- Diguyur Penghargaan, KSOP Utama Tanjung Priok Raih AKIP Terinformatif 2024
- Tanjung Priok Sabet Penghargaan Pelabuhan Sehat 2024
- 52 Ribu BBL Rp7,8 M Mau Diselundupkan dari Krui Lampung, Digagalkan KKP
- KLM Fajar Lorena Karam 2 Orang Tewas, KPLP Evakuasi Penumpang
- Kemenhub Tetapkan Alur Pelayaran, Sistem Rute dan Zona Labuh Pelabuhan Sikakap
- DPR Dorong KKP Tingkatkan Konsumsi Ikan di Daerah
- Rudal Exocet MM-40 B3 KRI Martadinata Melesat Hancurkan Sasaran Strategis di Pulau Gundul
- FGD FORWAMI Leading Sector Pelabuhan Priok, Butuh Kolaborasi Satu Sistem
- Kemenhub Tetapkan Alur Pelayaran, Sistem Rute dan Zona Labuh Pelabuhan Sikakap
- Habis Pesta Sabu Naik Speed Boat Ngebut, 3 Nelayan Diciduk Prajurit TNI AL
KLM Fajar Lorena Karam 2 Orang Tewas, KPLP Evakuasi Penumpang
Keterangan Gambar : Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) membantu proses evakuasi para penumpang. Kapal tersebut karam akibat kerusakan pada papan belakang lantaran dihantam ombak.Foto: Hubla
Indonesiamaritimebews.com (IMN), SITUBONDO: Kapal KLM Fajar Lorena mengangkut 61 penumpang, tenggelam di perairan Sepudi-Situbondo pada Minggu, (8/12/2024). Insiden ini mengakibatkan dua korban meninggal dunia, satu kritis, dan satu hilang.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) membantu proses evakuasi para penumpang. Kapal tersebut karam akibat kerusakan pada papan belakang lantaran dihantam ombak.
Baca Lainnya :
- Penyelundupan Miras di Papua Tengah Digagalkan Lanal Timika0
- KMP Jagantara Bawa 370 Penumpang Kandas di Perairan Pulau Kandang Lunik Lampung0
- Desember-Januari Cuaca Ekstrem, Pengguna Kapal Laut Diingatkan Tetap Waspada0
- 2 Kapal Ikan Terbakar di Dermaga Masami, TNI AL Kerahkan Prajurit Patkamla0
- Kota Medan Dikepung Banjir, Warga Kesulitan ke TPS, Perajurit Petarung TNI AL Lakukan Evakuasi0
Kepala Kantor KSOP Kelas IV Panarukan, Herland Aprilyanto mengatakan pihaknya segera mengoordinasikan langkah tanggap darurat dengan berbagai instansi terkait.
“DJPL melalui KPLP langsung berkoordinasi dengan KSOP Panarukan, Polairud, BPBD, TNI AL, dan tenaga kesehatan untuk memastikan keselamatan korban serta mempercepat proses evakuasi,” jelas Herland.
Seluruh korban yang selamat ddiperiksa tim medis dan didata di Pelabuhan Jangkar. “Menurut laporan, dua orang meninggal dunia dan satu masih hilang, namun kami terus melakukan upaya maksimal bersama tim gabungan,” ujarnya.
KRONOLOGI
Sebelym kecelakaan, pukul 10.00 WIB KLM Fajar Lorena berangkat dari Pelabuhan Sepudi menuju Pelabuhan Kalbut Desa Pecinan kec Mangaran, Kab. Situbondo dengan membawa penumpang.
Sekitar pukul 12.00 WIB KLM Fajar Lorena mengalami kebocoran papan belakang disebabkan dihantam ombak. Akibatnya kapal tersebut tenggelam. Para penumpang dievakuasi oleh kapal tangker milik pertamina yang kebetulan melintas diperairan sapudi kemudian dievakuasi menuju ke Pelabuhan Jangkar.
Herland mengungkapkan Kapal Patroli KPLP KN.P 498 milik KSOP Panarukan langsung dikerahkan untuk mengevakuasi penumpang dari Kapal Tanker Pertamina menuju Pelabuhan Jangkar.
"Pukul 16.05-18.22 WIB penumpang dievakuasi dari Kapal Tanker Pertamina ke KN.P 498 dan KLM Barokah, kemudian dibawa ke Pelabuhan Jangkar dan bekerja sama dengan RSUD Asembagus, Puskesmas Jangkar, dan fasilitas kesehatan setempat untuk memberikan perawatan kepada korban," ungkap Herland. Pukul 21.00 WIB, seluruh proses evakuasi dan pendataan selesaikan.
Herland menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat memberikan pertolongan.
“Kami berterima kasih kepada Kapal Tanker Pertamina atas aksi penyelamatan awal yang sangat penting. Dukungan Polairud, TNI, BPBD, dan tenaga kesehatan juga mempercepat proses evakuasi dan penanganan korban,” tandasmya. (*)
[10/12 10.29] Pam/cari Bahan: KLM Fajar Lorena Karam 2 Orang Tewas, KPLP Evakuasi Penumpang
SITUBONDO: Kapal KLM Fajar Lorena mengangkut 61 penumpang, tenggelam di perairan Sepudi-Situbondo pada Minggu, (8/12/2024). Insiden ini mengakibatkan dua korban meninggal dunia, satu kritis, dan satu hilang.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) membantu proses evakuasi para penumpang. Kapal tersebut karam akibat kerusakan pada papan belakang lantaran dihantam ombak.
Kepala Kantor KSOP Kelas IV Panarukan, Herland Aprilyanto mengatakan pihaknya segera mengoordinasikan langkah tanggap darurat dengan berbagai instansi terkait.
“DJPL melalui KPLP langsung berkoordinasi dengan KSOP Panarukan, Polairud, BPBD, TNI AL, dan tenaga kesehatan untuk memastikan keselamatan korban serta mempercepat proses evakuasi,” jelas Herland.
Seluruh korban yang selamat ddiperiksa tim medis dan didata di Pelabuhan Jangkar. “Menurut laporan, dua orang meninggal dunia dan satu masih hilang, namun kami terus melakukan upaya maksimal bersama tim gabungan,” ujarnya.
KRONOLOGI
Sebelym kecelakaan, pukul 10.00 WIB KLM Fajar Lorena berangkat dari Pelabuhan Sepudi menuju Pelabuhan Kalbut Desa Pecinan kec Mangaran, Kab. Situbondo dengan membawa penumpang.
Sekitar pukul 12.00 WIB KLM Fajar Lorena mengalami kebocoran papan belakang disebabkan dihantam ombak. Akibatnya kapal tersebut tenggelam. Para penumpang dievakuasi oleh kapal tangker milik pertamina yang kebetulan melintas diperairan sapudi kemudian dievakuasi menuju ke Pelabuhan Jangkar.
Herland mengungkapkan Kapal Patroli KPLP KN.P 498 milik KSOP Panarukan langsung dikerahkan untuk mengevakuasi penumpang dari Kapal Tanker Pertamina menuju Pelabuhan Jangkar.
"Pukul 16.05-18.22 WIB penumpang dievakuasi dari Kapal Tanker Pertamina ke KN.P 498 dan KLM Barokah, kemudian dibawa ke Pelabuhan Jangkar dan bekerja sama dengan RSUD Asembagus, Puskesmas Jangkar, dan fasilitas kesehatan setempat untuk memberikan perawatan kepada korban," ungkap Herland. Pukul 21.00 WIB, seluruh proses evakuasi dan pendataan selesaikan.
Herland menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat memberikan pertolongan.
“Kami berterima kasih kepada Kapal Tanker Pertamina atas aksi penyelamatan awal yang sangat penting. Dukungan Polairud, TNI, BPBD, dan tenaga kesehatan juga mempercepat proses evakuasi dan penanganan korban,” tandasmya. (Arry/Oryza)