- Diguyur Penghargaan, KSOP Utama Tanjung Priok Raih AKIP Terinformatif 2024
- Tanjung Priok Sabet Penghargaan Pelabuhan Sehat 2024
- 52 Ribu BBL Rp7,8 M Mau Diselundupkan dari Krui Lampung, Digagalkan KKP
- KLM Fajar Lorena Karam 2 Orang Tewas, KPLP Evakuasi Penumpang
- Kemenhub Tetapkan Alur Pelayaran, Sistem Rute dan Zona Labuh Pelabuhan Sikakap
- DPR Dorong KKP Tingkatkan Konsumsi Ikan di Daerah
- Rudal Exocet MM-40 B3 KRI Martadinata Melesat Hancurkan Sasaran Strategis di Pulau Gundul
- FGD FORWAMI Leading Sector Pelabuhan Priok, Butuh Kolaborasi Satu Sistem
- Kemenhub Tetapkan Alur Pelayaran, Sistem Rute dan Zona Labuh Pelabuhan Sikakap
- Habis Pesta Sabu Naik Speed Boat Ngebut, 3 Nelayan Diciduk Prajurit TNI AL
FGD FORWAMI Leading Sector Pelabuhan Priok, Butuh Kolaborasi Satu Sistem
Keterangan Gambar : Focus Group Discussion (FGD) Forwami, Selasa (10l/12/2024) di Jakarta.Foto: Property of Indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Pelabuhan sebagai pintu ekonomi suatu negara berperan penting meningkatkat ekonomi dan daya saing terhadap negara lain.Pelabuhan bisa berperan menekan biaya suatu produksi menjadi rendah atau sebaliknya membengkak menjadi tinggi.
Demikian halnya Pelabuhan Tanjung Priok berperan menjadi leading Sector.Basis sektor yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi negeri dari sisi kontribusi dan daya saing.
Baca Lainnya :
- Gathering Pelindo Regional 4, Bangun Semangat Budaya Kerja Solid0
- PT TTL Gandeng Kejari Surabaya, Kerjasama Soal Hukum0
- Tolak Korupsi di Pelabuhan, IPC TPK Gandeng Kejari Jakarta Utara0
- Tolak Korupsi di Pelabuhan, IPC TPK Gandeng Kejari Jakarta Utara0
- Sosialisasi Safety Awareness, Pekerja Terminal Teluk Lamong Diedukasi Jenis Bahaya di Area Bekerja0
Pelabuhan tersibuk di Indonesia ini terus melangkah menjadi hub port dengan pelayanan kelas dunia.Namun dia tak bisa berjalan sendiri perlu ada kolaborasi dari semua stakeholder berkepentingan di pelabuhan. Perlu ada payung agar semua berjalan satu visi dan misi agar tak berjalan dengan kesimpulannya masing- masing dengan ego sektoral dengan satu sistem.Demikian benang merah yang dapat diambil dari Focus Group Discussion (FGD) Forwami, Selasa (10l/12/2024) di Jakarta.
Direktur Namarin, Siswanto Rusdi memandu acara, dengan narasumber Executive General Manager (EGM) Pelindo Regional 2 Pelabuhan Tanjung Priok Adi Sugiri, Ketua DPW Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) DKI Jakarta Capt. Suwondo, Ketua Klub Logindo Mustajab Susilo Basuki, Sekretaris Eksekutif DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Budi Wiyono, serta Bendahara DPC INSA Jaya Sunarno HS.
Tampak hadir tokoh pelabuhan Tanjung Priok, H Sabri Saiman, Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok Indra Hidayat Sani, Direktur SDM PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) Wing Megantoro, serta sejumlah Corporate Secretary anak-anak perusahaan Pelindo di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok. Bertindak sebagai "Keynote Speaker" diskusi yaitu KSOP Pelabuhan Tanjung Priok yang disampaikan Kabid Lalu Lintas, Angkutan Laut dan Kepelabuhan Wim P. Hutajulu.
Peringkat
Pelabuhan Tanjung Priok menunjukkan taringnya dan patut diberi apresiasi, berhasil menduduki peringkat ke-23 dari ratusan pelabuhan utama di dunia. Ini memberikan gambaran ada kreteria bang dunia yang dapat dipenuhi seperti efisiensi operasional pelabuhan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran alur logistik global.
Indeks yang dirilis Bank Dunia ini berdasarkan sejumlah kriteria dan indikator yang relevan dengan pengelolaan dan operasional pelabuhan seperti kecepatan bongkar muat (Berth Productivity), waktu tunggu kapal (Ship Turnaround Time), efisiensi proses administrasi (Port and Customs Clearance Efficiency), kapasitas dan infrastruktur pelabuhan, dwelling time, konektivitas sarana transportasi, keamanan serta kualitas layanan pelabuhan lainnya.
Sinergitas
EGM Pelindo Regional 2 memaparkan, Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai pelabuhan utama yang menangani sebagian besar arus bongkar muat di Indonesia, kolaborasi antarpemangku kepentingan (stakeholders) merupakan keniscayaan.
Sebagai penyedia jasa kepelabuhanan, Pelindo Regional 2 Pelabuhan Tanjung Priok terus berupaya meningkatkan pelayanan seiring dengan makin meningkatnya arus barang tersebut yang membutuhkan peningkatan kapasitas maupun solusi kepadatan traffic di dalam pelabuhan. Apalagi layanan Pelabuhan Tanjung Priok tak hanya untuk kapal-kapal niaga, termasuk juga kapal-kapal tamu negara dan kapal perang.
Adi mencontohkan revitalisasi Terminal JICT 2 yang diharapkan bisa meningkatkan troughput petikemas hingga 500.000 TEUs. Selain itu pembuatan jalan tembus dari Ingom ke Pelabuhan Tanjung Priok sehingga nantinya truk tidak lagi melalui jalan RE Martadinata. Di samping itu, pembangunan NPCT 2 sebagai konsekuensi dari terlampauinya kapasitas terpasang NPCT 1.
Sisi soft infrastructure, Pelindo Regional 2 Pelabuhan Tanjung Priok juga terus mengembangkan program digitalisasi layanan kepada para pengguna jasa.
Apresiasi
H. Sabri Saiman Tokoh masyarakat Jakarta Utara senior di Pelabuhan mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Pelindo Regional 2 Pelabuhan Tanjung Priok dalam meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa. Begitu juga kolaborasi yang sudah dilakukan baik internal di pelabuhan maupun eksternal semisal dengan pihak pemerintah daerah.
Menurutnya, kolaborasi ini perlu terus ditingkatkan termasuk dengan pihak regulator di pelabuhan. Begitu juga dengan pers di pelabuhan yang diwadahi Forwami harus aktif menyosialisasikan upaya yang dilakukan para pemangku kepentingan di pelabuhan.
Leading Sector
Ketua DPW APBMI DKI Jakarta, Capt. Suwondo, mengatakan sebagai mitra pengelola pelabuhan pihaknya berpedoman pada landasan hukum baik UU Pelayaran maupun Peraturan Pemerintah tentang layanan jasa bongkar muat sebagaimana diatur dalam PP 61, PP 31/2021 serta PM 69.
"Peraturan-peraturan tersebut terutama pada Pasal 10 PP 31/2021 memuat pesan kolaborasi perusahaan bongkar muat dengan pengelola pelabuhan maupun asosasi lainnya," ujarnya.
Kolaborasi tersebut menjadi bekal untuk mewujudkan pelayanan pelabuhan berstandar internasional yang mengacu pada efisiensi, aman, ramah lingkungan, serta moderen
"Mengingat arus bongkar muat yang terus meningkat, harapan kami tentunya pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan serta layanan semisal kapal pandu yang tepat waktu, tanpa perlu antri berlama-lama," ujarnya.
Kolaborasi Transportasi
Dari sisi transportasi, Klub Logindo menilai kondisi infrastruktur yang tidak seimbang dengan populasi truk saat ini menjadi isu besar di kalangan pelaku bisnis tersebut.
Infrastruktur dimaksud antara lain keterbatasan jalan raya, tol, garasi/lahan parkir truk serta sarana dan prasarana penunjang lainnya.
"Pertumbuhan kendaraan saat ini tidak diimbangi dengan ketersediaan Infrastruktur sebagaimana diatur dalam Perda 1 Tahun 2014 tentang Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi," ujar Ketua Klub Logindo, Mustajab Susilo Basuki.
Dia mencontohkan untuk wilayah DKI Jakarta saja setiap hari produksi truk bertambah sekitar 135 unit. Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya sepakat perlunya kolaborasi di antara para pemangku kepentingan khususnya di lingkungan pelabuhan Tanjung Priok.
Karena itu, Klub Logindo mengusulkan beberapa langkah kolaboratif. Pertama, kerja sama membangun Kawasan Logistik Terpadu sebagai Penopang Kegiatan Transportasi, Logistik bagi Pelabuhan Tanjung Priok. (Hub – Spoke Model Logistic Centre di Wilayah Marunda, Bekasi). Integrasi Hub Sarana & Prasarana Multi Moda, Terminal Station Interchange (Truk – KA – Kapal).
Kedua, bekerja sama dengan asosiasi dan instansi terkait melakukan aturan mandatory keselamatan bagi truk-truk yang melayani Pelabuhan Tanjung Priok.
Ketiga, ketersediaan sarana prasarana penopang Pelabuhan berupa Buffer Area untuk Terminal Booking and Return Cargo System (TBRCS). Diterapkan Monitoring STID (Single Truck Identification Data) untuk Armadanya dan Monitoring DID (Driver Identification Data) untuk Pengemudinya.
Keempat, kerja sama dengan Asosiasi melakukan Peningkatan Kompetensi SDM Pengemudi melalui Pelatihan & Sertifikasi Kompetensi Pengemudi BNSP, serta Membangun Komunitas Pengemudi Pelopor Keselamatan Angkutan Barang Bersertifikat khususnya di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Satu Sistem
Sekretaris Eksekutif DPW ALFI DKI Jakarta, Budi Wiyono menyampaikan harapan pengguna jasa hanya berkisar pada tiga hal yaitu tarif yang wajar, pelayanan yang cepat serta aman dan nyaman.
Dia mencontohkan layanan Pelabuhan Rotterdam yang sejak tahun 2007 sudah serba digital sehingga memudahkan pengguna jasa melakukan tracing barangnya yang berada di Pelabuhan.
Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari hanya satu aplikasi yang digunakan. Ini berbeda dengan di Indonesia yang masing-masing instansi memiliki aplikasi yang berbeda sehingga terkesan masih memunculkan ego sektoral.
Budi mekankan, Kolaborasi akan lebih baik lagi jika ada leading sector dalam satu sistem yang sama sehingga memudahkan pengguna jasa mengakses layanan pelabuhan.
(Mar/****)