun taktis manuver, dalam rangka persiapan menjelang Latihan Bersama "Reconnaissance Exercise" (Latma Reconex) 2025 dengan United States Marine Corps (USMC).

Baca Lainnya :

Selain itu kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan profesionalisme di bidang penerjunan free fall dalam Latihan Standar Kemampuan Perorangan Lanjutan (SKPL) Triwulan (TW) II Aspek Udara tahun 2025 Prajurit Yontaifib 3 Marinir. Latihan yang dilaksanakan meliputi materi terjun free fall yang dikembangkan meliputi teknik exit, pelayangan, mengemudi, mengatasi keadaan darurat dan teknik pelipatan parasut. 

Diawali dengan Ground Training yang dilakukan di Bandar Udara DEO Sorong, sebagai bentuk penyiapan dan sarana merefresh kemampuan serta keterampilan para peterjun dalam latihan aspek udara meliputi gerakan pemanasan dilanjutkan penyampaian materi oleh Lettu Mar Ibrahim tentang bagaimana teknis penerjunan yang baik dan benar.

Pada pelaksanaannya, peterjun dibagi 2 sorties yaitu sorties pertama terdiri dari 20 peterjun melaksanakan terjun "Free Fall". Sedangkan sorties kedua dari 20 peterjun meliputi 10 peterjun melaksanakan Junpur statik dengan menggunakan perlengkapan lengkap di antaranya helm, ransel, body vest, dan senjata dengan membawa parasut warna-warni yang nantinya akan bergerak meliuk-liuk membentuk formasi "Canopi Relative Work" (CRW), ular-ularan dan bendera raksasa Korps Marinir dan Yontaifib 3 Marinir. 

Antisipasi Musuh

Danyon Taifib 3 Marinir Letkol Mar Aristoyuda, yang ikut serta sebagai peterjun mengungkapkan latihan aspek udara ini sangat penting khususnya pada saat infiltrasi ke daerah musuh tanpa diketahui oleh lawan. "Untuk itu, manfaatkan kesempatan ini dan jangan lupa laksanakan prosedur keamanan ketika pelayangan maupun pendaratan, sehingga latihan berjalan dengan aman dan lancar serta tujuan utama latihan ini tercapai," Letkol Aristoyuda.

Menggunakan Pesawat Udara jenis Casa NC 212-200 Aviocar U-6206 dari Skuadron 600 Wing Udara 2 Puspenerbal dibawah pimpinan Pilot Kapten Laut (P) Omega Torangga dan Co-Pilot Kapten Laut (P) Ahmad Seto, terjun free fall dilaksanakan pada ketinggian 10.000 feet di atas langit Sorong. 

Pelaksanaan latihan terjun tempur ini sesuai dengan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali bahwa operasi dan latihan yang terencana dengan baik akan meningkatkan efektivitas tugas serta mendukung profesionalisme prajurit dalam menghadapi berbagai dinamika dan tantangan dalam menjaga keamanan maritim Indonesia. (Bow/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook