- Malam Nisfu Syaban 2025, Ini Doa dan Amalan Pembuka Pintu Ampunan
- Bulan K3, Terminal Teluk Lamong Bantu Alat Medis Puskesmas
- Pelindo Solusi Logistik Dukung Penyediaan Alat Pemindai Kontainer di Pelabuhan Tanjung Perak
- Akhirnya, Pagar Laut di Bekasi Dibongkar Pemiliknya
- Pencurian 29,44 Ton Avtur Pertamina dari Kapal Tanker Digagalkan Tim F1QR TNI AL, Ini Modusnya
- Pangkoarmada I Sambut Kunjungan Pimpinan AL Pakistan, Admiral Naveed Ashraf di Atas KRI TOM-357
- Presiden Prabowo Sambut Presiden Erdogan di Istana Bogor, Dimeriahkan 75 Personel Pasukan Berkuda
- Genjot Produktivitas Nelayan Terdampak Pagar Laut Tangerang, Ini Langkah KKP
- 5 Hari Terkendala Cuaca Buruk, Prajurit TNI AL dan Nelayan Kembali Bongkar Pagar Laut di Tangerang
- Disergap Personel TNI AL, 19 Karung Balpres dari Timor Leste Gagal Diselundupkan
Kasal, Titiek Soeharto hingga 3 Menteri Turun ke Lokasi Pembongkaran Pagar Laut Tangerang
Random Video
- Dituding Curang Relawan Pecinta Prabowo Gibran Menjawab, Apa Kata Mereka?
- Jurnalis Senior Mabes Polri dan Polda Metro Jaya
- Nabi Muhammad SAW Isra' Mi'raj Menerima Perintah Penting Sholat. Lantas Bagaimana Bisa Kita Menikmat
- Ini Terobosan TPK Koja Mencapai Target Laba 2024
- Public Expose Kinerja 2023 Kinerja Pelabuhan Tanjung Priok, Kepala Otoritas Pelabuhan, Capt Wisnu
Indonesiamaritimenews.com (IMN), TANGERANG: TNI AL bersama masyarakat pesisir, Rabu (22/1/2025) kembali melanjutkan pembongkaran patok pagar laut sepanjang 30,16 kiometer di perairan Tangerang, Banten. Dalam operasi kali ini, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ikut terlibat.
Aksi ini merupakan tindak lanjut dari pembongkaran pagar laut yang diinisiasi oleh TNI AL sejak Sabtu, 18 Januari 2025 lalu. Pembongkaran pagar laut ilegal yang disaksikan secara langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.
Selain Kasal, di lokasi hadir pula Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto dan sejumlah menteri antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono; Menteri ATR/BPN RI, Nusron Wahid; Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq. Hadir pula Kepala Bakamla Laksdya TNI Irvansyah; Kabaharkam Polri Komjen Mohammad Fadil Imran, Danpuspom TNI, Pangdam Jaya dan Pangkotama serta Pejabat Utama TNI AL.
Operasi pembongkaran pagar laut melibatkan 2593 orang, terdiri dari Prajurit TNI AL, nelayan sekitar, KKP, Polairud, dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Republik Indonesia (KPLP). Dari TNI AL sendiri diturunkan 753 personel.
TNI AL juga mengerahkan puluhan Alutsista di antaranya 1 Unit Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (Kapa), 2 Unit LVT Marinir, 3 Unit Opleger, 3 Unit Sea Rider, 6 Unit Perahu Karet dengan motor tempel, 9 Truk Pasukan, 2 Unit Kendaraan Kawal, 1 Unit Ambulance, dan beberapa Kapal lainnya.
Pembongkaran ini akan berlangsung dalam beberapa hari. Demi kepentingan masyarakat, TNI AL akan berupaya secepat mungkin untuk membongkarnya. Dengan adanya stakeholder terkait maka akan memudahkan dalam menuntaskan kesulitan para nelayan dalam mencari nafkah.
Sebagai catatan, pembongkaran pagar laut ilegal ini merupakan perintah langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto melalui Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali. TNI AL akan vertikal tegak lurus untuk menuntaskan pembongkaran ini dengan mengimplementasikan perintah Presiden RI untuk membantu para nelayan.
Kasal menekankan TNI AL sepakat dan bersinergi dengan seluruh aparat maritim serta nelayan, akan memback up dan mendukung tugas pembongkaran pagar laut tersebut. Karena merupakan perintah dari Presiden dan Panglima TNI. Ini akan terus berlanjut dalam membantu kesulitan masyarakat khususnya para nelayan.
“Ini merupakan Tugas pokok dari TNI AL yakni UU TNI No. 34 Tahun 2004 yaitu pemberdayaan wilayah pertahanan laut, dimana beberapa kecamatan di daerah sini adalah binaan dari Spotmaral. Jadi kita bertekad untuk membantu kesulitan masyarakat semaksimal mungkin,” ujar Kasal di lokasi pembongkaran.
Diberitakan indonesiamaritimenews.com sebelumnya, pembongkaran pagar laut yang membentang sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, mukai dilakukan oleh 600 personel TNI AL dan ratusan nelayan pada Sabtu (18/1/2025). Pembongkaran kembali dilanjutkan pada Rabu (22/1/2025) dengan melibatkan para stakeholder. (Arry/Oryza)
